COSMIC RAILWAY
Biancadeo
.
.
ELEVEN
.
"KELUAR DARI SANA BODOH! CEPAT! KYUNGSOO AKU PERINTAHKAN KAU KELUAR DENGAN CEPAT ATAU—"
Jongdae berhenti berbicara begitu jaringan tiba-tiba terputus, bartender itu mendapati lututnya melemas, air mata mengalir dari pelupuk mata dan ia terduduk dilantai sembari meronta. Tidak pernah terfikir dalam otak bahwa segala gerakannya akan terbaca musuh, Youngha adalah lambang kuasa Korea, tidak ada yang menandingi bahkan itu hukum sekalipun.
Tidak, tidak, tidak, tidak, tidak!
---
Kejadian itu berlangsung cepat dan Kyungsoo hanya menyadari dirinya kini ditempatkan diruang gelap dengan keadaan terikat. Apa yang terakhir kali diingatnya adalah penyergapan mendadak oleh beberapa pria besar, mereka dalam jumlah banyak menerobos masuk kedalam ruang dan Kyungsoo tidak punya banyak tenaga untuk melawan. Eunha masih disisi Kyungsoo, gadis itu dengan kelopak yang bengkak sedang menatap lantai. Pikiran Kyungsoo kini kacau, ia mengutuk semua orang, mengutuk rencana busuk Jongdae serta kebodohan didalam otaknya. Namun semuanya sudah terjadi dan Kyungsoo menyadari niat baik dari teman terdekat.
Kyungsoo menoleh kearah gadis dengan tubuh rapuh disamping. Eunha mencoba sekuat tenaga untuk tidak menangis dan mengeluhkan nama Jongdae, maka dengan gerak lamban si pria mencoba untuk menyentuh Eunha dari samping, seakan menyadarkan gadis itu bahwa Kyungsoo akan ada disana.
"tidak apa-apa, kau tidak sendirian. Aku punya banyak pasukan dan kita akan keluar dari tempat bau ini secepatnya" itu adalah sebuah kebohongan. Kyungsoo memang membayar banyak orang untuk keamanan namun saat ini ia bahkan tidak tahu bagaimana menghubungi mereka. Sejujurnya pria itu curiga mengapa orang-orang ini hanya mengikat pergelangan tangan dan kaki tanpa menutup mulut, tentu Kyungsoo dan Eunha bisa berteriak dan mereka bisa ketahuan. Namun ia memutuskan untuk mengabaikan fakta itu, memilih untuk berfokus pada Eunha serta memutar otak untuk memikirkan cara keluar dari sini.
"apa ada cara untuk keluar dari sini?" si gadis bertanya dengan khawatir. Maniknya berkedip begitu melihat Kyungsoo hanya terdiam tanpa mencoba untuk memberi respon berarti.
"apa menurutmu jika kita berteriak, seseorang diluar akan mendengar?" Kyungsoo bertanya. Gadis itu mengkerutkan alis sebelum kemudian memutar bola mata dengan malas
"Oppa, kau akan menghancurkan pita suaramu? Tempat ini kedap suara, bagaimana bisa ada yang mendengar?" dengan itu Kyungsoo melihat sekeliling sembari membenarkan apa yang diucap oleh Eunha. Ini benar kedap suara, pantas saja mereka tidak menutup mulut tawanan, Stupid Kyungsoo.
"Oppa, kita harus mencari benda tajam untuk melepas ikatan sialan ini, ini terlalu kuat" di gadis berucap lagi, maniknya mulai mencari benda tajam yang sekiranya bisa membantu.
"mungkin benda itu berguna! Kita hanya perlu mundur sedikit, kau duluan"
Kyungsoo menunjuk potongan kaca agak jauh dibelakangnya dengan dagu. Pria itu bergeser sedikit untuk mempersilahkan Eunha mundur duluan kebelakang. Gadis itu mengiyakan, namun saat ia memutuskan untuk mundur, tiba-tiba pintu digebrak dengan keras.
Kyungsoo terkejut begitu pintu dibuka dengan agak memaksa, segera ia menggeser tubuhnya untuk menutup Eunha. Panik mulai menerjang namun ia berusaha untuk mengendalikan diri, mengingat Eunha masih perlu perlindungan dibelakangnya.
Beberapa orang berjalan masuk, Kyungsoo berdecih malas begitu sadar orang-orang ini adalah suruhan Youngha. Dan itu adalah kebenaran, karena beberapa saat setelahnya seorang pria bangka dengan manik biru terang masuk kedalam. Youngha membawa kuasanya, tubuh tegap dengan wajah menggelikan, maniknya menatap malas pada Kyungsoo serta gadis yang berlindung dibelakang.
![](https://img.wattpad.com/cover/138376085-288-k326135.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
COSMIC RAILWAY (END)
FanfictionRomansa cinta ada diantara fiksi manusia dan fakta tuhan. Ini tentang Kai yang bertemu dengan fakta indahnya di Railway. Ini tentang Kyungsoo yang menemukan cerita fiksinya di Cosmic. Ini tentang dia, satu-satunya pinta pada Tuhan.