Chapter 25

1K 91 5
                                    

Life or Die



"Halmeoni?" Tzuyu menghampiri seorang wanita tua yang sedang merajut sebuah syal di halaman rumah.

"Halmeoni! Bogoshipeosseo!" Ucap Tzuyu sambil berlari dan memeluk wanita tua yang dia yakini neneknya itu dari samping.

"Tzuyu?? Aku juga sangat merindukanmu. Kau sudah terlihat lebih dewasa sekarang. Kau juga tambah cantik," tutur wanita tua itu lalu mencubit kedua pipi chubby Tzuyu.

Tzuyu semakin mengeratkan pelukannya. Gadis itu sudah sangat merindukan wanita tua ini. Sudah hampir tujuh tahun lamanya dia tidak bertemu neneknya itu.

"Tunggu! Kenapa kau bisa ada disini?" Tanya neneknya bingung dan terkejut.

"Entahlah aku tidak ingat. Tapi aku tetap ingin berada disini bersamamu," jawab Tzuyu sambil memejamkan matanya.

Nenek itu mengelus kepala Tzuyu lalu menciumnya dengan penuh kasih sayang. Tzuyu adalah cucu satu-satunya sekaligus cucu kesayangannya.

Dulu sewaktu dia kecil, semua yang orang tuanya larang pasti nenek tua itu memperbolehkannya. Betapa dia sangat memanjakan Tzuyu, sampai detik ini pun Tzuyu masih enggan melepaskan pelukannya.

"Tapi kau harus kembali. Kau seharusnya tidak kemari secepat ini. Banyak orang yang menyayangimu di dunia dan mereka pasti khawatir saat ini. Berjanjilah padaku kau akan membahagiakan mereka. Terutama kedua orang tuamu. Pergilah." Nenek tua itu menjelaskan.

"Shireo! Aku ingin tetap disini bersamamu," bantahnya.

Nenek itu tersenyum. "Kembalilah! Aku akan selalu ada bersamamu. Dan aku pasti akan muncul dalam mimpimu nanti," tutur wanita tua itu berusaha meyakinkan seorang Chou Tzuyu.

"Halmeoni janji bukan?" Tzuyu mengacungkan jari kelingkingnya dan disambut jari kelingking nenek itu.

"Geurae. Aku pasti datang. Ppalli ga!" Perintah nenek itu lagi masih dengan senyuman.

Tzuyu pun pergi meninggalkan tempat itu dan kembali ke rumah sakit.

Dia sangat sangat terkejut. Dia melihat tubuhnya sendiri tengah terbaring tak berdaya di atas kasur dengan dua dokter dan delapan perawat yang mengelilinginya.

Salah satu dokter terus berusaha mengembalikan detak jantungnya dengan menggunakan alat khusus pemacu jantung.

Dan dokter yang satunya lagi mengatur infusan. Salah satu perawat pencatat dan tujuh perawat lainnya terlihat berhamburan untuk memberikan alat-alat yang disuruh dokter.

Tzuyu.. Bukan. Arwah Tzuyu menangis. Dia juga melihat kedua orang tuannya menangis hebat dari luar. Bahkan beberapa temannya juga menangis. Tapi dimana Jungkook? Dia tidak melihat cowok itu sama sekali.

"Tapi kau harus kembali. Kau seharusnya tidak kemari secepat ini. Banyak orang yang menyayangimu di dunia dan mereka pasti khawatir saat ini. Berjanjilah padaku kau akan membahagiakan mereka. Terutama kedua orang tuamu. Pergilah."

Kata-kata itu masih berputar di kepalanya. Nenek itu benar. Masih ada orang yang harus dia bahagiakan. Dan tugas dia di dunia belumlah selesai. Masih ada yang harus dia selesaikan juga teka teki yang harus dipecahkan.

Arwah Tzuyu berjalan perlahan menuju tubuhnya yang terbaring tak berdaya dan kemudian mulai memasuki tubuhnya dengan perlahan pula.

Dua dokter dan delapan perawat juga teman-teman Tzuyu dan kedua orang tuanya mulai berputus asa setelah sekian lama detak jantung Tzuyu tidak kembali.

The Moment of Youth•✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang