Love Story - 9

2.9K 235 53
                                    

Hi guys!!
Ini baru part 9 yang sesungguhnya. Part 9 yang kemarin sudah di publis, kalian kubur dalam-dalam yaa ceritanya! Baca dari part 8 lagi kalau bisa, biar sedikit nyambung untuk baca part 9 ini. Karena part 9 yang kemarin sangat aneh saat dibacanya, dan tidak beraturan sekali.

Happy Reading!!

9.30 am

Hujan turun begitu deras mengguyur kota Jakarta. Melumpuhkan aktivitas semua orang yang hendak berpergian. Namun lain dengan Rizky yang tetap keukeuh ingin pergi untuk mengajak Syifa jalan sebagai tanda terimakasih karena sudah menolongnya tempo lalu.

" Pagi-pagi sudah hujan, berkah sekali." ucap Syifa berdiri di depan jendela kamar apartement nya.

Ingin rasanya Syifa pergi keluar, memejamkan mata, menikmati setiap tetesannya yang terjatuh. Namun itu hanyalah 'inginnya' tanpa bisa ia lakukan, dan kembali memilih berbaring di tempat tidur bersama boneka teddy pemberian Nichol.

" Kenapa masih berbaring? Cepat mandi! Hari ini kan Rizky akan mengajakmu jalan." kata Michelle yang baru saja menyelesaikan aktivitas mandinya.

Syifa mengabaikannya dan memilih untuk membaca Novel Hujan karya Tere liye. Karena ini lebih menarik dari apapun. Tentang persahabatan, tentang cinta, tentang perpisahan, tentang melupakan, dan terakhir tentang Hujan.

" Adek~ " Michelle kembali memanggil adiknya yang mengabaikan perintahnya.

" Iya." jawabnya dengan mata yang fokus pada novel yang sedang di bacanya.

" Tidak kah kau mendengarkan apa yang Kakak ucapkan?"

" Aku mendengarnya. Aku tidak punya janji dengan siapa pun hari ini." jawabnya datar. Seolah ia menolak ajakan Rizky untuk mengajaknya jalan.

Setibanya di apartement tempat Syifa tinggal, Rizky di sambut oleh Michelle dan menyuruhnya untuk masuk. Meminta Rizky untuk menunggu, karena Syifa sedang bersiap-siap.

Michelle menghampiri Syifa yang masih dengan keadaan yang sama. Ia sedikit berbohong pada Rizky, karena ia tak mau adiknya membuat orang kecewa.

" Katanya kamu tidak suka ngecewain atau di kecewain orang. Niat Rizky baik loh dek, padahal di luar hujan, tapi Rizky tetap datang untuk menepati janjinya."

Syifa menghela nafas, ia menutup buku novelnya. " Seharusnya Kakak bilang terlebih dahulu sama aku, jangan memutuskan apa yang belum tentu aku setujui!"

" Kakak minta maaf." Michelle merasa bersalah juga, karena memang semua ini tanpa persetujuan adiknya. " Kakak akan meminta Rizky untuk pulang kembali." lanjutnya menuju untuk menghampiri Rizky yang masih duduk di sofa.

Setelah Michelle mengatakan hal itu, Syifa berkutat dengan pikirannya, ia merasakan tidak enak hati. Ia melihat keluar jendela yang masih dalam keadaan hujan. Apa dirinya benar-benar tega menolak seseorang yang rela datang dalam kondisi di luar hujan, hanya untuk mengajaknya jalan sebagai tanda terimakasihnya? Itu bukan suatu hal yang merugikan, atau pun tidak baik. Hatiku benar-benar tidak enak. Suara Syifa dalam hatinya.

" Di luar masih hujan. Aku bersiap-siap dulu!" ucapnya yang membuat Michelle melongo.

" Aku minum!" suara Rizky menyadarakan Michelle. Dirinya pun tersenyum senang, ia tahu adiknya bukan tipe orang yang suka menolak ajakan baik seseorang.

Tidak biasanya Syifa memikirkan baju mana yang bagus untuk ia pakai. Sampai dirinya di bantu Michelle untuk memilihkan baju mana yang cocok untuk ia kenakan.

" Tumben, biasanya yang nyaman sama kamu langsung pakai, gak ribet kaya gini. Udah kaya mau nge-date bareng pacar aja." goda Michelle.

Setelah cukup lama, akhirnya Syifa menemukan baju yang cocok untuk ia kenakan. Dan langsung mengajak Rizky untuk pergi, karena hujan pun sudah reda.

LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang