Prolog

20.1K 498 3
                                    


Lelaki itu begitu dingin. Ia ramah kok pada semua orang, tapi kenapa ya pada ku tidak. Apa karena aku hanya seorang siswa Prakerin di sini? Padahal aku tuh selalu bersikap ramah padanya, tersenyum bila bertemu, walau hanya dibalas dengan senyuman tipis yang nyaris tidak terlihat. Hanya saja aku tidak berani menyapanya, itu terlalu menakutkan. Bukan karena wajahnya yang sanggar, hanya saja aku takut nada suaraku terdengar gugup bila menyapanya.
"Naraya.." Teriak lelaki itu.
Ia memang selalu memanggil ku dengan Naraya, karena menurutnya Shaquella terlalu ribet.
"I..Iya pak." Jawabku, tuh kan nada suaraku gugup.
"Kamu antarkan ini pada sekretaris." Jawabnya dengan wajah datar.
"Ba..baik pak. Hanya ini saja pak?" Tanyaku untuk memastikan.
Ia pun hanya mengangguk tanpa memandang ke arahku.


Hallo Guys.. balik lagi sama cerita aku. Ini cerita kedua aku dan ini sequel dari "Boss In Love" . Ini cerita tentang putrinya. Tapi walaupun gak baca Boss In Love juga gak apa-apa kok gak akan bingung, karena dicerita ini fokus sama Shaquellanya palingan ada selingan ibu bapaknya ketika Shaquellanya lagi sama mereka aja.. hehe :) . Maunya sih itu juga dibaca. Wkwk
Semoga aja suka ya, mohon vote sama komentarnya ya..
Update part 1 Insyaallah nanti malam ya :) udah ada sih, cuma mau lihat responnya dulu sama cerita ini...

Terima kasih.
Maaf kalau banyak typo :)

My PriorityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang