What His Fault?
Jeonillegirl
26 Februari 2018Chapter 13 : Brengsek
————————————————
—————————
———WARNING!!
MATURE CONTENT!!Jimin terbangun karena merasakan sentuhan pada pipinya. Ia tertidur setelah lelah menangis. Tangis kerinduan pada kekasihnya. Rasanya rindu sekali, membuatnya sesak seperti ingin mati saja. Ia terbangun dan mendapati wajah Taehyung sangat dekat, sedikit kaget dan reflek memundurkan wajahnya.
"Tae?"
"Jimin-ah kau menangis lagi?"
"Begitulah, mustahil untuk bisa bersikap biasa saja".
"Lama-lama kau akan terbiasa. Biasakan lah untuk tidak memikirkannya".
"Aku belum bisa. Rasanya tidak sanggup".
"Dia saja bisa kenapa kau tidak?"
"Tae kumohon aku ingin bertemu Jungkook. Aku merindukannya. Dia merindukanku. Aku ingin bertemu dengannya". Jimin sudah menangis lagi. Taehyung benar-benar benci melihat Jimin menangisi pria lain.
"Kuyakin kau akan pingsan jika menemuinya sekarang!" Taehyung sedikit membentak Jimin.
"Apa maksudmu?"
"Sebelum pulang. Aku berencana mengajak Jennie pulang bersama denganku. Dan aku malah melihatnya sedang makan siang berdua dengan Jungkookmu itu".
"B-berdua? Tapi bagaimana bisa? Apa Jennie tidak takut Irene melaporkannya pada orang tuamu?".
"Irene tidak ada, kelas sudah sepi karena hari sudah akan sore".
"Sore?" Jimin melirik jam dinding dikamar Taehyung, melihat jam sudah menunjukkan pukul 4 sore Jimin begitu kaget. "Astaga aku tidur lama sekali".
"Lihat kan? Kau terlalu memikirkan orang yang bahkan tidak memikirkanmu. Kau sampai lupa makan dan mandi".
"Dia merindukanku! Pagi tadi dia menelfonku dan dia bilang merindukanku. Dia mencariku! Dia menungguku pulang! Hiks.. aku.. aku merindukannya Tae! Hiks...". Tangis Jimin pecah.
'Menelfon? Si sampah itu punya ponsel? Sial. Kenapa mereka bisa berkomunikasi?' Taehyung membantin dalam hati. Ia panik.
"Aku tidak akan berhenti menyadarkanmu bahwa si Jeon itu pria brengsek Jim. Dia mempermainkanmu! Bahkan aku yakin sekarang mereka berkencan seperti biasanya. Buktinya Jennie belum pulang". Taehyung memeluk tubuh Jimin yang menangis dengan gerakan lemah. Ia malas meladeni Taehyung. Ia lemas. Ia butuh makan sekarang.
"Kau harus mandi sekarang lalu makan. Aku tak mau kau sakit. Oke?".
Jimin hanya mengangguk dan melangkahkan kakinya menuju kamar mandi yang ada di kamar Taehyung.
Selesai membersihkan badannya, ia turun menuju meja makan. Disana Taehyung sudah menunggunya dengan senyum. Tapi Jimin sama sekali tidak tertarik untuk membalasnya. Ia hanya mendengus kecil. Taehyung sejujurnya sangat kesal. Namun ia tahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
What His Fault? [WHF]
FanfictionHello, this is my first book ??♀️ 15-2-2018 21-4-2018