[30] Pecundang tanpa otak

485 63 4
                                    

     Semua yang ada di rooftop bangkit dan menatap kaget kehadiran seseorang didiepan pintu masuk.

Jimin.

Masih mengingat nama itu?

Dia adalah kakak dari gadis yang dibunuh oleh Kyla, Yeri. Dan juga dalang dari penembakan Guanlin beberapa minggu lalu di hotel saat ulang tahun Daniel.










" Kau sendiri dan kami ber-7 disini " ucap Esther santai sambil menghempaskan pisau.

Jimin terkekeh geli dan maju beberapa langkah, membuat Daniel menarik Esther mundur.






" Dia bisa saja melakukan hal tak terduga  " bisik Kyla yang didengar oleh Guanlin, Jun dan juga Hani







" Guanlin? Kau belum mati rupanya.. " Jimin menyunggingkan senyum liciknya.

" Ya. Aku yang menyuruh Suga untuk membunuh Guanlin namun Guanlin memiliki pahlawan.. Ah.. Lelaki lemah yang hanya bisa bergatung pada perempuan. " sambung Jimin

Kyla berusaha sekuat tenaga menahan amarahnya. Ia mengepalkan tangannya hingga buku tangannya memutih.

Jun spontan berdiri dari duduknya dan ditarik oleh Guanlin untuk duduk kembali,

' dia bisa saja melakukan hal tak terduga '  bisik Guanlin mengulangi ucapan Kyla






Jimin diam sesaat lalu berjalan menghampiri Jidam,


" Kyla.. Kau membuat orang-orang yang tidak bersalah menjadi seorang psikopat sepertimu, terlebih lagi sebagian dari orang yang kau hasut untuk menjadi psikopat itu laki-laki. Dasar perempuan murahan  " ucap Jimin datar






Kyla yang kehabisan kesabaran berlari mendekati Jimin dan sebelum ia sampai, Guanlin dan Hani mendorongnya hingga jatuh tengkurap,






Peluru Jimin gagal mengenai Kyla.
















Saat Kyla berdiri, Jimin dengan cepat mengambil pistol dari saku celananya dan langsung menembakannya. Kyla tidak menyadarinya, namun Guanlin melihat itu dan ia tak mampu menjangkau Kyla untuk mundur dan menunduk, jadi Hani mendorongnya dan Guanlin juga melakukan itu agar Kyla terjatuh dan menghindari peluru Jimin.






Jimin menatap dengan wajah marahnya, matanya menajam dan ia menggertakkan giginya.

Hani daan Esther membantu Kyla berdiri, Jun, Guanlin dan Daniel berdiri dihadapan ketiga gadis itu.






" Ingin menjadi pahlawan? " suara Jimin terdengar meremehkan










     Jun mendekati Jimin dengan perlahan, Jimin sudah mengarahkan pistolnya ke hadapan Jun.

" Lawan aku. Tanpa senjata. " tantang Jun

" Kau ingin terlihat seperti seorang pria sejati dihadapan para gadis murahan ini? CIh.. " Jimin tersenyum licik pada Jun.

" Ya, seorang pria sejati yang melawan seorang pecundang tanpa otak. " ucap Hani santai, namun membuat Jimin benar-benar marah

      Jimin melangkah maju, mendekati Jun yang melangkah mundur mendekati ujung bangunan. Jun sedikit panik dengan fakta bahwa ia telah berada di ujung bangunan, rooftop ini berada di lantai 20.

" Takut? " tanya Jimin kesal

"Tidak tentunya, karena aku bukan pecundang tanpa otak sepertimu " Jun tersenyum meremehkan dan menatap Jimin

" FIGHT ME BITCH! " Suara Jimin meninggi dan ia sedikit berlari sambil mengepalkan tangannya menuju Jun untuk memukulnya.





















" Ups. . . . . Apa sudah boleh tertawa? " tanya Kyla

     Jimin berlari kearah Jun sambil mengepalkan tangannya, saat sudah sangat dekat dengan sasarannya, Jun melangkah dengan pelan ke samping dan membuat Jimin terjun bebas dari lantai 20. Miris...

Esther dan Daniel kaget dengan ekspresi tak terduga, Jun menghela nafas, Hani, Kyla, dan Guanlin tertawa terbahak-bahak.





" Huh... pecundang tanpa otak.. " ucap Kyla disela tawanya

 Nerd ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang