Setelah menghabiskan 7 inning sekitar dua jam, pertandingan pertama antara SMA Cendana dan SMA Scope telah berakhir dengan score 5-2 untuk kemenangan SMA Cendana sebagai home team.
Pertandingan kedua tidak langsung dilanjutkan mengingat waktu yang sudah menunjukan pukul 12:05 dan di jadwal yang di susun oleh panitia dan telah dikirimkan kepada official dari seluruh team menunjukan bahwa pukul 12:00 sampai pukul 12:40 akan dilakukan break Ishoma.
Team Baseball SMA Cendana atau yang kerap kali dipanggil dengan Aphro Club yang telah santai untuk menghabiskan hari ini hanya melakukan pembicaraan santai di ruangannya sambil sesekali me-review dan evaluasi singkat dari pertandingan tadi.
"Untuk semua base men sudah bagus, tidak ada evaluasi hanya pertahankan saja yang tadi telah kalian praktekan. Fielder and short stop bapak rasa juga nggak ada." Pak Arya berhenti sejenak sembari melihat kembali catatannya, "Catcher and pitcher juga nggak ada masalah. Kesimpulannya kalian sudah baik untuk defend team."
Salah satu cowok di ruangan tersebut mengacungkan tangannya, "Untuk offence team ada koreksi Pak?"
"Bapak rasa untuk main offence, kalian semua sudah tidak perlu ada yang dievaluasi lagi, melihat di pertandingan tadi kita sudah 3 kali homerun. Arash, Benny dan Figo pertahankan kualitas Batter kalian—"
"Tapi bapak juga nggak mau melihat kalian terlalu berbesar kepala di next pertandingan. Karena bapak melihat pitcher yang kalian hadapi tadi juga tidak terlalu bahaya menurut bapak dan siapa tahu kalian akan menemukan lawan sebenarnya di next."
Setelah berdoa menurut kepercayaan masing masing, para pemainpun di bolehkan bebas oleh Pak Arya. Kebanyakan dari mereka hanya memegang ponsel masing masing dan berinteraksi melalui game online yang tengah digandrungi belakangan ini.
"Modal AFK aja lo onta!"
"Savage!"
"Roger ku sayang..."
"Anjay, gue naik legend woi!"
"Sultan banget dah si Arash beli skin."
Memang benar kata orang jika menamai generasi milenial dengan generasi menunduk. Lihat saja mereka, padahal di ruangan yang sama tapi semuanya menunduk menatap ponsel mereka dengan jari yang bekerja lincah dan mulut yang sesekali mengeluarkan umpatan.
Cowok bernama Arash yang dikenal sebagai captain team ini menggeram kesal karena notifikasi line yang tiba tiba menyerangnya sampai sampai ia kehilangan fokusnya. Daripada ia tidak konsen memainkan gamenya, ia memutuskan untuk keluar dari permainan dan mengecek notifikasinya.
"Lah, si kapten AFK najis!"
Arash hanya memberikan senyuman miringnya namun tak membalas ucapan tersebut.
ROLE CUP 2K18
(Fyi, ini group yang isinya terdiri dari panitia, captain seluruh olahraga dan official.)
Reyand : SOS! Gymnasium woy!
Kevin : Apaan? Gue lagi di divisi baseball
Dhilah : Apadah?
Dewi : Wut hepen woy?
Rodi : 2^
Malik : 3^
4^ : Arash
Letta : 5^
KAMU SEDANG MEMBACA
BLAME ON ME
Teen FictionHanya seorang Ara, Figo dan Arash yang mengerti apa yang ada di dalam teka teki hidup mereka. Ara Deandra. "Gue akhirnya tahu kenapa lo batu kayak gini. Karena arti nama lo itu keras kepala!." - Arash Narakan "Kenapa hidup gue harus dimasukin orang...