part 15

2.3K 255 80
                                    


Malam semakin larut,tapi tidak membuat krist merindukan kasurnya,ia sedang sibuk menatap langit dari jendela kamarnya yang dibiarkan terbuka,bulan besinar terang dengan dikelilingi banyak bintang diatas sana.

Dipandangi bulan itu lekat,bulan yang mengingatkan ia kepada seseorang.seseorang yang dengan tidak tau malunya masih tinggal dihati krist,krist meringis mengingat kejadian malam itu tanpa dia komandokan setitik cairan bening jatuh dari matanya.

Diusapnya kasar air matanya,dia sudah lelah menangis,sudah lelah memendam rasa,sudah lelah bertahan dengan cinta yang tidak pastinya.dipandangi berkas yang berada ditangannya sejak tadi.berkas yang akan membawanya pergi jauh dari cinta,hidup dan dunianya.

Krist sudah yakin dengan keputusannya,ia akan pergi,pergi meninggalkan lukanya.ia sudah terlalu sakit untuk bertahan,krist ingin bebas dan melupakan kenangan cinta sepihaknya.ini terlalu sakit untuknya,dia selalu  mengatakan aku baik-baik saja agar orang-orang tidak mengkhawatirkannya atau mengasihaninya.tapi hatinya tidak baik,hatinya sekarat terluka dan diremas setiap saat ia mengingat perlakuan singto padanya.

Hanya karna kau mencintainya maka dia bebas melakukan apapun padamu,bahkan memperkosanya begitu ?

Krist kecewa,orang yang dipercayai dan disayangi melakukan hal sebejat itu padanya,ia ingin lari dari ingatan itu karna sampai kapanpun krist tidak bisa melupakan apa yang dilakukan singto.karna itu ia memutuskan pergi.

"Aku bisa,aku pasti bisa"guman krist menyemangati diri sendiri.

Dibukanya kertas itu dan dibacanya sekali lagi untuk meyakinkan dirinya jika pilihannya benar.

Bel apartemennya berbunyi,krist heran siapa yang bertamu ditengah malam begini,apa singto lagi ? Ia takut,tapi tetap saja ia melangkah mendekati pintu apartemennya,sebelum membukanya ia memastikan dulu siapa yang diluar.

"Siapa diluar ?"tanyanya agak keras agar si tamu mendengarnya.

"Kit,buka pintunya,kau menunggu kami lumutan diluar sini baru membukanya ?"teriak balik orang yang berada diluar,krist tau suara itu karna tidak ada orang lain yang memiliki suara sejelek orang itu.

Dibukanya pintu dan terlihatlah teman-temannya diluar sana dengan muka kesal,dan apa itu ? Mereka seperti akan menangis.janas maju paling depan menubrukkan badan tambunnya dengan krist.

"Anak jahat,anak bodoh,kenapa kau tidak cerita pada kami hah ? Apa kami bukan temanmu ?"tanya janas terisak dibahu krist.

Krist bingung kemana arah perkataan janas barusan,dia menangis dan memeluk krist dan menanyakan kenapa tidak menceritakan pada mereka.apa mereka sudah tau rahasianya ? Tapi yang mana ? Dia diperkosa singto atau dia yang akan pergi ?

Krist tidak punya pilihan lain selain diam takut salah berbicara dan teman-temannya tau apa yang dilakukan singto padanya.

Off,ice dan gunsmile juga maju memeluk krist,off memukul bokong krist dan menangis,krist yang dipeluk oleh manusia-manusia itu merasa sesak.

"Bisa kalian lepaskan dulu pelukannya,aku tidak bisa bernafas,setidaknya jika kalian ingin memelukku kalian harus mengantri dulu"ucap krist berusaha melepaskan diri

"Sebenarnya ada apa ? Kenapa kalian datang kesini ? Apa kalian tidak bisa melihat jam lagi ? Ditambah dengan muka menjijikkan itu,sangat tidak cocok dengan kalian"krist berusaha melucu untuk mencairkan suasana yang terkesan aneh menurutnya.

"Kit....hikh...kau sangat tega..."janas masih sesegukan

"Tega kenapa ?"tanya krist bingung "sebaiknya kita masuk dulu,sebelum tetanggaku melempar kalian karna mengganggu mimpi indahnya"

Silent LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang