PART 02

6.8K 241 5
                                    

enulis : DANI BAKRIE
ost : INUYASHA - CHANGE OF HEART
----------------------------------------
HAPPY READING
---------------------------------------
"Kami disini ingin menawarkan kontrak....." Ucap Vanesa pada Ken.
"Kontrak apa??" Tanya Ken penasaran.
"PURA PURA JADI PACAR ERWIN......." Gumam Vanesa, 2 mata ken terbuka lebar mendengar kata puta pura jadi pacar Erwin.
"Pacar Erwin??" Tanya Ken bingung dengan kontrak yang ditawarkan.
"Iya... Pura pura...." Ucap kembali Vanesa.
"Tapi, bukannya Erwin pacar kamu vanesa??" Tanya Ken dengan menatap Vanesa.
"Gak apa apa... kan demi uang.... dan masa depan...." Vanesa tersenyum pada Ken dan Erwin.
Seketika ruangan hening, Ken menatap Erwin. Wajah Erwin memang tampan, dia seorang aktor yang cukup terkenal di indonesia. Hanya bagi Ken, Erwin tak ada apa apanya.
"Gimana??" Tanya Vanesa ditengah keheningan yang terjadi.
"..." Ken masih terdiam, Ken terlihat masih berfikir akan menerima atau tidak.
"Dia gak akan terima...." Ucap Erwin tiba tiba dengan memainkan tangan di dagunya dengan melirik Ken dengan acuh.
"Sama kaya yang lain.... Takut karir hancur dan kehilangan banyak job.... gak mau ambil resiko buat sesuatu yang baru...." Lanjut Erwin dengan meminum minuman yang disajikan Ken.
Ken menatap Erwin, wajahnya tiba tiba tersenyum.
"Apa yang akan aku dapat, kalau ku terima kontrak ini...?" Tanya Ken tiba tiba.
Erwin langsung menatap Ken dengan kedua matanya, wajahnya benar benar kaget. Mendengar pertanyaan Ken pada dirinya dan Vanesa. Ken menatap sinis Erwin, hatinya tersenyum melihat Erwin kaget.
Vanesa membuka beberapa berkas, Lalu menunjukan pada Ken...
"Yang kamu dapat 150 Juta 1 bulan sekali, ditambah 1 buah rumah yang akan kamu dapatkan ketika kontrak selesai....." Gumam Vanesa dengan senyum pada Ken.
"Kalau ada apa apa ditengah jalan??" Tanya Ken kembali.
"Kami akan jamin semua, yang terjadi pada mu Ken. Kesehatan dan asuransi kami sediakan...." Gumam Vanesa dengan menunjukan kontrak.
"Jika karir ku hancur?? Apa yang akan ku terima??" Tanya Ken kembali dengan memainkan jarinya.
"Akan aku berikan uang senilai 2 Milyar jika karir mu hancur....." Jawab Erwin dengan percaya diri.
"Kamu yakin??" Tanya Vanesa yang kaget, namun bukan hanya Vanesa Ken yang juga mendengarnya ikut kaget.
"Apa aku pernah ingkar janji soal pekerjaan??" Tanya Erwin pada Vanesa dengan serius.
"Emh.... Ok Ok....." Jawab Vanesa dengan wajah agak bingung.
"Jadi...." Ucap Vanesa dengan manaikan alisnya. "Gimana mas Ken??" Tanya Vanesa kembali pada Ken.
"Emh...." Ken terlihat makin bingung. Memang pilihan ini bukan lah sesuatu yang mudah harus berfikir benar benar.
"Aku mau....." Ucap Ken dengan senyum, Vanesa melirik Erwin. Ia tersenyum pada Erwin, namun Erwin hanya memunculkan wajah datar kecut asam.
"Tapi...." Lanjut Ken kembali.
"Tapi apa?" Tanya Vanesa dengan raut tanya.
"Apa di indonesia diperbolehkan??" Tanya Ken dengan melirik kontrak dan membacanya.
"Justru itu daya tariknya mas...." Ucap Vanesa yang membuat mata Ken menatap Vanesa saat melihat kontrak.
"Maksudnya??" Tanya Ken dengan ambigu.
"Jadi kita mau menjadi gay pertama di indonesia....yang terkenal.... itu akan membuat publik kaget, dan bertanya.... tanya.... dan booming...
Nanti.... Erwin... akan menggelar konferensi fans dan mengungkapkan cinta kalian, walau awalnya akan banyak penolakan tapi saya yakin... cepat atau lambat akan diterima bahkan sampai keluar negeri.... sama kaya aktor thailand atau korea gay....." Cerita Vanesa yang membuat Ken yakin mengambil kontrak ini.
"Emhh... Ok kalau gitu...." Ucap Ken menyetujui perjanjian yang ada.
"Selànjunya gimana??" Tanya Ken dengan penasaran.
"Kita akan buat foto sekarang..... Seolah kalian sedang berkencan....." Ucap Vanesa dengan senyum dan mengambil kamera.
"Emh.... Ok boleh...." Jawab Ken.
"Kamu gimana Sayang??" Tanya Vanesa ke Erwin.
"Its Ok....." Jawab Erwin dengan wajah tanpa senyum.
"Ok Ken... Pertama kamu tanda tangani dulu ini ya...." Ucap Vanesa memberikan beberapa kontrak yang perlu di tanda tangani.
Ken mulai menandatangani berkas berkas kontrak, tak butuh waktu lama untuk tanda tangan. Karena dalam beberapa menit sudah selesai. Setelah selesai, Erwin tiba tiba berdiri dan menggerakan badannya, menandakan pegal.
"Mau mulai kapan nih....??" Tanya Erwin dengan meregangkan badannya.
"Sekarang lah...." Jawab Vanesa dengan senyum membereskan berkas berkas yang ada.
"Ok...." Balas Ken dengan ikut berdiri seperti Erwin.
"Kita ambil foto di sana aja..... Gimana??" Tanya Vanesa pada Erwin dan Ken.
"Jangan.... masa awal di ranjang.... agak gak logis...." Jawab Ken dengan memegang dagunya.
"Iya juga sih....." Jawab Vanesa dengan senyum.
"Di sofa itu aja ya...!" Gumam Vanesa kemudian.
"Ok...." Jawab Ken dengan berjalan ke arah Sofa.
Erwin berjalan dengan agak malas namun ia tetap lakukan, wajahnya menatap wajah Ken. Yang menurutnya agak aneh, dengan mau menjadi pacar Erwin di dunia entertain.
"Gimana nie gayanya??" Tanya Erwin pada Vanesa.
"Bingung aku juga...." Jawab Vanesa memainkan rambutnya.
Tak lama Ken membawa Erwin duduk di sofa....
"Sini....." Ucap Ken dengan halus.
Erwin menurutinya, dengan langsung duduk di sofa.
"Gak usah pikirin gaya, ini kan pura pura, harus natural aja....." Ucap Ken dengan mengajak ngobrol Erwin.
Ken lalu merapihkan kemeja Erwin, yang tanpa disadari Erwin ia difoto oleh Vanesa bersama Ken. Suara camera tak terdengar hanya kilapan lampu kecil yang disadari Ken, namun tak disadari oleh Erwin.
"Kapan difotonya nih??" Tanya Erwin dengan polos dan mengangkat kaki kembali.
"Udah sayang....." Jawab Vanesa dengan mendekati Erwin dan Ken.
"Kok gak ngasih aba aba??" Tanya Erwin bingung.
"Kan fotonya natural, sama seperti yang di ucapakan Ken tadi sayang...." Ucap Vanesa sambil melihat lihat foto yang didapatnya.
"Nih.... Lihat...." Gumam Vanesa menunjukan hasil foto.
"Wah.... kaya real ya.....!!" Erwin tersenyum melihat foto dirinya.
"Kamu senyum?? Win??" Tanya Vanesa dengan wajah aneh.
Ken yang mendengar pertanyaan itu agak merasa aneh, namun ia tak mau banyak ikut campur urusan mereka berdua.
"Kamu mau lihat Ken??" Tanya Vanesa kemudian.
"Gak usah...." Jawab Ken dengan menolak, karena Ken tau pasti fotonya tak seindah foto deni, Karena itu hasil amatiran.
Vanesa menatap jam, hari mulai menjelang malam. Vanesa dan Erwin memutuskan untuk pulang...
"Kita balik dulu ya Ken....." Ucap Vanesa dengan merapihkan cameranya.
"Hemmm.... Kapan kita mulai??" Tanya Ken bertanya kapan kepura puraan ini akan dimulai.
"Kamu tunggu aja...." Ucap Venesa dengan senyum ke arah Ken.
"Kalau ada yang nanya siapa yang nembak... bilang aja Erwin...." Ucap Vanesa kemudian.
Erwin tak banyak bicara, hanya sesekali menatap Ken dari atas hingga bawah. Tatapan yang agak aneh namun agak membuat orang bertanya tanya akan sikapnya yang tidak terbuka.
"Ya udah kita pamit ya...." Ucap Vanesa yang mulai berjalan membuka pintu.
"Oke....." Jawab Ken.
Vanesa dan Erwin meninggalkan apartemen Ken, Ken sendiri menutup pintu. Ken lalu berjalan ke arah kursi pertemuan tadi. Ia melihat berkas berkas foto copy.
"Rasanya kaya mimpi...." Gumamnya seorang diri senyum senyum sendiri.
"Ditawarin kerjaan 150 juta dan rumah..... and jaminan kesehatan....." Lanjut Ken dengan senyum.
"Plus.... Aku bisa terkenal... lebih berkelip kelip.... seperti bintang dilangit..." Gumam Ken dengan senyum sinis menghadap cermin di meja.
Hari semakin malam, namun Ken belum juga tidur. Ia masih memainkan ponselnya untuk melihat komentar di Ig dan menyapa beberapa Fansnya. Tak ada yang berbeda, semuanya sama seperti biasanya. Hingga Ken mulai bosan dan menaruh ponselnya di samping.
Suara gema jalanan jakarta makin sepi, menandakan orang orang sudah kembalu ke rumah. Mata kecil Ken pelan tapi pasti mulai menutup, hingga tanpa ken sadari ia tertidur dengan nyenyak di tengah malam yang indah tanpa hujan.
***
Pagi hari Ken terbangunkan oleh suara ponsel yang berbunyi nyari beberapa kali. Ken membuka matanya, mengedipkanya perlahan lahan. Lalu ia bangun dan meraih ponselnya.
Ken segera membuka ponsel....
KLIK
Wajahnya kaget setengah mati.... melihat beberapa pesan memaki dirinya...
PESAN
"EHHH LONTE LO.... REBUT PACAR GUE..."
"HOMO BIADAB.... KENAPA ERWIN LO PACARIN..."
"SETAN....."
"JABLAY..... LO "
"MATI AJA LO....."
----
Ken terdiam seketika, wajahnya berfikir apa yang terjadi...
"Maksunya apa ni??" Tanya Ken bingung seorang diri.
"Aku gak rebut siapa pun perasaan...." Gumamnya kembali mikir keras.
"Apa Erwin udah mulai??" Tanya nya pada diri sendiri.
Ken tak terlalu memperdulikan hal gak penting itu, Ken kemudian mandi dan bersiap siap untuk pergi ke kantornya. Tak lama Ken sudah rapi dan wangi, Ken pun mengambil tasnya dan mulai keluar dari apartemen.
Ken berjalan menuju lobi apartemen, namun ada hal aneh yanh terjadi. Orang orang menatap Ken, semuanya..... bahkan yang jauh sekali pun. Bahkan tak hanya melihat ada orang orang yang berbisik bisik. Dan tiba tiba
PLAK.....
"Apaan nih....??" Tanya Ken bingung karena sebuah telur mendarat tepat diwajahnya.
"Jangan iseng oy....." Seru Ken kembali dengan kesal.
Sebuah telur kini mendarat kembali.
PLAK....
PLOK...
Telur telur itu kembali mendarat dan kini mendarat di wajahnya.
"Keluar oy... jangan sembunyi...." Ucap Ken dengan berani.
Merasa ditantang, orang orang itu pun ahirnya muncul. Ken yang melihat....
"JIR.... KEROYOKAN....." Gumam Ken agak takut dan mundur, namun ia tak bisa mundur, malah ia di dorong ke depan.
Mereka lalu melemparkan tepung dan minyak kepada Ken.
"CUKUP....." Ken memohon berhenti.
"Cukup........" Ucap kembali Ken lirih.
Ken jonkok ke bawah dan menutup wajahnya oleh kedua tanganya. Tiba tiba seseorang menutupkan kain ke badan Ken. Ken merasa kaget, ia melihat ke atas. Wajahnya makin kaget melihat orang yang memberikanya kain.
"Erwin...." Gumam Ken dengan berdiri.
"TOLONG JANGAN GANGGU PACAR SAYA, KALIAN BOLEH TIDAK SUKA... TAPI JANGAN APA APA KAN DIA OKE...." Ucap Erwin pada orang orang yang melempari Ken telur tepung dan minyak.
"Ayo sayang....." Ucap Erwin merangkul Ken ke dalam mobil.
Ken hanya terdiam, terpana akan apa yang dilakukan Erwin padanya. Ken mengikuti perintah Erwin, berjalan mengikutinya ke dalam mobil. Sampai di dalam mobil dan pintu tertutup. Sikap Erwin kembali jutek pada Ken.
"Nih bersihkan...." Ucap Erwin dengan memberikan handuk pada Ken.
Ken mulai mengelap rambut dan wajahnya.
"Siap...??" Tanya Erwin dengan menatap ke depan.
"Maksudnya??" Tanya Ken bingung.
"Mereka Fans panatik ku.... Mereka gak suka dengan pacar pacarku, ditambah kamu gay...." Ucap Erwin dengan menceritakan Fansnya.
"Oh... gitu...." Jawab Ken biasa aja.
"Kamu masih mau lanjut??" Tanya Erwin pada Ken.
"Masih.... Tapi tarifnya naik.... 200 Juta ya.... buat salon...." Gumam Ken dengan mengelap rambut.
"Salon??" Gumam Erick dengan senyum aneh namun tak diperhatikan oleh Ken, Ken malah sibuk dengan rambut yang bau amis.
"BAU....." Keluh Ken saat dicium bau telur busuk.
Erwin tersenyum, entah apa yang dia tertawakan.
"Gampang... 300 Juta pun aku bayar...." Gumam Erwin pada Ken.
"Oh... Bagus lah..." Balas Ken.
Mobil mulai melaju, menuju kantor Ken. Dalam perjalan Ken sibuk mengerikan rambutnya. Dia tak memperdulikan Erwin sedikit pun. Erwin pun tak terlalu memperhatikan Ken. Keduanya seolah romantis didepan orang saja.
"Udah sampai...." Gumam Erwin saat sampai didepan Kantor Ken.
"Ok... Thanks...." Jawab Ken datar.
Ken keluar mobil, ia melirik kiri dan kanan takut takut ada telor lagi. Namun keadaan aman, Ken mulai berjalan melewati orang orang. Namun, sama seperti di lobi mereka menatap Ken dengan tatapan aneh. Hingga sampai di ruangan model.
Klekkkk
Ken membuka pintu, dan tiba riba....
"HAH.....
...
..
.
KEN
TO BE CONTINUE

Wah... apa ya terjadi sama Ken ya Reader?? Penasaran gak?? Stay Rabu ya... :)

TWINKLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang