EIGHT

1K 140 30
                                    

COSMIC RAILWAY

Biancadeo

.

.

EIGHT

.

"JANGAN KAU BERANI SEBUT NAMA ITU DIHADAPANKU! BERIKAN PONSELMU SEKARANG JUGA ATAU KUBUNUH KAU!"

Kyungsoo lelah, ia letih dengan kehidupan, ia enggan lagi berkorban. Jika Kai membuangnya, jika Kai membiarkannya pergi, jika Kai tidak ingin bersamanya, maka Kyungsoo akan maju dengan kakinya sendiri. Ia tidak akan lagi mengatakan cinta, tidak akan lagi mengumbar kasih serta sayang. Kyungsoo akan membangun banyak sekat, tidak akan membiarkan siapapun menembus. Ia hanya akan berpangku pada perintah ayahnya, terlalu letih untuk memberontak.

Kyungsoo memutuskan untuk tidak lagi mendengar satu nama itu, tidak membuka luka kering itu dan berhenti khawatir dengan segalanya tentang orang itu.

---

"Aku tidak mau tahu, kau pulang sekarang dan kita akan bertunangan. Pulang atau aku akan menyeretmu kemari!" pria itu menutup sambungan sepihak.

Kyungsoo berdiri dengan layu di tengah ruang, memandang ponsel Baekhyun yang kini merosot jatuh diatas marmer. Ia baru saja selesai menghubungi Eunha lewat nomor Jongdae, dugaannya benar bahwa gadis malang itu kabur bersama bartender Railway. Ia merasa buruk, membentak dan mencaci Eunha tanpa tahu diri, ia benci pada diri sendiri, marah pada sekitar, murka pada lelaki bernama Kai, Jongin, atau siapapun itu.

Baekhyun dengan ragu mengambil benda kotak pintar yang baru saja dijatuhkan Kyungsoo, kemudian berdiri dengan sigap begitu dirasa tubuh pria lemah itu mulai roboh. Kyungsoo terduduk dilantai dengan lengan Baekhyun disekitar, ia menyadari wajah khawatir pria lainnya namun mencoba untuk tidak peduli, Kyungsoo merasakan begitu sakit didada bahkan mengalahkan sakit pada tubuh.

Ia melihat dengan samar Yerin membuka pintu terburu, manik indah itu memandang Kyungsoo dengan raut terkejut. Dengan lembut Yerin menangkap pundak pria yang duduk, membelai mereka dengan cara yang paling menenangkan, memandang manik merah Kyungsoo seakan memberi kekuatan. Melihat itu Baekhyun mundur, membiarkan Yerin mengambil alih tubuh Kyungsoo. Si gadis berusaha untuk tenang saat Kyungsoo menyandarkan wajahnya pada lekuk leher, membiarkan lelaki itu dengan santai menghirup wewangian miliknya. Dengan gerak lembut Yerin memeluk tubuh Kyungsoo, memberi sentuh lembut pada punggung dengan tempo teratur.

"aku merasa bodoh" kata pria dalam pelukan.

"tidak, kau tidak bodoh" Yerin mencoba untuk menenangkan.

"aku hampir mencekik Baekhyun" kali ini Kyungsoo meremas ujung baju Yerin, membiarkan air mata mengalir dari sudut kelopak. Kyungsoo menangis dalam diam. Yerin melirik Baekhyun sejenak sebelum kemudian berucap

"itu pasti karena kesalahan Baekhyun" kata gadis itu dengan mengabaikan protes dari sang kekasih.

Baekhyun hanya mengeluarkan decih samar, memandang dua orang dengan hidup menyedihkan yang kini saling berpelukan. Baekhyun menyayangi Kyungsoo tentu saja, ia adalah penyelamat hidup kekasihnya. Tidak ada yang bisa dilakukan Baekhyun untuk memisahkan mereka berdua, karena ia lebih dari tahu bahwa itu tidak akan mungkin.

Yerin menatap garang kearah Baekhyun, memberi sinyal kepada pria itu untuk pergi, namun Baekhyun memilih untuk mengabaikan. Ia berjongkok agar dapat mensejajarkan tubuh dengan pemandangan wajah Kyungsoo yang tenggelam diantara leher kekasihya, manik itu terpejam dan Baekhyun berniat untuk menarik anakan rambut Kyungsoo agar tidak menutup dahi.

COSMIC RAILWAY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang