[1] Bagian Satu

2.1K 120 20
                                    

    Kyla Sapphira,  bagaimana membacanya? Kila? Bukan, tapi Kayla.

Gadis manis itu menggelung rambutnya keatas lalu memakai kacamata yang membuatnya tampak lebih manis.

Kyla duduk di salah satu kursi taman sekolahnya sambil membaca sebuah novel bersampul biru muda.

Ia tetap diam saat beberapa anak lewat dan mulai berbisik tentangnya.

Dua minggu yang lalu, Kyla mendapat hal buruk dari seseorang. Ada yang memasang berita di mading sekolah bahwa Kyla adalah orang gila yang suka berbicara sendiri dan ia seorang penyihir yang bisa melihat dan berbicara dengan hantu.

Hanya orang bodoh yang mempercayai berita gila itu, dan sayangnya sebagian besar percaya..

Kyla hanya tersenyum mengingat hal itu, ia masih memiliki teman yang selalu bersamanya. Hani.

Saat mereka semua merendahkan Kyla, tidak dengan Hani. Hani menganggap bahwa itu adalah sebuah keistimewaan yang dimiliki Kyla.

Kyla dan Hani memiliki sifat yang sama, namun sebagian besar bertolak belakang seperti Hani yang Extrovert dan Kyla yang Introvert.

Kyla selalu mengenakan Jaket kemanapun, ia merasa nyaman jika memakai jaket, jika ia berjalan dengan tangan terjuntai makan ia merasa sedikit awkward, ia akan memasukkan kedua tangannya dalam saku jaketnya dan berjalan seperti biasa

Kyla adalah gadis kutu buku, ia memiliki banyak novel beberbagai macam genre namun kebanyakan novel yang ia miliki bercerita tentang misteri, horror, vampire, dan sebagainya.

Karena ia memakai kacamata dan sering menggulung rambutnya, menyisakan rambut rambut kecil menjuntai di dahinya, ia dijuluki gadis culun oleh teman temannya

Berbanding terbalik dengan sahabatnya Hani, gadis yang selalu tampil glamour dan menjadi primadona sekolah.

Namun prestasi mereka tidak diragukan lagi. Selalu ikut dalam olimpiade dan selalu berhasil membawa piala kejuaraan.

Kyla memakai kalung putih dengan liontin batu Sapphire berbentuk bintang, ibunya memberikan kalung itu sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke 10, dan kini ia berusia 16 tahun,

Sama seperti Kyla, Hani juga selalu memakai kalung putih dengan liontin batu Ruby berbentuk hati. Namun ayahnya yang memberikan kalung itu saat ia berhasil menjuarai olimpiade fisika nasional. Kini ia berusia 17 tahun.

Hani dan Kyla tidak sekelas. Hani dikelas 12-1 sedangkan Kyla dikelas 12-2. Mereka berdua selalu juara umum kelas dan bahkan bersaing untuk peringkat paralel.

Ketika Kyla kembali mendapat peringkat pertama dikelasnya, yang ia dapat hanyalah hinaan dan berbagai tuduhan tidak masuk akal..

" Dia pasti menggunakan sihirnya "
" Dia menggunakan kekuatan hantu bukan?"
" Apakah dia mengambil kunci jawaban dengan hantunya?"
" Cih, wajah wajah miskin seperti dia sangat tidak cocok untuk mendapat peringkat pertama"

Kyla bersikap sewajarnya, ia bahkan biasa saja saat teman sekelasnya itu menghinanya terang-terangan. Membanding-bandingkannya dengan sahabatnya, Hani. Memfitnahnya dengan tuduhan-tuduhan tidak masuk akal.

     Mengapa mereka berkata demikian? Yang mereka tahu, Kyla selalu terlihat berjalan kaki saat masuk dan pulang sekolah, sehingga mereka berfikir bahwa Kyla hanya seorang anak miskin yang masuk ke sekolah bergengsi ini, mereka juga tak pernah melihat Kyla diluar jam sekolah sehingga mereka tidak tahu.

Benar benar tidak tahu,










Siapa sebenarnya Kyla Sapphira.

 Nerd ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang