***
Malamku terbalut sepi, tanpa kopi yang menemani, kepalapun kosong dari sang imajinasi.
Pagiku tanpa arah, tanpa surya yang memerah, kakipun hampa dari sang langkah.
Soreku tanpa asa, tanpa senja yang mengundang rasa, aku mulai berfikir, mengapa?
Di hilir sungai aku mulai meratap, akan nasib yang sedang hilang asa, menyeduh kopi meratap akan hidup yang berapi,
Basi tak tau diri!
***
~penus
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepetak kata
شِعر(update setiaphari) Lama setelah semua yang terjadi, kau masih mengenalku sebagai orang yang sama, kan? Tetap ceria, bersemangat, dan selalu berusaha sama, persis dengan yang ada dalam ingatanmu. Tapi, sadarkah kau sekarang aku sedikit berbeda? Tent...
