part 14

2.3K 261 205
                                    


Krist hanya menerawang,memandang langit-langit kamarnya tidak memperdulikan orang yang berada disampingnya.

"Kit,aku minta maaf,kau boleh marah padaku atau bahkan memukulku,tapi jangan diam saja kit"singto mencoba berbicara lagi dengan kit tapi krist hanya dia tidak menanggapi apapun yang dikatakan singto

"Kit,kumohon..."

"Krist,namaku krist"ucap krist pelan

Krist memalingkan wajahnya melihat wajah pria yang masih sangat dicintainya itu berurai air mata,sebenarnya ia tidak tega dan ingin menghapus air mata itu.tapi dia tidak ingin jadi lemah karna perasaan lagi.

Krist memandang wajah singto yang sembab dan mata yang merah agak membengkak dengan sorot mata tajam.

"Aku mencintaimu"

Singto terdiam,seharusnya yang singto dapat makian atau setidaknya tamparan tapi kenapa justru pengakuan yang didapatkannya.
Krist bangun dan menyamakan duduknya dengan singto lalu ditariknya tengkuk singto dan melumat bibirnya.
Singto merasakan hawa panas dari bibir krist,tapi ia tetap menerima ciuman itu dan saat lidah krist membelai bibirnya ia membuka akses untuk krist menjelajah mulutnya,dibelitnya lidah singto dan hisapnya keras berulang kali,lalu dilepaskan tapi krist tidak menjauhkan wajahnya seincipun dari wajah singto.

"Itu yang ingin kudengar dan kudapatkan saat kau memasukiku,walaupun dengan kekerasakan aku akan menyerahkan semuanya padamu"ucap krist sangat jelas terdengar ditelinga singto dengan suara seraknya."sekarang pergilah,pergi dari hadapanku dan pergi dari hatiku"

Jlebbbb

Singto merasakan sakit didadanya,seperti hatinya diiris-iris dari dalam dengan kata-kata krist.

"Kit,kumohon maafkan aku,,,,aku...."

"Pergi bajingan"ucap krist menekankan kata terakhirnya

Singto terdiam dengan air mata yang semakin membanjiri wajah tampannya,tidak pernah krist mengeluarkan kata-kata kasar sebelumnya apa lagi dengan wajah sedatar itu saat mengatakannya.apa sebegitu tidak dapat termaafkannya dia ?

Singto bangkit dari duduknya melangkah pelan keluar dari ruangan itu,dadanya sakit terasa begitu sesak,krist mengusirnya bahkan dari hatinya.

****

Krist terisak didalam selimut setelah memastikan singto benar-benar keluar dari kamarnya.tubuhnya sakit,rasanya akan remuk jika dia bergerak asal tapi tidak sebanding dengan sakit dihatinya.

"Kit,maafkan aku,seharusnya aku menjagamu dengan baik"

Krist tau itu suara siapa,tapi dia sudah tidak punya muka untuk ditunjukkan pada orang lain,jadi dia memilih tetap pada posisinya.

"Pergilah phi,aku ingin sendiri"Usir krist pada yui

"Tapi kau sedang demam kit,kau harus makan dan meminum obatmu"

Krist tetap terisak,saat merasakan yui memeluknya ia membalas pelukan itu.

"Aku kotor phi,aku,,,,aku,,,,"

"Tidak kit,kau tidak kotor,dia yang memaksamu"yui serasa ingin menghajar orang yang telah menyakiti krist dan membuatnya menangis seperti ini.

"Aku kotor phi,,,aku sudah kotor"isak krist dibahu yui

Yui tetap memeluk krist dan menenangkannya,walaupun hatinya sakit saat mendengar krist menyebut dirinya kotor sampai krist tertidur.

****

"Makanlah sing,ini sudah 2 hari kau tidak menyentuh makananmu"

Ya,ini sudah 2 hari setelah kejadian itu,singto mengurung diri dikamarnya dan tidak ingin makan.

Silent LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang