Kenapa sih semua pada suka sama Azani ?

452 11 0
                                    

⛅⛅⛅

Diteras Mushalla

12.30

Sambil menunggu Ivan, yang telat shalatnya karena ada masalah dengan  perutnya, kita - kita menunggunya didepan mushalla sambil menikmati semilir angin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sambil menunggu Ivan, yang telat shalatnya karena ada masalah dengan perutnya, kita - kita menunggunya didepan mushalla sambil menikmati semilir angin.

"Assalamu'alaikum, Al. Nape lo?"
Ucap Ridwan mengagetkanku.

"Waalaikumsalam. Eh, enggak kok Wan"
Aku ngeles. Padahal lagi mikirin soal Azani tadi. Biarlah sudah berlalu.

"Hhmm, lo cemburu yeh kita - kita tadi nyapa Bebo lo?"
Ucap si Azki kayak yang mojokin gitu. Bibirnya dia tarik sebelah dan alisnya dia angkat sebelah. Seperti yang meledek.

"Nggak kok, apaan sih"
Ku coba menetralkan suasana.

"Halah. Boong!"
Kata Azmi sambil membuang muka kearah lain.

"Duh sayang banget yah waktu gue terbuang cuma - cuma aja buat ngajak debat sama Lu!!"

"Jirrr. Biasa aja keles. Kok di gas?"
Ucap Ridwan kepadaku.

"Oke.. maaf. Lu PMS ya Al? Hahahah"
Azki, membuatku marah dan kesal. Mulutnya gak bisa dijaga.

"Lo kira gue cewek? Lo kali play boy cap gayung"

"Udah woiii..."
Ucap Zidan menengahi.

"Iya ih maluin aja Lo Azky. Kayak yang nggak tahu sopan santun. Diem Lo. Banyak ngomong kayak cewek bibirnya empat. Sekali lagi Lo ngomong bikin nggak enak hati gue kotak Liu!!"
Ucap Zikri ikut mencoba menengahi.

"Iya deh... Gue minta maaf."
Ujar Azky lalu dia terdiam. Dan hanya menyimak.

"Hahah.. Eh, Al. Maafin yah. Gak ada maksud kok. Eh btw kenapa tadi lo diemin aja si Azani? Bukannya lo deket banget ya?"
Pertanyaan itu dilontarkan oleh Andra. Sakit sih tapi ya mau gimana lagi. Gue coba aja yakinin dia nggak ada apa - apa lagi.

"Iya gak papa kok Dra. Iya, kan tadi dia lagi ngobrol sama sobatnya. Si Ellie. Lagian kalau aku nanya ntar malah ngerusak suasana"
Aku menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi padahal bukan gitu sih maksudnya.

"Oke. Gue ngerti"
Andra ngerti dengan sikap ku.

"Al. Lo sekarang udah nggak ada perasaan lagi gitu sama Azani?"
Ucap si Ridwan.

"Ada sih Wan. Tapi gue rasa ini yang terbaik. Intinya ini lagi proses hijrah. Gue gak mau kalau harus ngerusak proses hijrahnya yang harus dibilang sudah cukup jauh"

Gue rasa si Ridwan sama anak geng ini. Geng barudak artis di SMA ini mulai kepo tentang Azani deh. Padahal gue juga termasuk didalamnya. Harus siap siaga.

"Oh ya? Azani hijrah?!"

Kemana aja lu... baru tahu?!

Mata Azki terbelalak. Kayaknya dia baru tahu.

"Iya, dia ngajakin gue juga buat hijrah. Menghapus perbuatan buruk ke perbuatan yang lebih baik. Kalian ngerti kan?"

"Ooooh... jadi kalian! Lo Al , sama Azani renggang itu hijrah? bukan semata - mata kalian nggak ada hubungan lain? Gue kira kalian udah pisah"
Kata Azki seperti nggak percaya.

"Alhamdulillah.. enggak. Karena sudah selayaknya sebagai seorang muslim kita wajib menyambung tali silaturrahim. Tapi bukan dengan pacaran. Dan ta'aruf bukan semata - mata pacaran secara islami. Karena dalam islam tidak ada namaya pacaran. Halalin dulu baru pacarin!"

"Wissshhh...."

prok- prok...

Semua anak geng ini bertepuk tangan seolah memberikan semangat kepadaku dan Azani akan hijrah.

"Hebat lu Al. Gue dukung aja deh"
Ujar Zikri.

"Kita - kita support lu aja deh Al sama Azani biar lebih semanget hijrahnya. Semoga kalian berhasil. Aamin"
Ucap Zidan ikut menyemangati

"Makasih banyak yah kalian udah ngasih support. Maksih banyak barudak artis"

"Yeeee... santai aja Al. Gue jamin Azani nggak bakal kelain hati. Eh, maksud gue nggak gagal hijrahnya"
Kali ini ucap Azki. Kayaknya dia sadar.

"Aamin, Aamin. Makasih Ky"

"Eh, Dra! Lo nggak jadi ngembat Azani?"
Ridwan bertanya kepada Andra. Yang aku tahu akhir - akhir ini emang Andra suka curhat sama Ridwan. Malahan suka bengong liatin layar hp. Gak tahu kenapa.

"Ooops, maaf. Nggak jadi deh. Lagian... gue ngerasa kerdil aja sama pengetahuan soal agama beda sama Al apalagi Azani, mana pernah mondok segala itu anak. Oh, ya maafin gue ya Al dulu pernah ngirim bunga buat Azani. Anggap aja itu pemberian cuma - cuma yang nggak ada artinya"

"Iya, gak papa kok. Lagian buat apa minta maaf kalau lo maksudnya ngasih"

"Oke, Siiip"

"Kalau elu Azky?"
Kali ini Zidan menyudutkan Azky.

"Hehe.... sorry - sorry deh Zid. Gak mau ganggu ah. Kasian. Kalau tahu gitu gue juga mau hijrah ah"

"Tapi hijrah lo karena Allah. Bukan karena Azani"
Ucap Ridwan sambil menepuk punggung Azky

"Ya iyalah karena Allah. InsyaAllah. Semoga berhasil. Aamin"

"Aamin... kita sama sama berjuang menahan hawa nafsu ya.."

Gue berusaha menyemangati mereka dengan semangat berkobar yang ada didalam dada. Semoga aja bisa ditransfer semangat gue sama mereka untuk bersama sama menuju prilaku yang lebih baik. Aamin.

"Iya iya. Makasih Al" ~Zidan

"Aamiin, Ya Rabb.."~Ridwan

"Aamiin Allahuma Aamiin" ~ Andra dan Zikri

"Eh, maaf ya sebelumnya. Gue cuma mau nanya aja sama mau mastiin aja. Apa dan kenapa sih kalian itu pada suka sama Azani? Gue emang bukan apa - apanya cuma teman dekat doang yang agak menjauh. Tapi kenapa kalian kok kayak yang suka gitu yah?"

"Ehhhm, maaf Al sebelumnya. Gue, Andra emang suka malahan banget sama itu cewek. Tapi gue nyadar diri. Mau dapet cewek kayak dia itu cuma orang tertentu. Dan gue juga ngaca kalau pengetahuan agama gue nggak sedalam dia. Dan intinya gue juga mau mundur dan berhijrah ke arah yang lebih baik"
Andra mengeluarkan unek-unek yang selama ini dia pendam. Dan akhirnya dia cuma bisa mencintai Azani dalam diam. Sama seperti aku.

"Oke, gue ngerti maksud lo. Dan lo, Azky?"

"Gue sih emang suka dari dulu malah waktu kelas XI sih. Tapi yaudah gue juga nggak jauh beda sama pendapat si Andra. So, gue juga mau hijrah ah. Malu sama Allah"

"Oke, moga - moga kita lulus mulus hijrahnya. Aamin..."

" Aamiinn...."

" Aamiin Ya Rabb"

" Amamiin Allahuma Aamiin"

Kita melanjutkan perjalanan menuju kelas yang sebelumnya hanya duduk santai di teras mushala sekolah sambil menunggu Barudak Artis yang lainnya sedang melaksanakan panggilan Allahu Rabbi.

⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅

 Tunggu Aku Dirumahmu Ukhti Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang