PART 31

6 3 0
                                    

Ujian nasional telah tiba. Sialan karna aku datang terlambat. Aku berlari semampuku agar bisa sampai kelas. Sampainya disana aku menyapa pengawas yang sedang duduk di bangku. Dinda melirik ke arahku. Dia menyuruhku untuk segera duduk. Aku pun duduk di depan dinda. Mataku melirik sekilas ke arah fahmi yang sedang fokus ke lembar pekerjaannya. Batinku tersenyum kecil melihat dirinya yang begitu sangat fokus. Semoga berhasil, fahmi...

Bel pulang sekolah berbunyi, para murid pun berhamburan keluar kelas. Ponselku bergetar. Melihat ada nama fahmi yang mengirimkan pesan kepadaku.

Fahmi : laura aku pulang duluan karna ada urusan yang belum aku selesain. Jangan kemana2 langsung pulang. Kalau sampai kamu main aku bakalan marah sama kamu. Bye.

Aku tersenyum kecil membaca pesannya.
Pada saat aku ingin mengetik pesan. Aku mendengar suara cempreng yang memanggilku. Siapa lagi jika bukan si hewir. Maksudnya dinda :v
Dinda menyapaku , dia terlihat gembira hari ini tidak seperti biasanya.

Dinda : " hey hey..cie rambut BAU."
Laura : " hih..baru nyadar lu rambut gua baru?"
Dinda : " udah dari tadi si haha...eh iya kita ke toko buku yuk."
laura : " um..gua lagi males nih. Besok kan masih ujian. Ntr kalau nem ny kecil gimana.?"
Dinda : " elah...lu kan pinter laura. Lah gua begini :( "
Laura : " mendingan belajar bareng di rumah gua..besok mata pelajarannya FISIKA lohh..."
Dinda : " oh iya siah mampus dah gua :v yaudah deh gua belajar di rumah lu ye..sekalian ajarin wkwk."
Laura : " iya dah buru."

Kami pun langsung mencegat taksi. Setibanya disana aku pergi ke arah dapur dulu, untuk menyuguhkan makanan buat dinda supaya fokus belajarnya. Tapi kebetulan aku lupa belum membeli kebutuhan d dapur. Mungkin nanti sore aku akan pergi ke swalayan.

Laura : " dinda..mau gua bikinin pancake?"
Dinda : " boleh, mumpung gua lagi laper."

Aku pun mengambil bahan bahannya di dalam kulkas. Aku lupa jika gula persediaanku habis. Sialan. Apa yang harus aku buat skrg ?? Maka aku terpaksa untuk pergi ke swalayan walaupun mendadak. Aku kembali menghampiri dinda yang masih fokus dengan buku FISIKA nya. Diriku merasa tidak enak jika mengganggu dinda yamg terlihat sangat konsentrasi.

Laura : " dinda...gua pergi ke swalayan dulu ya, persediaan di dapur gua udh pada habis..gpp kan kalau gua tinggal disini sendirian?"
Dinda : " um yeah no problem. Gua bakalan jaga rumah lu kok."
Laura : " haha okay..kalau ada yang ketuk pintu selain gua jangan dibuka."
Dinda : " gimana kalau fahmi?"
Laura : " he is my bf...u know."
Dinda : " eh iya ya haha..yaudah hati2."

Aku tersenyum sekilas sebari mengambil kunci mobil. Pun aku berjalan keluar rumah, masuk kedalam mobil setelah itu menyalakan mesin mobilnya. Di pikir pikir aku akan membeli kebutuhan dapur di giant saja karna jaraknya cukup dekat dari rumahku. Sampainya disana, aku memakirkan mobilku di basement. (Tulisan gua bener gak yang basement??😂😂). Aku mematikan mesinnya, lalu keluar. Dan tiba tiba saja aku merasakan ponselku bergetar dibalik saku celanaku. Aku merogoh saku celana, melihat pesan dari GC.

Dinda : lauraa jangan lama lama napa woy.

Olivia :  emang dia kemana?

Dinda :  beli peralatan dapur :v

Anda :  peralatan dapur ceunah-_ bahan bahan makanan dll. Pokoknya yang gak ada d dapur.

Dinda :  iyaa itu maksud gua wkwkwk

Dimas : dinda kamu lagi dimana???

Dinda :  d rumah laura..emang kenapa?

Dimas : aku kesana yaa..

Dinda :  izin dulu sama yang punya rumah dulu pak :v

Anda :  haha silahkan mas...asalkan jangan ngelakuin apa apa lu sama dinda dirumah gua. Oke ?

Dimas :  siap bos..@laura.
Yaudah aku Otw yaa @dinda.

Dinda :  iyaa aku tungguin jangan lama lama yaa..

Fahmi :  laura kamu kemana??

Anda :  aku di giant.

Fahmi : aku nyusul. Biar aku yang anterin kamu.

Anda : gak ush .. lagipula aku bawa mobil koo.

Fahmi : aku gak bawa kendaraan. Aku kesana sebentar lagi. Tunggu aku di dunkin donuts. Jangan kemana2 sebelum aku sampe.

Anda : yaudah iya bawel :v

Aku kembali memasukkan ponselku kedalam saku celana. Mulai fokus mencari bahan bahan. Setelah selesai mencari bahan bahan, aku pergi ke tempat yang diperintahkan oleh fahmi. Ternyata dia sudah berada disana. Menungguku dengan wajah cemberut. Pasti dia akan mengomel sekarang juga. Aku duduk dihadapannamya yang masih memandangku tajam.

Laura : " maaf barusan aku abis beli bahan bahan makanan."
Fahmi : " gpp aku juga baru nyampe."
Laura : " oke kalau begitu...kita langsung kerumah aku."

Fahmi menaikkan kedua alisnya. Kami pun langsung menuju ke bassement , Merangkak masuk ke dalam mobil. Fahmi mulai menyalakan mesinnya lalu fokus menyetir. Aku menggeliat tidak nyaman, ada sesuatu yang salah pada diriku. Aku memegang celana belakangku. Basah. Ko basah si ? Aku melihat telapak tanganku banyak darah. Seketika aku langsung berteriak kencang membuat fahmi menginjak rem mendadak.

Fahmi : " fuck !!kenapa si ?! Kalau misalnya kita kecelakaan gimana ?!"
Laura : " kamu bisa beliin aku softex?"
Fahmi : " ha ? Beli kayak gtuan?? Denger ya laura...aku ini cowok. Apa kata orng lain kalau misalnya aku beli alat buat penampung darah."
Laura : " softex,fahmi !!! Jangan sebut ALAT PENAMPUNG DARAH. Jijik tau gak!!"
Fahmi : " bagi aku itu sama aja. "
Laura : " fahmi please...di rmh aku gak ada persediaan. Lihat..bangku mobil aku aja udah kena darah. "

Dia terdiam sejenak dengan wajah cemberutnya. Pada akhirnya dia mendengus pasrah. Menuruti kemauanku. Untung saja fahmi mau, kalau tidak...entahlah apa yang harus aku pakai agar darahku tidak kemana mana. Fahmi meminggirkan mobilnya lalu keluar mobil untuk membeli apa yang tadi aku katakan. Sedangkan aku duduk seperti patung didalam. Ya tuhan kenapa harus mendadak ?! Sungguh memalukan sekali. Ya walaupun fahmi adalah kekasihku tapi kan sama aja. Benar2 menyebalkan !!!









Bhahaha ngakak kalau ngebayangin laura yang panik bgt. Udh mah nyuruh fahmi beli itu lagi jahh :v oke jan lupa vote ye genks . Thank you :*

Say you LOVE meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang