Dharma duduk di atas atap rumah eric, disaat semua sudah terlelap usai lelah Berpesta.
Bintang bertebaran di langit kota jakarta, dan selalu hati dharma takjub akan kebesaran ciptaan Tuhan ini, matanya berkeliling seakan sedang menghitung bintang bintang yang tak terhitung jumlahnya , hingga akhirnya terhenti pada sebuah rasi bintang berbentuk layang layang.
sesaat angan dharma terbang melintasi waktu beberapa tahun silam, disaat dharma dan januar masih bersama.Dharma pernah mengatakan ,seperti rasi bintang layang layang yang menunjukkan jalan pulang bagi nelayan yang tersesat, januar adalah tempat dharma dimana dharma mendapatkan ketenangan dan penghiburan disaat hati sedang gundah.
“Mas januar.. dharma kangen ”
“dharma, apa kamu baik baik saja? Ucap januar sambil menatap bintang yang sama,
“mas januar,apa kamu juga berusaha melupakanku..sebagaimana aku berusaha melupakanmu sekarang?”
“dharma,. jika mungkin mas harus menunggumu selamanya,. Mas ndak menyesal.. disini mas akan menantimu,..mas percaya kamu masih cinta sama mas”.,
“aku masih sayang mas januar,..”
Januar memejamkan matanya ,memunculkan sosok dharma dalam benaknya demikian juga dharma. berdua mereka menyatukan hati yang terpisah oleh jarak.
Dan ketika mata mereka terbuka ..sebuah bintang melintas membentuk garis terang dari arah barat ke timur.
********************
Dengan motor GL MAX kesayangannya, januar melintasi gapura selamat datang kota kediri, hari ini januar berangkat lebih pagi,supaya tidak terlalu siang untuk tiba di rumah andin.
Sebelum singgah ke rumah andin ,januar mampir di sebuah mini market untuk membeli beberapa kotak susu ibu hamil dan beberapa makanan praktis lainnya. ini adalah rutinitas baru januar selama andin mengandung anak dharma. tidak dihitung sudah berapa kali rutinitas ini dijalankan januar, hingga tidak terasa kini usia kandungan andin sudah mencapai delapan bulan,dan itu artinya sebentar lagi si jabang bayi akan segera lahir.
Kedatangan januar disambut ceria oleh andin, tidak seperti tempo lalu kini keadaan andin jauh lebih baik, selama kehamilannya mbok darmilah yang menemani andin dan mengerjakan pekerjaan pekerjaan andin . Sehingga semua terlihat bersih dan rapi.
“sendirian saja ndin,mbok darmi kemana?
“mbok darmi sedang belanja mas, sebentar lagi juga balik.”
“belum ada kabar dari dharma?”.
Andin menggelengkan kepala.
“sebentar andin buatin minuman dulu, mas pastinya capek,,”
“ndak biasa saja,hehe...”
Andin masuk kedalam untuk membuatkan minuman, dan tidak lama kemudian kembali dengan segelas kopi dan ceret berisi air putih.
“udah ndak mual mual lagi?” tanya januar.
“ndak mas,..”
“oh, syukurlah..,ini mas bawakan susu buat kamu, agak beli banyak tadi, takut kalau mas ada halangan dan ndak bisa kesini,.”
“mas..matursuwon ya..andin ndak tahu harus bagaimana membalasnya”.
“ndak usah sungkan ndin...,”januar tersenyum
Siang itu kediri sangat panas, januar meneguk beberapa gelas air putih, yang kemudian dilanjutkan menyruput kopi bikinan andin yang semakin memantabkan nikmat rokok yang ada diselipan jari januar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarku Suamimu ( TAMAT )
RandomReupload story, original writer by @lion_heart agustus 2013 ************ "ndin.,kamu kan sudah tau dari pertama kita nikah.,akang ga bisa memberikan nafkah batin ke kamu.. , "seandainya saat itu ,.aku lebih berani mengambil sikap..mungkin kamu suda...