Setiap orang memiliki alasan serta tujuan tersendiri untuk apa-apa yang mereka tekuni.
Dan menulis, bagiku tidak lebih dari upaya menjaga diri agar tetap waras.Seorang gadis duduk seorang diri dan hanya di temani Coffee Latte pesannya. Karena seseorang yang mengajaknya bertemu belum juga kelihatan batang hidungnya.
' Kebiasaan.' gadis itu mendengus kesal. Selalu saja yang di tunggunya datang terlambat.
" Hai.." sapa seseorang tersenyum manis kepada Syifa. Seorang gadis itu adalah Syifa. Ia tak menggubrisnya, kekesalan terlihat jelas dari raut wajahnya.
" Slurrpt." Bukannya memesan, Nichol malah meminum kopi milik Syifa
" Mau?" Nichol menawarkan kopi yang baru saja di minumnya.
Tidak ada jawaban, Syifa menatapnya tajam.
" Kamu kenapa? Sariawan?"
" Hei." Nichol memegang dagu Syifa. Namun di tepisnya.
" Aku mau pulang." Syifa hendak bangkit dari tempat duduk. Namun Nichol menahannya dan menyuruh Syifa untuk duduk kembali.
Nichol sadar Syifa kesal akan sikapnya yang selalu datang terlambat, dan selalu meminum kopi miliknya. Tapi bagi Nichol membuat Syifa marah, kesal terhadap dirinya adalah suatu hobi yang sangat di sukainya dari dulu.
" Aku suka sama penampilanmu hari ini." ucap Nichol tersenyum. " kadar kecantikanmu meningkat 99,9%." lanjutnya.
Yang tadinya kesal, marah, seketika tawa Syifa meledak, mendengar gombalan Nichol yang mungkin kata orang biasa-biasa saja. Tapi entah kenapa sesuatu yang biasa, bisa menjadi luar biasa jika Nichol yang melakukannya.
" Kamu kenapa sih suka buat aku kesal, datang terlambat, meminum kopi milikku?" kekesalan itu pun akhirnya keluar dari mulut Syifa.
" Jika itu hobiku, kamu mau apa?"
" Hobi?". Nichol mengangguk
" Tidak usah di pikirkan! Aku akan mengajakmu ke suatu tempat." Nichol mengulurkan tangannya. Syifa langsung saja menggandeng lengan Nichol.
" Kita mau kemana?" tanya Syifa saat Nichol melajukan mobilnya.
" KUA." jawab Nichol yang fokus menembus jalanan Kota Bandung yang sedikit macet.
Syifa terbelalak kaget, untuk apa Nichol mengajaknya ke KUA, setahunya itu hanya untuk orang yang akan menikah.
" Hanya lewat."
Syifa menghembuskan nafas lega. " Aku pikir kamu mau nikahain aku."
Tawa Nichol pecah. " Memangnya kamu mau nikah sama aku?" tanya Nichol memberhentikan tawanya.
" Maksud ak..." ucapan Syifa di potongnya.
" Aku sudah tahu maksud kamu."
" Apa?"