Praktik Seni Budaya

321 6 0
                                    

"Assalamu'alaikum"

Ucap Ibu Siti, salah satu guru seni budaya dan keterampilan di sekolah ini.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh"
Ucap kami para anak kelas XII IPS 1 dan 2 serempak.

"Maaf besok ibu tidak bisa hadir dan melaksanakan kbm dikelas XII IPS 1. Ibu sedang ada keperluan. Tapi besok tetap belajar seperti biasa. Besok kalian bawa peralatan untuk ujian praktik hasta karya. Alat dan bahan bebas apa saja. Kalau kalian bingung ibu kasih bocoran intinya tentang daur ulang. Misalkan ada stik eskrim banyak gak terpakai kalian bisa mengolahnya menjadi suatu hasil karya yang lebih bernilai harganya dan terlihat cantik" 

"Oh, bebas Bu?"

"Iya.. Kalian ngerti kan?"

"Ngerti Bu"

"Yaudah. Besok jangan lupa ya. Tiap kelompok 5 orang, maksimal 6/7 orang. Dikumpulkunnya minggu depan. Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" 

Hasta karya? bikin apa ya? Bingung duh..

Alhasil aku searching dari mbah google. Kebanyakan kalau stik eskrim bikinnya rumah rumahan. Tapi lucu sih.

"Eh.. Dry, Lie, pokoknya yang ngerasa kelompok aku kesini merapat!!"

Hahaha... enak banget ya suruh dikit langsung merapat. Iheuuum.

"Apa Zan?"
Si Bayu salah satu temanku yang kecanduan game mobile legend.

"Ini Bay. Mau bikin apa hasta karya seni budaya buat praktek?"
Kataku menjelaskan maksud.

"Bikin apa ya? ah gua mah ikut aja. Udah patungan kan 10.000?"
Kata Bayu sambil matanya tetep mantau hpnya. Takut kalah kali maen game nya.

"Ye.. tapi kan musti bantuin dong"
Balas Andriany dengan tatapan kesal kepada Bayu.

"Kalau gak ada kuota. Gue bantuin"
Bayu menatap kami dengan entengnya berkata seperti itu. Sedetik kemudian mata dan jarinya fokus sama hpnya.

"apa hububgannya?"
Kata Ellie gak kalah sinis.

"Kan kalau ada kuota gue maen game"

Karena sekarang zamannya terserang virus mobile legend. Cinta aja yang udah marak dikalangan remaja suka di duain sama game yang satu ini. Apalagi masalah pelajaran disekolah. Wah udah dilupain sama anak yang setipe kayak dia mah.

"Pinjem hpnya Zan"
Ellie mencolek bahuku dari belakang.

"Bawa aja"
Kataku sambil menunjukkan hpku dimana.

"Tapi aku fikir sih Zan . Mending yang stik eskrim deh"
Ellie memberi saran kepadaku karena memang dari tadi kita ribut mau pilih yang mana.

"Kenapa gak yang lainnya Li?

"Soalnya kalau yang lainnya terlalu simple. Kalau simple kan nilainya B aja"

"Tapi kan Ribet"

"Gak bakalan. Kalau kita udah fixx bener bener mau bikin yang kata Si Andriany apaan Zan? Sasaungan? sasaungan itu apa?"

"Saung teh bahasa sunda Ellie. Bahasa indonesianya mah gubuk. Kalau tempat buat ngeadem, santai namanya gazeboo"

"Oh gitu"

"Jadi gimana?
Fix, yang gubuk aja. Lucu ya Lie, ?"
Ucap Devi, teman satu kelompokku dan satu kelas. Ya walaupun kita kurang dekat tapi karena pemecahan kelas ini akhirnya kita jadi dekat.

"Bener Vi?"
Kata Andriany dan Ellie berbarengan dan mereka saling bertepuk tangan.

"Iya. Bener ih. Terus pinggirnya pake pagar. Lucu. Udah kebayang. Meskipun nanti nggak mirip. Tapi jujur bakalan bagus kok"

"Oke. Ngerjainnya kalau pada ada waktu senggang kerumaha aku aja. Biarin anak laki mah, Vi, Lie, Dry. Aku gak bakalan balikin duitnya kalau ada lebihnya. Biar sama - sama enak.

Dia gak kerumah ngerjain tugas. Tapi bayar sama. Tapi kalian tidak, kalian kerumah. Nati kalau ada lebihnya aku balikin. Sama akumah santai asal pasti. Pasti ngerjain. Jangan cuma ngomongnya aja mau"

"Iya Zan. Ntar kita - kita kerumah kamu"

"Yah, Zan. Gak boleh mainin duit dong. Kasian babah gue nyarinya susah"

Ternyata si Bayu gitu - gitu iuga bisa diajak damai. Tapi tetep harus pake trik TARIK DUIT.

"Oke kalian bertiga. Dan kamu Bay. Maksudnya apa? Tetep mau dimasukin jadi anggota kelompok ini?"

"Ya iyalah. Kalau masuk kelompik lain mah da gak bisa atuh Zan. Iya deh gue ngalah. Gue kerumah lo. Dimana ?"

"Dijalan Dusun Bambu RT 01 RW 08. Cibaligo, Cimahi - Bandung. Bukan Jalan Buahbatu loh. Bukan Milea. Hati hati salah alamat. Wkwkw"

"Oke, ntar kesana. Wkwkwk Ya enggak lah. Uluh uluhh.. Milea kajajaden mah heueuh Zan. Hahah"

"Kajaden teh apaan?"

"Iye. Jadi - jadian. Wkwkwk " .

Karena pindahan kelasnya mau tak mau aku harus seperti bossy . Sebagai ketua karena keterpaksaan. Tapi aku suka. Semua anggotaku membayar tiap orang RP. 10.000. Kalau ada lebihnya aku kembalikan. Tenang, aku tidak korupsi kok.

Sepulang sekolah, aku, Ellie dan Mila berbelanja peralatan yang dibutuhkan. Kesel sih. Soalnya pedagangnya tulalit. Mana panas, orang lain udah pada balik malahan udah sampe rumah. Ini masih MAU BALIK, BELUM SAMPE RUMAH. Enak gak enak sih jadi ketua itu.

⛅⛅⛅

Seminggu kemudian.

Tara...

Alhamdulillah kalau kita bersungguh-sungguh pasti hasilnya memuaskan.

Si Devi pengennya keukeuh bin ngotot amat sih pengen yang gubuk-gubukan. Kalau bisa bikinnya sih gak papa. Tapi cuma kayak yang ribet aja. Tapi aku berterimakasih banget deh sama Devi. Soalnya kalau bikin yang lainnya gak tahu bakalan jadi atau enggak.
Alhamdulillah. Patut disyukuri

Kalau mau tahu nialinya berapa. Tunggu aja dirapor. Kalau sampai 90 berarti bagus banget. Bangga pisan eui.

Walau, memang banyak kekurangannya. Maklum baru pemula. Tapi cukup bangga bagi kamu yang membuatnya. Jarang - jarang loh ada hasta karya yang disukai banyak orang. Dikelas pada sibuk menghampiri bangku aku dan Ellie. Gak jauh mau selfi bareng hasta karya kami. Lalu mereka menguploadnya ke medsos masing - masing. Dengan hastag # KaryaAnakBangsa. Euleuh - euleuh. Itu emang karya anak bangsa, tapi bukan berarti karya kalian juga. Hahahah. Yang bikin siapa, yang selfi pertama siapa. Ada - ada aja.

⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅

 Tunggu Aku Dirumahmu Ukhti Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang