" Lebih baik kita pergi sekarang!" Rizky menyeret tangan Syifa menuju Mobilnya.
Nichol tak bisa berbuat apapun, ia membiarkan Syifa untuk pulang bersama Rizky. Nichol cukup sadar diri, sekarang Syifa sudah menjadi milik seseorang. Dan Pertunangan? Ini suatu hubungan yang sudah di anggap serius.
" Arghhhhh... " Teriak Nichol kesal
' Aku pulang untukmu, Syifa. Aku selesaikan Kuliah Kedokteran untukmu juga, Syifa. Dan Aku ingin membuatmu menjadi satu-satunya wanita yang begitu berharga di Dunia ini.'
Nichol melajukan motornya dalam keadaan luka di wajah yang terasa begitu ngilu, di tambah hatinya yang kini terasa hancur. Terlalu berat baginya untuk melupakan semua kenangan akan bersama Sahabat yang begitu di cintainya.
Namun Syifa tidak tau itu, tidak tau akan Nichol yang begitu Mencintainya. Karna bagi Syifa sikap Nichol sudah sangat cukup untuknya merasa seperti mempunyai pasangan. Nichol bukan tipe lelaki yang gampang mengutarakan perasaan, ia akan lebih menujukannya dengan sikap.
Setiba di Apartement miliknya. Nichol langsung merebahkan dirinya tanpa mengobati luka yang sudah membiru, keunguan. Baginya ini tak seberapa, di banding kenyataan tadi yang sangat memukul hatinya.
***
Michelle tak mengerti akan sikap Syifa yang baru saja di antar pulang Rizky, tiba-tiba mengunci diri di dalam kamar.
" Syifa kenapa, Ky?"
Tanya Michelle pada Rizky, yang sedang duduk bersama Dimas.
" Marah sama Gw. Temennya si Nichol Gw hajar sampai babak belur." jelas Rizky adanya.
Kaget. Itulah yang Michelle rasakan.
" Kok bisa? Apa masalahnya?"
" Syifa pergi dari acara pertemuan tadi tuh karna Dia. Gw melihatnya sedang berdua-duaan di Halte bis. Siapa yang gak marah coba, tunangan Gw sama Cowok lain."
" Yaa Lo jangan pake kekerasan juga dong, bisakan tanya baik-baik." ujar Dimas
" Lagian kan Lo belum resmi tunangan sama Syifa juga. Harusnya Lo lebih bisa bersikap tenang, karna Syifa gak suka akan kekerasan." lanjutnya.
Michelle pergi dan memilih untuk bicara langsung pada Syifa.
" Dek.." ucapnya mengetuk pintu kamar Syifa.
Memang Syifa orangnya tak enakkan dan tak ingin Kakaknya khawatir, ia membukakan pintu untuk Michelle.
" Apa yang terjadi?" tanya Michelle
" Apa tadi kau tiba-tiba minta ijin ke toilet lalu pergi tanpa pamit, itu gara-gara kau mau bertemu Nichol?"
" Kau membuat Kakak malu."
" Aku pergi atas kemauanku sendiri. Tidak menyakut orang lain." jelas Syifa
" Lalu, kenapa kau bisa bersama Nichol? Pantas Rizky marah dan menghajarnya."
" Kak, aku belum resmi bertunangan dengannya dan aku pun tak ada ikatan apapun dengannya. Terserah aku mau bersama cowok lain juga."
" Kakak tau, tapi sedikitnya kamu hargai orang tuanya Rizky. Kakak gak ngelarang kamu deket sama siapapun."
" Aku minta maaf."
" Nichol, apa bener kamu bertemu dengannya? Memangnya Dia sudah kembali?"
Syifa mengangguk.
" Aku gak sengaja bertemu dengannya. Tiba-tiba ada Nichol di hadapanku."
" Tapi kenapa Dia ada di Jakarta?"