[33] Meet?

449 59 20
                                    

     Kyla selesai mengumpulkan banyak data Wonho, ia merencanakan semua yang akan ia lakukan dengan baik dan matang. Tanpa sepengetahuan Hani dan Jun tentunya.

Ia mengambil sling bag biru tua miliknya, memasukkan dompet, ponsel, pisau lipat dan plastik bening berisi bubuk berwarna putih.

Saat menutup sling bag nya, ponsel Kyla berbunyi. Panggilan masuk dari Hani dan ratusan pesan belum terbaca dari Guanlin.

" Halo, Hani? "

" Diskusikan denganku dulu jika ingin melenyapkan Wonho, dia sama denganmu "

" Psikopat? Aku bisa menghadapinya "

" KYLA! Dia terlalu licik! " sanggah Hani

" Aku bisa mengatasinya. "

" Jangan pernah membuat rencana untuk melenyapkan Wonho tanpa mendiskusikannya denganku. Aku tahu banyak hal tentangnya, sangat banyak " ucap Hani, membuat Kyla merasa gugup namun ia tidak peduli

" Iya iya, sudah.. Aku, aku ingin pergi dengan Esther " ucap Kyla lalu menutup sambungan

     Kyla menghidupkan mode pesawat di ponselnya agsr tak ada yang menganggu, ia keluar dengan mobil Porsche boxster biru tua  miliknya.

Melaju dengan kecepatan normal, Kyla akhirnya sampai dalam waktu 27 menit di cafe Erois dimana ia berjanji bertemu dengan seseorang,




Wonho.


















" Bisa aku ke dapur? "  Kyla menghampiri salah satu pelayan cafe Erois,

" Tentu nona, mari " ramah pelayan itu

Kenapa diperbolehkan?

Karena cafe Erois adalah cafe baru yang menyediakan berbagai macam desert dan kopi. Anak anak muda sering menyebutnya 'Tempat Ngopi'

Cafe Erois merupakan cafe milik Kyla, ia melepas tanggung jawab atas sekolahnya.

Begini, sekolahan tempat Kyla sekolah adalah milik ayahnya Kyla. Karena memiliki banyak urusan dengan pekerjaan lain, Kyla diberi tanggung jawab oleh ayahnya untuk mengelola sekolah itu.

Cukup baik, berkatnya sekolah itu mendapat predikat sekolah terbaik, banyak penghargaan karena siswa siswinya yang berprestasi berkat sistem belajar yang ditentukan oleh pemilik sekolah, yaitu Kyla.

Kini Kyla mengembalikan tanggung jawab atas sekolah itu pada ayahnya dan ia ingin membuka cafe sederhana dan merintis semuanya dari awal, meskipun susah untuk meninggalkan kebiasaannya. Membunuh.






Di dapur, Kyla membuat dua cangkir Caramel Macchiato. Tentunya dibantu oleh sang ahli kopi.

Setelah selesai, Kyla tersenyum lalu membawa dua cangkir minuman itu ke salah satu meja yang dekat dengan jendela.

Ia melihat ponselnya, membaca beberapa data data Wonho. Beberapa menit kemudian Wonho datang. Dengan hoodie abu-abu dan celana jeans hitam.

Pengunjung wanita bahkan menolehkan kepalanya seperti mau lepas saat Wonho melewati mereka dan menuju meja Kyla.

" Hello, Mrs. Kyla Sapphira " sapa Wonho

" Just Kyla " ucap Kyla tenang

Wonho mengangguk dan mlihat secangkir Caramel Macchiat dihadapannya, Kyla tersenyum singkat menandakan bahwa itu diberikan untuk Wonho.

" Ter— "

" Jadi, apa tujuanmu menyabotase mobil Jun di apartemenku? " Kyla memotong ucapan Wonho dengan pertanyaannya yang menohok.






" Hani. " ucap Wonho kemudian menatap tajam Kyla.

 Nerd ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang