PART 27

11 3 0
                                    

***

Fahmi : " emangnya kamu mau lanjut kuliah kemana?"

Tanya fahmi sambil membukakan pintu mobilny untukku. Aku belum menjawab pertanyaan tadi karna aku juga masih bingung harus masuk kuliah kemana. Fahmi pun masuk tak lama kemudian, memasang wajah penasarannya.

Laura : "aku masih bingung.."
Fahmi : " kalau begitu, kamu harus ikut sama aku...jadi kita kuliah bareng."

Jelasnya santai yang membuatku terkejut. Tapi aku senang jika dia bicara seperti itu. Walaupun aku bingung akan kuliah dimana. Omongan ayah yang masih terngiang di benakku. Soal kuliahku yang di new york. Aku tidak mungkin pergi kesana , bagaimana dengan fahmi?? Aku sama sekali tidak bisa meninggalkannya.

Laura : " mau kuliah dimana?"
Fahmi : " umm...new york ?"

Mataku terbuka lebar. Apakah ini sebuah kebetulan?! Kalau begitu aku akan setuju jika akan kuliah disana bersamanya.

Fahmi : " aku juga punya rumah disana..jadi kita juga tinggal disana berdua."
Laura : " what ?! "

Tinggal bareng ?! Sedangkan aku sama fahmi aja belum nikah? Memang benar benar bodoh. Mana mungkin itu bisa ?! Aku menggelengkan kepala cepat. Tidak setuju dengan pendapat fahmi. Itu adalah ide terbodoh yang pernah aku dengar seumur hidupku.

Laura : " No...i don't want."
Fahmi : " kamu mikirin kalau kita bakalan satu kamar ? Ya gak lah !! Kamu yaa cewek2 tapi pikirannya mesum :v ."
Laura : " bu-bukan begitu maksud aku..yaa kan aku gak tau ."

Jujur, ini sangat memalukan. Entah mengapa pikiran tentang itu langsung muncul di otakku. Membayangkannya saja aku tidak sanggup. Aku menggelengkan kepala cepat, membuang pikiran kotor yang sedang aku pikirkan. Fahmi hanya tertawa sambil mengacak pelan puncak kepalaku. Fahmi pun langsunh melajukan mobilnya ke arah Toko Buku di daerah padjajaran atau dimana gitu, entahlah fahmi tidak memberitahu tempatnya.

Setibanya di tempat, Dia memakirkan mobilnya tidak jauh dari lokasi. Ini bukan toko buku ataupun Mall dan taman. Melainkan seperti lapangan hijau rumput yang sangat bersih dan rapi. Aku membuka pintu mobilnya, melihat sekitar tiada orang sama sekali. Hanya aku dengan fahmi. Sepertinya tempat ini hanya di untuk latihan bola. Fahmi berdiri tepat di samping kiriku dengan kedua tangannya yang dimasukkan ke dalam saku celananya. Sialan, dia sangat keren..

Fahmi : " aku suka kesini setiap ada masalah..Aku bisa teriak semau aku. "
Laura : " ini tempat yang cukup sepi."
Fahmi : "bener. Dan aku suka tempat sepi kayak begini...Damai dan juga tenang."

Fahmi melempar pandangannya kearahku dan tersenyum. Memegang kedua bahuku agar tubuhku mengarah kepadanya. Matanya yang berwarna kecokelatan menatapku lembut. Perlahan fahmi mendekat dan memelukku erat. Oh ini sungguh kelewat nyaman sekali. Tangannya yang mengelus rambutku yang terurai rapi.

Fahmi : " sekarang kamu tahu, tidak ada orang yang menyayangi kamu selain aku yang sangat menyayangi kamu."

Ucap fahmi nyaris tidak terdengar. Tapi masih bisa aku dengar. Kedua sudut bibirku terangkat keatas karna perkataannya yang menjatuhkan raga beserta jiwaku. Namun tiba tiba saja tentang surya yang langsung muncul di benakku. Ingin rasanya aku bertanya pada fahmi, dimana keberadaan surya . Mungkin saja dia tahu.

Laura : " Kamu tahu dimana surya?"

Fahmi melepaskan pelukannya perlahan, mengerutkan keningnya karna tidak mengerti apa yang baru saja aku ucapka.

Fahmi : " apa?"
Laura : " Belakangan ini surya gak masuk ke sekolah..kamu tahu dimana dia?"
Fahmi : " why u ask about him??you know if i really don't care."
Laura : " aku cuman mau tahu..mungkin aja kamu tahu."
Fahmi : " i don't know..and stop talking about HIM!! Surya bajingan dan keparat.!!"

Sifat fahmi langsung berubah drastis pada saat membicarakan tentang surya. Padahal aku cuman bertanya. Aku juga sih yang salah tapi apa salahnya aku bertanya. Perasaanku berubah tidak enak tentang surya. Bagaimana pun juga aku harus mencari dimana keberadaannya.

Laura : " okay am sorry, am just ask. Keep calm."
Fahmi : " whatever do you want."

Fahmi berbalik arah menuju mobil lalu masuk. Buru buru aku menyusulnya agar dia tidak meninggalkanku. Aku membuka pintu mobilnya, duduk di bangku, memasang sabuk pengaman. Tapi dipikir pikir, lebih baik aku sengajakan agar aku tidak memakai sabuk pengaman supaya fahmi yang memakaikannya. Fahmi terdiam menatap wajahku lalu berganti ke arah sabuk pengaman.

Fahmi : " berhenti jadi cewek manja. Kamu bisa kan masang sendiri?? Gak perlu di pasangin."
Laura : " yaudah sih."

Ekspresiku cemberut tapi dengan cepat fahmi memasangkan sabuk pengamannya untukku. Karna wajahnya dekat denganku maka kuputuskan untuk mencium pipinya. Fahmi memasang tampang terkejut pada saat aku menciumnya, aku bisa melihat bahwa dia menahan senyuman malunya. Wajahnya memerah...oh aku suka itu ekspresi nya yang menggemaskan.
Fahmi pun menyalakan mesin mobil dan mulai fokus untuk menyetir. Aku putuskan untuk menyalakan tape music nya agar tidak terlalu hening. Aku ikut bernyanyi pada saat ada bagian yang aku hafal. Tidak peduli bahwa suaraku ini pas pas-an. Fahmi yang memasang tampang datarnya mengarah kearahku membuat diriku berhenti bernyanyi.

Laura : "kenapa?"
Fahmi : " suara kamu bagus."

Really ?!

Laura : " ha?"
Fahmi : " nothing."

Ekspresiku berubah menjadi cemberut kembali. Padahal barusan aku mendengar kalimatnya bahwa suaraku bagus. Tapi setelah aku tanya lagi dia bilang 'NOTHING' . Dasar Tuan Gengsi.
Fahmi memberhentikan mobilnya di depan gerbang rumahku, sedari tadi dia tidak bicara apapun kepadaku. Mungkin dia masih merasa sedikit jengkel padaku.

Laura : " mau mampir?"

Di terdiam sejenak, memandang setir mobilnya. Hatiku berharap bahwa dia akan mampir ke rumahku dan menghabiskan waktu menonton film bersamanya. Atau apapu yang penting bisa bersama dia. Akhirnya fahmi menaikkan kedua alisnya, mengartikan bahwa dia mampir kerumahku dulu. Kami pun keluar dari mobil dan masuk kedalam rumahku. Langkahku terhenti melihat wanita paruh baya yang berdiri membelakangi kami, menghadap pintu.

Dia siapa ??










Siapa hayoo cewek yang berdiri membelakangi mereka ??? Siapa ?? Ibunya ??mana mungkin-_ ibu nya laura kan sibuk :v tapi bisa aja sih yaa..oke lah kalau begitu Vote and comment jangan lupa. Thanks before.

Say you LOVE meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang