Siapa yang Sesak ? ~Azani Pov

396 8 0
                                    

Hari ini jam ke-1 dan 2 diisi dengan mata pelajaran matematika. Gurunya kiler. Duh.. paket komplit.

"Ayo tulis"

Mau gak mau. Males or rajin harus nulis. Tetep harus. Emang enak gak enak sih. Masih mending mata pelajaran ditulis sama ngerti. Nah ketimbang nulis banyak tapi kagak ada yang nempel sama sekali waduh.. gimana?

Kalau aku? jangan tanya. Aku juga sama. Satu kelas kompakan gak ada yang ngerti . Kalaupun ada cuma setengah - setengah ngertinya.

Andaikan aku masih satu kelas sama Al, pasti dia udah ngajarin aku matapelajaran matematika yang limit, logaritma, SPLDV. Dia kan pintar mendekati genius.

Lagi ngapain ya dia...

"Uhukk... Uhhhhwoo!!"

Ooops, untung aku tahan. Kalau nggak dahaknya keluar. Hahah...

"Zan? Tadi kamu batuk?"

Ellie, uuh. Rupanya dia tahu.

Aku hanya menjawabnya dengan anggukan.

Uuhhuuuhhhwuuuk. Haaaacuhh!!

Lagi lagi aku batuk dan bersin.

"Batukin aja Zan. Gak usah ditahan. Aku juga pernah kok kayak kamu. Mending dikeluarin"

Duh gimana ya..? ini flu + batuk gini amat perasaan sampe aku gak bisa nafas. Dahaknya gak mau keluar lagi, malah nyangkut ditenggorokan.

"Eh, iya Lie. Gak kuat sumpah. Aku gak kuat pengen nafas..."

Aha..! aku punya ide!

"Zan.. kamu kenapa?"

"Aduh... Lie...? Hhhhhmmmphhh aahh... Hhhhmmmpphh... aah. Aaku... aaa..kuuuu. Ngggak kuuuuat Aaku hhhhmmphhh..."

Aku berakting seolah - olah kehabisan oksigen, pusing dan pengap tentunya. Sambil mataku ini seperti yang akan pingsan. Tidak lupa aku membawa beberapa helai tissue kedalam saku. Jaga - jaga biar nanti nggak sulit ngebuangnya. Tinggal lap. Buang deh.

"Zan? kamu kenapa?"

"Susii.. Karin!! tolongin Azani. Dia pengap"

Dan dimata mereka aktingku dianggap beneran...

seneng sih.. jadi mereka percaya kalau aku sakit. Tapi sedihnya aku takut mereka menganggapku orang yang penyakitan.

"Apa.. ?! Azani sesak?"

Tuh... kan!!!!

"Bacot lu Sus. Ayo bantuin. Kita bawa ke UKS"

Maafin aku ya temen - temen. Aku kepaksa kayak gini. Soalnya aku gak tahu mesti apa. Tahu kan batuk kodok yang sekalinya batuk kayak geledek? Aku takut gitu. Pas ngomong malah ikut keluar, kan maluin. Masih mending ketahan. Kalau sampe muncrat didepan wajah kalian gimana? pasti jijik kan? Hahah..
Maaf ya aku agak jorok nyeritainnya.

Aku kepaksa seperti ini. Kalau aku nggak berakting seperti tadi, aku tersiksa.

"Ssttttt...! Kenapa kalian berisik?"

"Ini Bu ada yang sakit, pengap"

"Siapa?"

"Azani, Bu"

"Oh kamu punya sesak? Keluar aja. Kasian. Gak papa kok gak ikut pelajaran ibu. Kalau masih gak mendingan kamu minum obat aja terus tidur"

"Iya Bu. Makasih Bu"

dikuat kuatkan aku membalas obrolan Ibu Euis. Ya, guru pelajaran Matematika selain Bu Nani di sekolah ini.

Makasih ya Risma, Susi, Karin, Rianti. Keempat temanku inilah yang mengantarkanku ke ruanh UKS. Terimakasih kalian. Terimakasih banyak Bu.

 Tunggu Aku Dirumahmu Ukhti Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang