Jalanan kota Nganjuk nampak lengang, cuaca sangat panas sehingga enggan bagi sebagian penduduk untuk beraktifitas di luar rumah, tidak terkecuali dengan Januar, siang itu Januar memanfaatkan hari libur itu dengan beres beres rumah.
Januar memulai aktifitasnya dengan membersihkan halaman paling belakang rumahnya dimana banyak sekali sisa sisa polybag yang pecah dan beberapa plastik pupuk yang mesti dirapikan. Berikutnya bagian depan, mulai dari dapur, kamar dan ruang tamu, Januar memunguti beberapa celana,kaus dan kemeja bekas pakainya yang tersampir di tempat yang bukan seharusnya, di bufet, di meja ,di atas tv dan pastinya di ranjangnya sendiri. setelah semua barang diletakkan pada tempatnya. Terakhir Januar menyapu lantainya,mulai dari dapur sampai teras rumahnya.
Sesudah semua dirasa beres,barulah Januar mandi dan berganti pakaian, kemudian bergegas untuk mencari makanan ke warung langgananya, tidak perlu pakai motor karena jarak warung dan rumah Januar hanya terpisah beberapa rumah saja.
Warung mbok Lastri yang terkenal dengan nasi beceknya nampak ramai , beberapa pengunjung sepertinya datang dari luar kota.
"mas Jan..,tumben hari minggu ndak pulang" mbok Lastri mengambil piring dan sendok dan di lap kering.
"oh..ndak mbok , senin besok itu ada penyuluhan di dusun ngreco, ada kelompok tani dari jombang dan Kediri yang datang , mereka ini mau belajar bertani bawang merah dari daerah kita mbok,. "
"ealah.., gitu to , makan apa mas?"
"botok apa ini mbok?"Januar menunjuk bungkusan daun pisang yang nampak masih panas
"ini botok luntas,."jawab mbok Lastri
"yowis ..botoknya satu, tambah telur dadar mbok"
"minumnya apa mas?"
"es teh saja.."
Januar kemudian membawa sepiring makanan yang sudah dipesannya ,matanya bergerak ke kanan dan ke kiri untuk mencari Tempat kosong,karena pengunjung waktu itu lumayan ramai. Dan akhirnya pandangannya terhenti pada bangku di dekat perempuan yang tampak gelisah dengan makanan dan minuman yang belum disentuhnya . Perempuan yyang tidak lain adalah Andin yang datang ke Nganjuk untuk mencari pemilik nama Januar, sosok lelaki yang belum pernah dilihatnya sama sekali.
"permisi mbak..boleh saya duduk disini",ucap januar kepada perempuan yang tidak disadarinya adalah istri dari kekasihnya Dharma.
Andin mengangguk, hanya tersenyum sebentar sampil mengotak ngatik HP nya,beberapa kali bateray HP dikeluarkan dan di pasang kembali, disusul wajah kecewa karena Hp-nya tidak berfungsi.
"HP nya kenapa mbak ? rusak ",tanya Januar
"ndak tau mas. Ini tadi jatuh di bis..terus mati"
"boleh saya lihat mbak.."
Andin menyerahkan Hpnya ke tangan Januar , dengan teliti Januar melihat kondisi HP milik Andin,
"sepertinya kok ndak apa apa yo mbak,. Mungkin batteraynya lowbatt, coba di charge mbak!""aku ndak bawa charger mas..,aduh piye iki," Andin tampak bingung , tanpa HP itu bagaimana dia bisa bertemu dengan Januar.
"mas..boleh pinjam Hpnya sebentar, saya mau menghubungi teman saya"
"oh boleh silakan..", Januar menyerahkan HP nya ke Andin tapi Andin masih nampak bingung karena tidak mengingat berapa nomer Januar.
"mas maaf boleh minta tolong dipasangkan simcard hp saya, saya ndak ingat berapa nomer hp temen saya mas!", Andin menyerahkan kembali hp itu ke tangan Januar,kemudian Januar mengeluarkan simcard miliknya untuk digantikan dengan milik Andin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarku Suamimu ( TAMAT )
RandomReupload story, original writer by @lion_heart agustus 2013 ************ "ndin.,kamu kan sudah tau dari pertama kita nikah.,akang ga bisa memberikan nafkah batin ke kamu.. , "seandainya saat itu ,.aku lebih berani mengambil sikap..mungkin kamu suda...