Chapter 18

1K 108 11
                                    

New Student

"Hmm... ada satu hal yang ingin aku tanyakan padamu. Itu juga kalau kau tidak keberatan," tutur Tzuyu tiba-tiba.

Dia merasa mengganjal akan hal ini.

Jungkook pun langsung menatap Tzuyu dengan tatapan bingung. Biasanya Tzuyu kalau mau nanya itu langsung, jarang bilang mau nanya kayak gini.

"Mwo?" Jungkook siap mendengarkan ucapan Tzuyu.

"Kemarin temanku curhat padaku. Dia bilang kalau unnie-nya itu menyukai namchin-nya. Tapi unnie-nya bahkan tidak tau kalau orang yang dia sukai adalah namchin dari adiknya sendiri. Lalu dia bertanya padaku kalau aku ada di posisinya, apa yang harus kulakukan," jelas Tzuyu. Dia berusaha untuk tidak bergetar saat menjelaskan semua itu.

"Apa yang kau jawab?" Tanya Jungkook penasaran.

"Belum. Aku belum menjawabnya karena bingung sekali." Tzuyu menundukan kepalanya. "Kau punya saran?"

"Saran? Yaa kalau menurutku dia harus meninggalkan namchin-nya. Dia juga pasti tidak ingin kalau kehilangan seorang noo- maksudku unnie. Jadi kupikir lebih baik terluka seorang daripada terluka semua," saran Jungkook. Dia berpikir kalau pria itu menyukai wanita itu.

"Tapi... masalahnya namchin-nya itu tidak tau kalau unnie dari yeochin-nya menyukai dirinya. Atau bahkan dia tidak menyukainya?" Tzuyu berusaha menjelaskannya lebih rinci lagi.

"Kalau itu... menurutku... dia harus meninggalkan namchin-nya demi kebahagiaan unnie-nya. Jika dia menganggap unnie-nya itu sangat berharga dalam hidupnya, maka dia harus melepaskan namchin-nya," saran Jungkook lagi.

"Jeongmal??"

"Ne. Tapi kita tidak tau, siapa tau takdir berkata lain dan mereka tidak jadi berpisah? Karena jika namja itu memang takdir untuk bersama dengan yeochin-nya, maka aku yakin mereka pasti akan bersama," lanjut Jungkook.

"Kau benar."

Seketika Jungkook merasakan sesuatu yang aneh dengan pertanyaan Tzuyu.

Dia merasa seolah-olah cowok yang berada di tengah cewek itu adalah dirinya.

"Kalau kau benar-benar berada di posisi itu, apa kau akan meninggalkanku?" Jungkook bertanya dengan nada yang terdengar lirih.

"A-aku... aku tidak akan meninggalkanmu. Mana mungkin bisa aku melakukan hal itu?" Jawab Tzuyu kikuk.

"Lalu kenapa matamu berair, hah?" Dengan jeli Jungkook melihat cairan bening yang akan segera menetes dari sudut mata Tzuyu.

"A-aniyo. Ada debu yang masuk, jadi..."

"Yak! Keotjimal hajimara! (Jangan berbohong)" Cegah Jungkook.

"Baiklah. Aku memang sedang membayangkan jika berada diposisi yeoja itu. Ah, entahlah. Pasti akan sangat menyakitkan dan juga membingungkan. Dia harus memilih antara keluarga dan orang yang dia sayangi." Akhirnya Tzuyu menjelaskan juga. Tapi tetap saja dia belum menjelaskan apa yang sebenarnya menyebabkan dia tertangkap basah akan menangis.

Melihat Jungkook yang tersenyum, otomatis membuat Tzuyu tersenyum juga.

"Kaja! Kita pulang. Besok kita harus kembali sekolah. Aku akan mengantarmu pulang," ucap Jungkook yang langsung berdiri dari duduknya. Begitupun Tzuyu.

⛄ ⛄ ⛄

Tzuyu sedang jalan-jalan di taman belakang sekolah. Dia ingin menjernihkan pikirannya dengan menghirup udara segar dari pepohonan yang ada disekitar tempat itu.

The Moment of Youth•✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang