Peristiwa kemarin masih membekas di pikiran Thomas, sepertinya ia benar-benar harus menjaga jarak dengan Teresa bahkan Newt bertingkah tidak sewajarnya. Thomas mengerang dengan dijawab lirikan aneh Minho. Mereka sedang di Ruang Pemetaan, sebelum itu Thomas bilang kepada Minho mungkin mereka harus ke sana lagi, mengecek jika ada sesuatu baru dan mungkin saja mereka akan keluar dari Maze. Minho setuju, selama ia menjadi Runner tak ada seorang pun yang menemukan petunjuk sebanyak ini, penghargaan untuk Thomas.
Mereka berdua tidak kembali ke dalam Maze, lebih memusatkan pikiran mereka ke dalam pemetaan. Minho menjelaskan selak beluk penutupan gerbang labirin kepada Thomas. Banyak hal yang membuat Thomas terpukau, seperti persektor akan tertutup sendiri, dan juga Minho yang menemukan semua petunjuk ini.Sore harinya mereka berjalan santai, Thomas sempat memanggil Newt dan hanya dibalas senyuman kecil saja lalu berbincang dengan Zack dan Winston. Thomas menghela napas, seharusnya ia tahu mana mungkin Newt akan memaafkannya segampang itu.
"Sepertinya ada seseorang yang kesusahan di sini, eh?" Thomas memutar bola matanya.
"Tutup mulut mu Minho, bukan berarti dia tak mau bicara aku sedang dalam masalah."
"Ooooh jadi begitu?" Minho pun tertawa lantang, Thomas kembali mendengus tapi di sela-sela tawaan Minho, Nick datang dengan wajah panik.
"Slim it Nick."
Nick mengambil napas yang dalam, dengan satu napas ia berteriak sekencang-kencangnya.
"LABIRINNYA TIDAK MAU TERTUTUP!!!"
Lalu mereka semua panik.
Thomas dan Minho tak perlu diberi tahu mereka sudah berlari kencang menuju gerbang labirin, ia melihat beberapa penjaga gerbang itu ketakutan sembari memegang tombak. Gally juga datang dari belakang dengan wajah yang cukup marah, ia menukik alis tebalnya dengan wajah sangar ke arah Thomas.
Minho menengahi tatapan sinis Gally yang tak enak, ia memerintahkan semuanya untuk siaga ke pusat Glade, mereka semua meninggalkan gerbang labirin yang terbuka lebar.
Tapi semua itu terlambat. Sesosok Griever dari gerbang utara mengaung, semua orang dilanda kepanikan, di pikiran Thomas hanya terbesit satu nama yang penting baginya.
"Newt."
Namanya keluar dengan mulus dari mulutnya, sekarang ia tambah panik saat mengingat Newt, apa yang terjadi jika Newt terbunuh Griever? Ia akan berani bertaruh menembak kepalanya sendiri. Thomas pun berpisah dari Minho yang memerintahkan untuk memegang senjata, Thomas berlari kencang menuju gubuk yang Newt tinggal, saat ia sampai, ia tak menemukan siapapun.
Thomas bersumpah, kepalanya menoleh kesana kemari dan ia tak menemukan Newt sama sekali. Ia kembali berlari sekitar Glade tak menghiraukan teriakan histeris para Gladers, kobaran api nampak berkobar dengan hebat sewaktu yang lainnya melemparkan bubuk mesiu ke arah Griever-Griever yang ganas. Yang terpenting adalah Newt.
Sebuah genggaman kecil ia rasakan di pundak Thomas, ia terkejut dan melompat ke depan dengan 180 derajat memutar badannya. Orang yang ia cari tepat di depannya.
"Newt!" ia langsung memeluknya tanpa memikir dua kali, Newt hanya tersenyum dengan mengerutkan keningnya seraya mengelus pelan pundak Thom— Tommy-nya.
"Tommy! Kita harus pergi ke tempat gubuk besar, Alby menunggu kita! Ayo cepat!"
Newt melepaskan pelukannya dan menarik tangan Tommy-nya menuju ke ruang ia sebutkan, Thomas pernah singgah ke ruangan tersebut, di ajak Alby untuk bercakap-cakap, ruangannya cukup besar dan kokoh untuk menampun banyak orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
• BOND
Fanfiction❝Nama ku Newt, senang bertemu dengan mu Greenie!❞ Sebuah Maze mengurung mereka-para Gladers-dengan Grievers yang siap menerkam satu persatu. Thomas datang dengan perasaan campur aduk mengapa memorinya menuntunnya untuk menjelajahi Maze, dan hati seo...