➿ KNDA - 8

6.4K 789 85
                                    

➿➿➿➿➿

Prilly merutuki kebodohannya. Kenapa ia bisa teledor dan malah ketiduran di rumah Digo. Kejadian ini pasti akan berakibat buruk. Prilly sangat yakin itu.

Prilly tampak gelisah sambil menggenggam hpnya yang masih mati. Saking sibuknya Prilly sampai lupa mengisi daya baterenya dan sekarang ia benar-benar takut jika menghidupkan hpnya. Pasti isinya pesan atau telpon dari Ali.

Prilly mendesah gelisah. Akhirnya ia memutuskan untuk bersiap-siap mandi dan akan segera pulang. Menemui Ali tentunya. Jangan sampai Ali bertindak gegabah. Dan lebih parahnya lagi jangan sampai Ali tau kalau malam ini dirinya tidur di rumah orang lain.

Prilly keluar dari kamar mandi dengan berbalut handuk kimono. Mengalihkan pandangannya menatap Adara yang masih terlelap di tempat tidurnya. Ia bingung harus memakai baju apa. Baju kerjanya sudah kotor dan mungkin saja bau.

Saat Prilly sibuk dengan lamunannya, terdengar suara pintu kamar Adara yang di ketuk. Prilly ragu membukanya karena pakaiannya yang sekarang ia kenakan.

"Siapa?" teriak Prilly pelan.

"Saya, Non. Bi Santi."

Prilly menghela nafas panjang dan langsung membukakan pintu untuk Bi Santi." Ada apa, Bi?"

Bi Santi menerobos masuk ke dalam kamar Adara dan langsung menutup pintunya. Tangannya terulur ke arah Prilly dengan membawa sebuah dress berwarna putih motif bunga. "Ini baju ganti untuk Non Prilly. Silahkan Non."

"Ini bajunya siapa, Bi?" tanya Prilly sambil menatap dress yang masih ada di tangan Bi Santi.

"Ini bajunya Nyonya Sisi. Saya tau Non Prilly tidak membawa baju ganti makanya saya bawakan baju untuk Non Prilly."

"Aduh Bi. Kayaknya saya gak bisa pake itu. Saya gak berani, Bi. Takutnya saya di bilang lancang." Prilly menggaruk pelipisnya bingung. Kenapa harus baju mantan istrinya Digo?

"Tidak apa-apa, Non. Mister Digo yang menyuruh saya untuk mengambilkan baju ganti untuk Non Sisi eh maksud saya Non Prilly."

Prilly terdiam. Jadi Bos gue yang nyuruh Bi Santi? Tanyanya dalam hati. Perlahan tangan Prilly mengambil baju itu. "Baiklah. Saya pakai baju dulu ya, Bi."

"Iya, Non. Saya keluar dulu. Mau menyiapkan sarapan," pamit Bi Santi dan langsung melangkah keluar lalu menutup pintu kamar Adara.

Prilly menatap dress di tangannya dan tanpa pikir panjang lagi ia kembali masuk ke dalam kamar mandi.

➿➿➿➿➿

Digo terpana melihat ke sosok wanita yang kini sedang berjalan ke arahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Digo terpana melihat ke sosok wanita yang kini sedang berjalan ke arahnya. Wanita itu tak lain adalah Prilly. Tangan kanannya menggandeng lengan mungil Adara.

Baju itu pas sekali dengan tubuh mungil Prilly. Kalau seperti ini, Digo benar-benar tidak bisa membedakan keduanya. Bak pinang di belah dua, wajah mereka benar-benar sangat mirip.

Kusebut Namamu Dalam AkadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang