TWELVE

1.5K 142 47
                                    

COSMIC RAILWAY

Biancadeo

.

.

TWELVE

.

"Ew, haruskah kalian melakukan itu disaat seperti ini?!"

"cepat katakan YA, sebelum keadaan semakin buruk disini"

"Oh tuhan Kai, pria itu keras kepala, dia sungguh tidak akan bergerak dari tempatnya sebelum kau mengatakan YA!"

"kalian benar-benar menggelikan!"

"kau akan cepat menjawab tawaran sialan Kyungsoo atau kita mati bersama disini!"

"OKE, YES! I SAID YES! Kita akan menjadi pasangan kekasih, sekarang ambil tanganku dan kita akan cepat keluar dari sini! Fuck you Do Kyungsoo!" mendengar itu dari mulut Kai, Kyungsoo menyerinai nakal.

Pria putih itu meraih tangan Kai dan mengenggamnya erat, mereka berlari keluar dari bangunan dan Kyungsoo seakan lupa dengan sakit luka pada tubuh begitu kulitnya bersentuh dengan tubuh hangat milik Kai.

---

Kai mendesis begitu tali temali menyentuh bagian tubuh yang terluka, ia sadar bahwa tubuhnya tidak lebih dari sampah, penuh luka dan memar. Pemuda itu merasakan denyut menyakitkan dari kepala, ia meringis ringan, sekuat tenaga menahan diri untuk tidak lagi menangis. Kai sempat mengutuk diri bagaimana ia bahkan berteriak saat dihadapkan dengan Kyungsoo lewat layar ponsel. Seharusnya ia bisa meredam sakitnya, seharusnya ia bisa berpura-pura terlihat baik, seharusnya ia tidak melihat wajah putus asa Kyungsoo, seharusnya tidak ada air mata keluar dari manik biru itu, seharusnya—

Apa yang dipikirkan Kai sebagiannya rancu begitu suara pintu utama terbuka dengan paksa. Seseorang berdiri disana, rambutnya merah dengan wajah yang akrab masuk dalam indra penglihatan. Disana adalah Baekhyun, pria itu mendobrak paksa pintu kayu sehingga roboh seketika. Kai sempat bertanya dalam hati darimana dokter kurus ini mendapatkan kekuatannya namun memilih untuk mengabaikan. Dari belakang dokter muncul beberapa pria bersenjata, tubuh mereka lebar dan kokoh, dari sini Kai bisa menyimpulkan bahwa ia akan selamat.

"Ya tuhan Kai!" Baekhyun segera menghampiri, wajah itu menampilkan sirat khawatir dan Kai mendapati dirinya menyukai fakta bahwa ada lagi seorang yang menaruh peduli padanya kecuali Kyungsoo dan bartender Jongdae.

Ah benar, bagaimana dengan Kyungsoo?

Memilih untuk mengabaikan pertanyaan Baekhyun dan mencoba untuk memperbaiki tenggorokannya, pria yang terluka mencoba merangkai kata untuk mempertanyakan Kyungsoo saat dokter itu terus memeriksa denyut nadi serta luka-lukanya. Seperti mengerti apa yang ingin diucap oleh Kai, Baekhyun mengerutkan kening sejenak sebelum kemudian membantu pria itu berdiri dengan bantuan beberapa pengawal.

"dia baik-baik saja. Kyungsoo— baik-baik saja. Sekarang mari kita bersihkan lukamu dan kita berangkat ke misi selanjutnya"

Mendengar itu Kai hendak mengeluarkan suara namun urung begitu Baekhyun menuntunnya cepat kearah mobil. Kai mencurigai bagaimana dokter itu ragu dalam berucap, namun pria yang terluka merasa tubuhnya mulai mati rasa, kepala berdenyut keras dan darah mengalir dengan pedih bercampur dengan luka yang lain.

---

Hanya ada keheningan didalam mobil, Kai memilih untuk mengistirahatkan kepalanya saat Baekhyun sibuk membalut luka. Pria itu begitu cekatan, rapih dan teliti, tidak ada lagi darah yang mengalir dari tubuh Kai, setiap merah dibersihkan dan ditambal dengan perban putih. Melihat wajah serius Baekhyun, Kai sedikit ragu untuk bertanya namun dia memilih untuk mengabaikan rasa takut.

COSMIC RAILWAY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang