COSMIC RAILWAY
Biancadeo
.
.
ONE
.
Pelacur itu berdecih dengan marah, ia merutuk pada kebodohannya sendiri bagaimana ia merasa Kyungsoo begitu indah disaat bahkan orang ini sudah memiliki kekasih. Kyungsoo sama bejatnya dengan kebanyakan orang atau mungkin ia sama dengan pria keparat yang tega mengkhianati istrinya. Sejenak Kai terdiam, ia mencoba menjernihkan pikiran, akan selalu tertanam dalam otak bahwa ia akan melupakan Kyungsoo setelah ini, tidak pernah ada kesan yang membekas dari setiap kliennya dan itu berlaku juga untuk Kyungsoo. Maka Kai pergi setelah itu, meninggalkan kamar tanpa menoleh sekalipun.
---
Tumpukan kertas dengan berbagai rancang model berserakan diatas meja kerja, Kyungsoo memijat pelipis pelan mengingat tenggat waktu untuk peluncuran produk baru semakin dekat. Pria ini telah membuat berbagai rancang model tas, sepatu dan pakaian wanita, pikirannya sulit untuk menemukan inspirasi begitu memikirkan sebuah desain apik untuk pakaian pria. Kyungsoo mendesah lelah karena proposal rancang model ini harus diserahkan secepatnya dan tidak ada penundaan waktu. Suara ketukan dari luar terdengar begitu punggung Kyungsoo menyentuh sandaran kursi, ia mendesah gusar sebelum kemudian meminta yang diluar untuk masuk.
Seorang wanita cantik dengan dagu dipahat runcing, rambut panjang sampai pinggang, kulit putih dan manik secerah matahari pagi muncul dari balik pintu dengan anggun. Gadis ini diketahui sebagai asisten Kyungsoo, keduanya berteman sejak kecil dan telah bekerja sama untuk waktu yang lama.
"Hey Kyungsoo, seseorang menitipkan ini untukmu" yang baru datang melempar sebuah benda pada Kyungsoo dengan jemarinya yang lentik. Itu adalah kunci mobil metallic miliknya yang diingat sempat diambil Kai dari saku kemarin malam.
"Terimakasih— Ah, Yerin-na, dimana orang itu?" Kyungsoo bertanya, ia bersiap merapikan meja dan berdiri mendekat pada si gadis.
"siapa? Pria coklat dan seksi yang memberimu ini? Ugh, aku tidak tahu, mungkin dia belum jauh" Yerin menjawab, mengendikan bahunya yang sempit.
"suruh seseorang mengejar orang itu, aku perlu berbicara padanya" Kyungsoo bergegas keluar, memberi sentuhan lembut pada puncak kepala si gadis begitu berjalan keluar ruangan.
Kyungsoo berjalan cepat keluar, mengabaikan rasa hormat orang disekitar dan menekan tombol lift dengan terburu. Sekilas muncul dalam ingatan bahwa ia tidak sempat sama sekali bertemu tatap dengan Kai tadi pagi, pria itu pergi begitu saja, hanya aroma tubuh yang tersisa pada lapisan kasur disamping. Designer kaya itu tersenyum puas begitu iris birunya menangkap seorang pria dengan busana hitam, kepala tertutup hoodie dan sedang bersi keras melawan penjagaan. Segera Kyungsoo berlari kecil ke arahnya, entah untuk alasan apa ia begitu bersemangat bertemu dengan pelacur yang menjadi mangsanya semalam.
"Hai Kai" begitu jarak yang dibuat semakin kecil, Kyungsoo memberi sapaan hangat dengan suara rendah bak coklat panas dipagi hari. Pria yang merasa dipanggil menoleh hanya untuk memberi tatap tajam begitu tampilan Kyungsoo dengan senyum menawan tersaji.
"singkirkan mereka karena aku mau pulang" si pria coklat memberi jawaban sinis. Kyungsoo terkekeh setelahnya, memberi kode singkat pada penjaga keamanan untuk kembali.
"rupanya mereka benar-benar memenuhi perintahku untuk menghadangmu" Kyungsoo berucap begitu keduanya hanya berdiri dengan bodoh di depan pintu masuk kantor.
KAMU SEDANG MEMBACA
COSMIC RAILWAY (END)
FanfictionRomansa cinta ada diantara fiksi manusia dan fakta tuhan. Ini tentang Kai yang bertemu dengan fakta indahnya di Railway. Ini tentang Kyungsoo yang menemukan cerita fiksinya di Cosmic. Ini tentang dia, satu-satunya pinta pada Tuhan.