12

5.3K 195 12
                                    

mata Dharma berkeliling memandang setiap sudut rumahnya yang nampak sepi. langkah Dharma gontai menyusuri ruang demi ruang dimana setiap meMasukinya ada suara Andin disana, di kamar Masih bergema ucapan Andin yang menyemangati Dharma untuk yakin bahwa dia adalah laki laki sejati.

di dipan bambu teras rumah ,suara Andin pun bergema, dimana kini terdengar keluh kesah Andin yang sudah bosan ditutuntut oleh ibunya untuk segera memberinya cucu.

suara suara itu kini terdengar begitu nyaring, suara tanpa rupa , suara yang langsung menusuk relung hati Dharma. suara yang meluluh lantahkan harga diri Dharma sebagai seorang pria yang gagal menjadi laki laki bagi Andin.

Ada penyesalan di hati Dharma , kalau seandainya Dharma sedikit lebih berani menolak perjodohan itu, mungkin semuanya akan berjalan lebih baik tanpa timbul korban . kini Dharma sudah tidak memiliki kepercayaan diri lagi, apa yang selama ini dirancangnya akan membawa bahagia ,ternyata sekejab mata berubah menjadi nestapa.

Dharma begitu kecewa terhadap sikap Januar yang seolah olah tidak mau mengerti apa yang dirasakan Dharma , disaat Dharma teguh hati melepas kehidupannya dengan Andin untuk bersama dengan Januar, sebaliknya Januar lebih ikhlas melepas Dharma dari kehidupannya agar bisa bersama dengan Andin.

Sekarang bagi Dharma sudah tidak ada lagi yang pantas untuk diperjuangkan,walaupun cintanya terhadap Januar Masih membara , namun apa yang bisa diperbuat Dharma, jika yang dicintainya selalu merasa bahwa cinta seperti ini tidak lebih dari sebuah kesalahan.

perkataan Januar yang selalu menyuruh Dharma agar bisa menjadi suami yang mampu membahagiakan istri lahir dan batin diartikan Dharma sebagai bentuk penistaan terhadap cinta yang selama ini dipuja Dharma.

Kini Dharma berfikir akan lebih baik untuk melepas keduanya, rumah tangganya dengan Andin dan cintanya pada Januar. Berusaha Menjalankan kehidupan tanpa Andin dan Januar lagi...

*****$$$*****

“Andin.. maafkan Kang Dharma,.”

“Maafkan sudah menyia nyiakan pengorbananmu selama ini,”
“ maafkan Akang..”

“setelah Andin membaca surat Akang ini,mungkin Akang sudah tidak lagi di Kediri, “

“Akang memutuskan untuk mencari kehidupan Akang sendiri,”

“terima kasih sudah sabar dengan Akang, “

“terima kasih sudah menjadi istri yang baik bagi Akang, .”

“ Ndin,. Akang memutuskan untuk mencari kebahagiaan sendiri,”

“ Dan menjalani hidup sesuai dengan apa yang selama ini Akang inginkan, “

“Akang berharap Andin juga demikian, “

“carilah pengganti Akang yang mampu membahagiakan Andin lahir dan batin,,”

“dan Akang berharap semoga kita bisa menemukan kebahagiaan itu”

"Dharma"

Tidak sadar air mata Andin membasahi kertas putih surat Dharma , kertas itu ditemukan Andin di atas bantal kamar tidurnya dan ditindih sebuah hp milik Dharma,.yang menandakan kesungguhan Dharma untuk melepas kehidupannya dengan Andin.

“Kang Dharma”., Andin mengusap air matanya, lalu bergegas untuk menunjukkan surat itu kepada Januar yang menunggunya di ruang tamu.

Jemari Januar bergetar saat membaca surat dari Dharma , rasanya tidak percaya akan berakhir seperti ini, Januar Masih tidak mengerti kenapa Dharma pergi meninggalkannya tanpa mengabarinya terlebih dahulu, seakan sengaja untuk meninggalkan Januar.

“Mas harus mencari Kang Dharma , perasaan Andin Kang Dharma belum jauh Mas”

“tapi kita cari Dharma kemana ndin, sekarang Dharma ga bisa dihubungi”,ucap Januar bingung.

“kita coba cari saja di terminal, mungkin Dharma hendak mencari Bis luar kota ndin, ayo !”,sambung Januar beberapa saat kemudian, segera Januar bergegas sambil menarik tangan Andin, namun Andin tak beranjak dari tempatnya.

“ndin ,ayo..apa kamu ndak mau mencari Dharma?”.,

“Mas pergi saja sendiri, hanya Mas Januar yang dibutuhkan Kang Dharma,”, Andin tersenyum .

Januar menganggukkan kepala,lalu bergegas meninnggalkan Andin, untuk mengejar Dharma yang diyakininya sedang menuju ke terminal.

Jalanan Kediri malam nampak lengang, Januar memacu motornya dengan kecepatan tinggi. Ketakutan rupanya menguasai diri Januar, pikirannya Masih kalut seakan tidak percaya bahwa Dharma berniat pergi darinya, bahkan tidak mengijinkan Januar mengetahui kemana Dharma pergi.

“Dharma jangan tinggalkan Mas sendiri ,, jangan menjauh dari aku Dharma”, kalimat itu berulang di lubuk hati Januar ,seakan menjadi dzikir cinta yang dipanjatkan kepada yang maha kuasa, agar dua insan yang saling mencinta akhirnya bersama...

Dharma terduduk lesu di bibir jalan pemberangkatan Bis menuju Jakarta yang menurut inforMasi petugas terminal akan tiba sebentar lagi , Dharma berniat untuk mencari kehidupan di kota Jakarta ,disana ada teman akrab Januar seMasa duduk dibangku kuliahan dulu.

selama ini Dharma aktif berhubungan dengan teman temannya lewat facebook ,media ini sangat membantu Dharma untuk meneruskan silaturahmi disaat jarak dan kesibukan menjadi penghalang.

Januar sudah sampai ke terminal , rupanya terminal kala itu sangat ramai sehingga diantara ketidak pastian akan keberadaan Dharma di terminal itu, sulit bagi Januar untuk menemukan Dharma, apalagi Januar tidak tahu kemana tujuan Dharma. Sedangkan Bis dari berbagai jurusan datang dan pergi membawa banyak penumpang.

Januar bagai orang gila yang berputar putar mencari Dharma, beberapa kali Januar naik dan turun di beberapa Bis yang sementara berhenti di terminal ,tapi belum juga ada bayang kekasih yang dicintainya itu.

Disisi bibir jalan pemberangkatan bis jurusan Jakarta, terlihat serentak beberapa orang berdiri ,tanda bahwa Bis yang ditunggu sudah tiba ,sehingga memancing perhatian Januar untuk menghampiri mereka .

terlihat beberapa penumpang sudah berada dalam Bis jurusan Kediri Jakarta itu ,tapi Bis Masih belum berangkat karena beberapa Masih sibuk menempatkan barang bawaannya ke dalam bagasi .

Sementara itu dibalik badan bis dimana Januar tengah mempercepat langkahnya, Dharma berdiri antri didepan pintu Bis bersama kerumunan penumpang yang hendak Masuk.

“DHARMAAAAA........!!!”, Januar berteriak memanggil Dharma yang terlihat berjalan mencari tempat duduk dari kaca Bis. namun sayangnya Bis sudah berjalan.

Januar berlari mengejar Bis itu sambil berteriak memanggil Dharma dan berusaha mempercepat larinya lagi seiring bertambahnya kecepatan Bis yang tengah meninggalkan terminal menuju kota Jakarta ,namun sial kakinya tersandung dan jatuh,.

“DHARRMAAAAA...!!”, terhuyung huyung Januar bangkit dari jatuhnya dan berteriak sekencang kencangnyamemanggil Dharma, namun apa daya, Dharma tidak mendengar, berlalu dan menghilang bersama Bis jurusan Kediri Jakarta..

Pacarku Suamimu ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang