WHF 30

4.5K 480 8
                                    

What His Fault?Jeonillegirl16 Maret 2018

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

What His Fault?
Jeonillegirl
16 Maret 2018


Chapter 30 : Aku Akan Mencoba

------------------


Kediaman Park

Walaupun masih kesal dengan sikap Jimin, Jungkook tetap berbesar hati untuk tidak memperpanjangnya. Maka kini ia dengan senyum tampannya berjalan memasuki kamar Jimin, dimana kekasih mungilnya itu sedang meringkuk menangis sambil memukul-mukul bantal didepannya.

"Kookie jahat! Kookie tidak sayang Jimin lagi! Jimin benci Kookie! Hiks...".

Jungkook tersenyum melihat tingkah Jimin yang ia anggap manis. Seberapapun menyebalkannya Jimin, Jungkook tak akan mampu berlama-lama untuk berpisah dari pria manis itu. Siapapun yang sudah mengenal Jimin akan merasakan yang sama dengannya. Jimin adalah sosok yang sulit untuk kita tidak jatuh cinta bahkan saat pertama melihat kemanisannya.

"Hiks.. Jimin mencintai Kookie.. hueeee".

"Aku Juga. Jungkook mencintai Jimin. Sangaaaaaaaat cinta".

Jimin terkejut dengan suara yang tiba-tiba saja masuk kedalam kamarnya. Jungkooknya duduk disisi ranjang dengan senyum yang sangat teduh. Senyum yang sudah lama tak Jungkook perlihatkan.

"Bohong! Kookie tidak sayang Jimin! Kookie kemarin membentak dan tadi menyebut Jimin genit! Kookie ingin putus kan?!".

Mata bulat Jungkook semakin membulat mendengar ocehan kekasihnya ini. Astaga, putus katanya? Jauh dari Jimin saja Jungkook tak sanggup.

"Kau bicara apa sayang? Mana mungkin aku ingin putus bahkan saat kau tengah hamil. Kau jangan berbicara seperti itu lagi. Aku sangat mencintaimu Jimin. Sangat".

"HAMIL?!".

Jungkook dan Jimin begitu kaget saat tiba-tiba saja dari arah pintu suara Ayah Jimin menggema. Gawat. Ayahnya tau.

"A-ayah?"

"Jelaskan pada Ayah apa maksud perkataanmu tadi Jungkook?!".
Suara tegas nan dingin yang masuk kedalam pendengaran Jungkook membuat kakinya mendadak lemas. Jungkook takut.

"A-ayah aku-".

"Ayah tidak memintamu untuk bicara Jimin. Yang ayah inginkan adalah penjelasan dari kekasihmu ini!".

Jimin total terdiam melihat raut marah sang Ayah. Seumur hidup, Jimin bahkan bisa menghitung hanya dengan jari berapa kali Ayahnya marah seperti ini.

What His Fault? [WHF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang