16. Kau Adalah Kekuatanku

390 55 56
                                    

"MAZE"
.
.
.
Selamat membaca
.
.
Sorry for typos
.
.
.

Seonho itu laki-laki. Dia sadar kalau bercermin hampir puluhan menit bukanlah hal yang patut dilakukan oleh anak laki-laki, kecuali dia seperti narcissus yang terlalu bangga akan kerupawanan dirinya sendiri hingga terus menatap pantulan wajahnya pada perunggu langit di dasar sungai.

Tapi Seonho dan si Narcissus itu berbeda. Seonho jelas-jelas tidak mengalami sindrom narsisme atau kena kutukan dewa-dewi Yunani kuno -dan entah sejak kapan Seonho peduli dengan mitologi Yunani kuno-. Dia hanya tidak percaya melihat pantulan dirinya di cermin kusam yang menyatu dengan lemari di kamarnya.

Dia sudah siap untuk hari ini. Setelan tuxedo gelap, lengkap dengan dasi kupu-kupu dan sepatu pantofel mengilap -yang rasanya lebih pantas dipakai oleh seorang eksekutif muda alih-alih murid SMA yang akan menjalani upacara kelulusan- sudah melekat pada tubuhnya. Semalam, Seonho begitu tidak sabar ingin mencoba hadiahnya, tapi kantuk menghalangi keinginannya, dia jatuh terlelap setelah mandi dan terbangun dengan kotak hitam itu dalam dekapannya.

Saat ini, di cermin kusam itu terpantul seorang anak laki-laki tampan, manis dengan senyum menawan , pembawaan dirinya terlihat meyakinkan, matanya tajam namun pandangannya tetap lembut, dan saat ia berdiri sosok Yoo Seonho yang biasanya terlihat cantik-butuh perlindungan seperti menghilang begitu saja. Dia terlihat seperti laki-laki sepenuhnya, tidak ada kata cantik yang patut dideskripsikan, tidak ada kata lemah untuk diutarakan.

Seonho mendesah sekali lagi, dia tidak pernah merasa begitu berbeda sebelumnya, Seonho tidak seperti Seonho yang biasanya, sederhana dan tampil apa adanya. Tidak tahu apa yang merasuki pikiran Guanlin hingga memberikan Seonho hadiah seperti ini. Bicara soal Guanlin, anak laki-laki itu belum menghubungi Seonho lagi. Dan Seonho hanya bisa menunggu sambil mempersiapkan hal-hal untuk hari ini.

Sesekali dia memikirkan sedang apa Guanlin hari ini, apakah dia baik-baik saja, apakah dia akan datang dan menepati janjinya. Atau hal konyol lainnya seperti seberapa tampankah seorang Lai Guanlin kalau dia memakai setelan tuxedo gelap seperti yang dipakai Seonho sekarang, dan tiba-tiba datang menghampiri Seonho dengan senyum gusinya. Seonho tahu jawabannya, dia akan meleleh di lantai dan berakhir seperti genangan es krim cair.

Upacara kelulusannya jam empat sore. Dimulai dengan acara-acara membosankan seperti penyambutan dan pidato kepala sekolah yang menyampaikan sejarah sekolah mereka setiap tahun saat upacara kelulusan, pidato dari perwakilan tingkat tiga yang menyampaikan terimakasih kepada sekolah, lalu perwakilan ketua organisasi siswa yang juga menyampaikan terimakasih untuk para senior mereka dan mendoakan keberhasilan para senior, pengumuman juara angkatan dan pembagian medali, dari tahun ke tahun tidak banyak yang berubah.

Bagian terbaiknya adalah prom night . Seonho tidak tahu seperti apa itu prom night , dia tidak banyak bergaul semasa SMA, kecuali di semester terakhirnya saat Guanlin jadi kekasihnya dan Seonho mulai dicekoki dengan berbagai macam pergaulan -sejauh ini Seonho rasa pergaulannya adalah pergaulan yang baik-, jadi, dia pernah pergi ke pesta ulang tahun Guanlin- dan mengacaukannya; Seonho selalu merasa bersalah tiap mengingat kejadian itu-, pergi karaoke dan ke game center dengan kelompoknya, dan hal-hal menyenangkan lainnya.

Tapi tetap saja, rasanya pergi bersenang-senang tanpa Guanlin tidaklah baik. Seonho terbiasa berlindung dibalik punggung Guanlin, menunggu pemuda Lai itu menunjukkannya pada orang lain, bilang 'Hei, ini Yoo Seonho, pacarku. Dia sangat manis kan?'. Bukan Seonho yang pergi sendiri dan tersenyum pada orang lain lalu mengajak mereka bicara.

Yah, sejauh ini Seonho banyak berkembang. Tapi teman ngobrolnya hanya sesama pegawai toko atau pengantar makanan, sesekali dia berbincang dengan pelanggan, itu juga tidak mengarah pada pertemanan akrab. Intinya, Seonho perlu banyak belajar, dan dia membutuhkan Guanlin untuk terus membimbingnya.

MAZE - GuanHo Ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang