Wisuda

1.2K 40 4
                                    

'Pov Ana'

Hari ini hari dimana aku wisuda, aku sangat menginginkan hari ini terjadi dan lulus tepat waktu.

Semua keluarga ku ikut dalam acara wisuda aku, aku undang semua nya mamah papah dan adit bahkan bunda dan ayah, tentu nya mas Al ikut, aku berkumpul bersama kelima sahabat ku di bangku yang sudah di sediakan, sedangkan keluarga ku duduk di bangku tamu.

"Ana perut lo kok buncit, lo ngegendutin yah, biasanya lo paling gak mau perut lo gede." Ucap lia menatap perut ana begitu pun dengan sahabat lain nya.

"Hehehe aku udah hamil, ini baru 4 bulan." Ucap ana sambil cengengesan.

"Hah? Berarti kalau udah 4 bulan semenjak kita menyelesaikan skripsi kita dong. Lo langsung hamil." Ucap viani.

"Iya malah pas kita kita lagi sidang itu, seminggu sebelum selesai aku sudah hamil, aku baru kerasa pas sudah libur sidang skripsi." Ucap ana.

Teman teman ku  hanya mengangguk dan tersenyum bahagia.

"Oh iya gaes ada berita hot loh." Ucap nika.

"Berita hot apa nik?" Ucap bila.

"Ada yang udah di khitbah di antara kita, dan kabar nya bulan depan akan melangsungkan pernikahan." Ucap nika sambil melirik dini.

"Siapa siapa?" Ucap viani.

"Siapa bilang? Gue kepo nih? " ucap bila.

"Siapa nik, lo diem mulu, bikin kita kita penasaran aja." Ucap lia.
"Siapa nik? Cie ada yang mau nyusul aku nih." Ucap ana sumringah

"Itu orang nya yang diem aja." Ucap nika nunjuk ke arah dini.

"Diniiii." Kompak mereka berempat.

Dini hanya cengengesan.

"Udah udah itu sekarang pengumuman yang dapet nilai tertinggi nih, kali aja di antara kita ada yang kumlaf." Ucap dini mengalihkan perhatian.

Mereka berlima pun langsung mengalihkan pandangan mereka ke podium depan.

˚saya akan mengumumkan siapa saja yang mendapatkan kumlaf atau nilai tertinggi di angkatan tahun ini saya akan menyebutkan perwakilan dari setiap jurusan˚ ucap pembawa acara.

"Yah gak ada nama gue, gue nyesel." Ucap bila.

"Tenang kan jurusan kita belum di panggil." Ucap dini.

˚dan dari jurusan sistem informasi  adalah Dheana amelia putri. Silahkan kepada setiap orang yang tadi nama nya di panggil harap naik ke atas˚

"Wih na, itu nama lo di panggil, cepetan naik, selamat yah na" ucap lia.
Dan yang lain mendorong ku untuk naik ke atas panggung.

Aku naik ke atas panggung dan mendapatkan penghargaan.
Keluarga ku yang berada di kursi tamu ikut senang dan bangga apalagi mas Al.

Setelah acara selesai kami berenam difoto sebagai tanda kenang kenangan. Dan setelah itu pacar dari sahabat ku pada datang menghampiri,

terkecuali aku dan dini, aku yang menghampiri suami aku, dini yang menghampiri tunangan nya.

Aku pun langsung memisahkan diri dari kelima sahabat ku. Dan menemui keluarga ku.

"Mas." Ucap ku sambil memeluk Al.

"Selamat yah sayang apa yang kamu ingin kan tercapai juga kamu dapat kumlaf di kampus. Istri ku memang pintar. Kamu tadi baik baik aja kan, anak kita baik baik aja kan?" Ucap Al

"Iya mas makasih banget mas sudah atas dukungan dan bantuan nya di saat aku sedang kebingungan. Mas terbaik. Anak kita baik baik aja kok mas." Ucap ana.

Lalu ana berjalan menghampiri mamah papah nya dan memeluk nya.

"Selamat sayang, kamu akhirnya lulus tepat waktu dan dapat kumlaf lagi. Mamah sama papah bangga sayang." Ucap mamah.

"Iya papah pun sangat bangga punya anak seperti kamu sayang." Ucap papah nya.

Dan mereka berdua memeluk diri ku.

Dan adit hanya diam.
"Selamat yah kak, kakak pintar banget, dede juga mau kaya kakak yang dapat penghargaan seperti itu." Ucap adit.

"Iya makasih yah adikku sayang, iya kamu harus bisa bahkan melebihi kakak yah sayang." Adit hanya mengangguk dan tersenyum.

Lalu bunda dan ayah pun memberi selamat pada ku dan bunda memeluk ku.

***
'Pov author'

Sebulan setelah acara wisuda .

Hari ini mereka semua datang ke acara pernikahan dini & anhar yang acaranya di selenggarakan di bekasi. Nika, viani,bila,lia, ikut mobil kita aku dan mas Al nebeng gitu bahasa keren nya karena mereka gak ada yang punya mobil.

Pagi pagi mereka ber empat sudah sampai di rumah ku, kita memang sudah berjanjian untuk berangkat pagi karena sore aku dan mas sudah mempunyai janji (private).

Kita pun langsung cus jalan ke bekasi acara pernikahan dini dan anhar.

Di perjalanan kami semua bercanda ria biasa lia yang paling rame, mas Al pun ikut nibrung tanpa jaim.

"Ternyata suami lo itu ramah yah, gak pemalu, kita kira suami lo itu pemalu." Ucap bila.

"Sebenarnya mas Al itu gak pemalu, cuma jaga sikap aja, belum akrab jadi pendiam begini." Ucap ana sambil mengelus bahu mas dan tersenyum.

Al pun hanya tersenyum karena lagi fokus menyetir.

Disaat obrolan mulai sepi, mereka sedang asyik mengobrol di belakang, ana sedang memainkan hp, dan mas Al yg fokus. Tangan mas Al yang sedang memegang gigi mobil, dia tiba tiba memindahkan tangan nya ke tangan ana, dan aku pun langsung memegang tangan nya balik, ketika ada notifikasi dari hp aku langsung memegang kembali hp, dan tangang mas Al ada di paha ana karena menunggu tangan nya yg sibuk sama hp nya.

Viani yang melihat tangan mas Al yang sedang ada di paha ana langsung membisikan ke lia,bila, dan nika. Mereka pun secara kompak langsung menatap ke depan.

"Ekhem" Ucap lia.

"Suuuut lia." Ucap nika.

Lia pun diam mengerti kode dari nika.

"Kenapa? " Ucap Ana menatap heran ke empat teman nya itu.

Lalu ana pun mengerti dan melepaskan tangan suami nya dari paha.

"Udah gak apa-apa kok, da kita mah cuma ngontrak disini, nebeng disini, anggap aja kita itu lagi nonton film romance secara live disini." Ucap lia dengan lantang sambil melirik sahabat sahabat nya itu.

"Iya tul betul." Ucap viani.

"Ah gak gitu juga kali. " Ucap ana tersenyum malu.

"Mangkanya cepet cepet nikah dong biar bisa nyusul aku dan dini." Ucap ana lagi merayu sahabat nya itu.

"Ah lo kaya gak tau aja kan si viani itu lagi nunggu oppa korea nya itu." Ucap nika.

Setelah lama mengobrol mereka akhirnya sampai di bekasi acara pernikahan dini dan anhar.

"Ya allah dini lo cantik banget, coba aja dulu dulu lo dandan pasti banyak yang suka bisa bisa fans nya lebih banyak dari bila tuh." Ucap lia yang memang ceplas ceplos.

Dan yang lain hanya melihat wajah dini di bangku pelaminan dengan takjub.

"Selamat yah din, akhirnya kamu nyusul aku juga, semoga menjadi keluarga yang SAMAWA yah sahabatku." Ucap ana sambil memeluk dini.

Dan yang lain pun bersusulan memberi selamat pada dini dan anhar.

Acara berlangsung dengan khidmat, setelah kami selesai bercengkrama kami pun pulang.

***

Gimana cerita nya? Maaf yah cerita ini hanya imajinasi yang menulis.
Saya pun belum pernah merasakan wisuda, saya masih mahasiwa tingkat 2. Bahkan saya pun belum menikah, jadi mohon di maklum saja jika feel suami istri nya kurang greget.

Assalamualaikum Jodohku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang