***
Malam laknat para pendosa. Mengaduk kopi mengharap sepi. Tempat terbaik mengolah kata. Waktu yang tepat meresap lara, menggapai rasa, dan mengutuk mesra. Yaitulah sepi, pestanya bagi jutaan kata. Kau taukan?.
Dan sekarang sepi adalah bencana. Karena kata sudah kehilangan cinta,
tak bermakna bukan?.***
~Penus

KAMU SEDANG MEMBACA
Sepetak kata
Poesía(update setiaphari) Lama setelah semua yang terjadi, kau masih mengenalku sebagai orang yang sama, kan? Tetap ceria, bersemangat, dan selalu berusaha sama, persis dengan yang ada dalam ingatanmu. Tapi, sadarkah kau sekarang aku sedikit berbeda? Tent...