[3] Somi & Luna

1K 104 1
                                    

Dua orang gadis berpakaian sekolah duduk di halte, saat ini sudah menunjukkan pukul 8 malam.

Mereka adalah Somi dan Luna, mereka baru saja pulang dari kursus bahasa inggris. Mereka mengambil jam malam karena mereka pulang sekolah jam 5 sore.

Somi dan Luna menunggu bus untuk pulang, Luna membuka jas sekolahnya karena cuaca cukup panas malam ini..

" Som, jalan saja ya? " Luna menolehkan kepalanya ke Somi

" Rumah kita kan beda arah, jika ada apa apa bagaimana? " Somi terlihat khawatir

" Ayolah, kita tidak akan mendapatkan bus sampai jam 11 malam " Luna berusaha membujuk Somi

Ruma Somi dan Luna memang satu arah. Namun mereka akan berpisah di perempatan jalan, Somi lurus dan Luna ke kanan.

Tak ada pilihan lain, Somi dan Luna akhirnya berjalan kaki daripada terus disini untuk menunggu bus hingga jam 11 malam.

Mereka berjalan dengan santai, membicarakan sekolah, pelajaran, sampai membicarakan orang lain.


" Som, ada yang mengikuti kita? " Luna terlihat sedikit khawatir

" Benarkah? " Somi langsung menoleh ke belakang dan mendapati seseorang berjalan tepat dibelakang mereka


Orang itu... mengenakan rok putih selutut dan hoodie biru muda, kacamata bulat berwarna hitam dengan rambut yang digelung ke atas.


" Kyla? " panggil Luna untuk memastikan, keadaan jalan cukup gelap karena jauh dari lampu jalan.

" Hei, ini kali pertamaku melihatmu tanpa pakaian sekolah, tetap culun. Hahahaha " Somi tertawa dan diikuti oleh Luna

" Kau membeli kacamata baru? Atau kau.. Mencuri? Hahahahahaha " Luna dan Somi kembali tertawa

" Bagaimana mungkin dia mencuri, dia tidak bisa melihat tanpa kacamatanya dan mengemis kepada orang orang untuk membelikannya kacamata " kedua gadis itu kembali tertawa mengejek Kyla.


Kyla hanya tersenyum dan mendekati mereka berdua Kyla memegang tangan Luna dan memberinya lempengan plastik biru,

Luna menatap tak suka terhadap perlakuan Kyla dan menghempaskan tangan Kyla dari tangannya

Setelah itu Luna membaca tulisan pada lempengan plastik yang diberi oleh Kyla.



" Selamat datang, dan ayo bermain :) "
- Blue Sapphire -

Somi yang ikut membacanya tertawa dan melemparkan lempengan plastik itu kepada Kyla.


" Kau takut untuk berbicara hah? Wah. Ternyata tidak sekelas dengan anak culun sepertimu membuatku ketinggalan banyak berita " Somi menatap jijik Kyla.


" Som, sudahlah. Anggap saja dia seperti jalang yang butuh belaian. " ejek Luna


Wajah Kyla yang sebelumnya tersenyum berubah, senyumnya memudar dan sorot matanya menajam.

Ia menatap lurus ruang kosong diantara Luna dan Somi.

" Kenapa? Kau ingin marah? Aku akan menghancurkan kaca mata mu lagi jika kau berani mendekat " ancam Somi


" Aku tidak butuh kacamata " suara Kyla terdengar dingin dan menusuk.



Kyla melepaskan kacamatanya lalu melemparkannya tepat kedepan Luna dan Somi. Ia maju kemudian menginjak kacamatanya didepan kedua gadis itu.

Somi dan Luna tersentak kaget dan mundur beberapa langkah,

Kyla berjalan cepat ke arah Luna lalu menarik tangan Luna. Kyla membawa luna lebih dekat ke gedung putih diseberang jalan.

Hal yang dilakukan Kyla benar benar tak terduga,

Ia memegang kedua tangan Luna lalu..

" Luna. Ayo berteman..? "


Luna menahan tawanya dan akhirnya ia tertawa. Tertawa seolah olah Kyla adalah makhluk paling hina yang pernah ia lihat.

Melihat Luna seperti itu, Kyla hanya tertawa..

Tangannya tergerak untuk mengelus rambut Luna yang sepantaran dengannya.

Belum sempat Luna menepis tangan Kyla, dengan cepat Kyla membenturkan kepala Luna ke tembok gedung. Melihat hal itu Somi berlari kearah Kyla dan mengunci kedua tangan Kyla.

" Jangan macam macam dengan Luna! Asal kau tahu, aku seorang taekwondo pro " Ancam Somi


" Hanya taekwondo? Bagaimana dengan Wushu, Kungfu, Aikido dan Hapkido? Ah ya.. Dan juga, membunuh " balas Kyla dengan suara dinginnya


Somi tampak diam lalu Kyla bergerak cepat, ia membalikkan badan lalu menghempaskan badan Somi ke dinding gedung seperti yang ia lakukan pada Luna.


Luna berdiri dan ketika ia hendak menyentuh Kyla, Kyla melayangkan tendangan tingginya tepat ke leher kiri Luna, terdengar suara patahan tulang dan Luna jatuh terkulai. Ia pingsan

Somi berusaha memukul Kyla dan yang ia dapat bukanlah kepuasan melainkan tangannya terluka karena Kyla berhasil mengelak kemudian pukulan Somi mengenai tembok gedung.

Kyla membanting tubuh Somi dan membuat darah merembes keluar dari kepala Somi, membuatnya tak sadarkan diri disebelah Luna.

Kyla mengambil lempengan plastik yang ia berikan kepada Luna dan melemparnya kedalam kotak sampah dipinggir jalan.

Setelah itu ia kembali menjadi Kyla yang lugu dan pendiam..

 Nerd ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang