[16] Kencan?

664 71 3
                                    

" Hani Hani Hani bantu aku aaaaaaa!! " Kyla menarik-narik pelan lengan Hani.

Hani hanya memasang wajah malasnya karena ia menganggap Kyla sangat berlebihan.

" Apa? "

" Guanlin.. Guanlin, dia mengajakku berkencan, 1 jam lagi dia akan datang. Kencan itu bagaimana? Apa dia akan membunuhku atau sebaliknya? "

Hani menghela nafas berat dan tersenyum pahit didepan Kyla.

" Kalian hanya makan bersama dan bercerita untuk lebih dekat satu sama lain " ucap Hani penuh kesabaran

" Bagaimana kalau kencannya dirumahku saja.. Tidak usah keluar kemana mana. Aku tidak mau tidak mauuuu!! "

Lagi-lagi Hani menepuk jidatnya karena Kyla yang benar-benar tidak tahu tentang kencan.

    Kyla dan Hani masuk ke kamar Kyla, Hani dengan sigap membuka lemari Kyla dan mencarikan baju yang pas untuk Kyla kenakan saat berkencan dengan Guanlin nanti.

" Nah! " Hani mengambil kemeja putih dan rok selutut berwarna Hitam.

Hani menyuruh Kyla memakainya sementara ia melepaskan kalungnya,

" Sekarang buka kalungmu dan pakai milikku. " Kyla membuka kalungnya dan Hani memakaikan kalung miliknya dengan liontin batu Ruby berbentuk hati.

Setelah puas melihat penampilan Kyla, Hani memakai kalung milik Kyla.









     Sebuah mobil berwarna putih berhenti didepan rumah Kyla, seorang laki-laki bertubuh tinggi keluar dari mobil itu.

" Hai, Jun " sapa Hani.

" Wahh, our little baby Kyla. Mau kemana dia? " tanya Jun kepada Hani

" Aku bukan bayi. " tegas Kyla yang menatap tajam Jun.

" Hahaha, dia ingin berkencan " Hani tertawa dan bersembunyi dibalik tubuh Jun.

" Kami duluan " pamit Jun kepada Kyla dan dibalas lambaian tangan oleh Kyla.







     Kyla masuk kedalam rumahnya dan terus memandang lukisan rumah sederhana berwarna coklat dihadapannya. Lukisan itu adalah lukisan yang dilukis ayahnya.






" Hello, princess "





Guanlin masuk kerumah Kyla tanpa suara dan tiba tiba menyapa Kyla.

Guanlin masuk kerumah Kyla tanpa suara dan tiba tiba menyapa Kyla

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Hei? Tidak sopan! " Kyla tampak sedikit marah.

" Pintunya terbuka lebar dan satpam menyuruhku masuk, jadi aku masuk. " ucap Guanlin sambil menggedikkan bahunya.

" Duduklah, lapar? " tanya Kyla

" Ayo makan diluar ? " ajak Guanlin

" Kau belum makan dari rumah? " Kyla menebak


" Umm... Ya " balas Guanlin dengan cengiran manisnya yang membuat Kyla mau tak mau menahan tawanya karena Guanlin seperti anak kecil




" ingin makan sesuatu? " tanya Kyla


" ada mie instan atau sesuatu yang cepat masak? Ah..aku benar-benar lapar.. " Guanlin bersandar di tembok dan menatap sedih Kyla


" Duduklah disana, aku akan masak " Kyla tersenyum singkat dan Guanlin menatapnya





     Di dapur, Kyla sedang merebus mie instan dan gerakan tangannya sangat lihai.

" Sepertinya kau sering makan mie instan. " Guanlin tiba-tiba muncul dan duduk di meja makan yang menghadap kedapur.

" Hei, jika dirumah orang lain kau akan dianggap tak sopan karena masuk sembarangan " Kyla menatap Guanlin yang duduk di meja makan dan menghadap kearahnya.

" Kalau disini? "  tanya Guanlin

" Bisa kumaklumi. " Kyla membalikkan badannya

" Kenapa? " Guanlin kembali bertanya

" Karena kau temanku. "










" Apa? Teman Hidup? Baiklah.  " Guanlin tertawa mendekati Kyla




    Kyla hanya menunduk, ia merasa wajahnya memanas dan sangat sulit untuk menahan senyum.

" Pipimu merah " Guanlin menyentuh pelan pipi Kyla dengan ujung jarinya

" Diamlah. " Kyla menepis tangan Guanlin dan hanya dibalas kekehan oleh Guanlin.

Saat Kyla ingin meniriskan mie instan yang sudah selesai dimasak, Guanlin tak sengaja menyenggol tangan Kyla dan akibatnya,



















tangan Kyla terkena percikan air panas.

 Nerd ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang