Forgive Me

26.8K 921 15
                                    

Sakura hanya bisa menghela nafas lega setelah tahu anak buah Itachi sudah jarang mencarinya dan selama beberapa minggu Sakura sangat tertolong dengan bantuan sahabatnya Ino, teman kampusnya dulu. Sakura juga bekerja sebagai asisten rumah tangga dirumah Ino sebagai rasa terima kasihnya dan untuk menyambung hidup selama ia bersembunyi dari anak buah Itachi. Sakura tinggal dirumah Ino atas tawaran Ino, setelah anak buah Itachi tak lagi mencarinya dirumah Ino dan mulai menyadari keberadaan Sakura. Setelah beberapa minggu Sakura menghindar dari keluarga Uciha akhirnya Sakura pun bisa kembali kerumah masa kecilnya dan benar saja anak buah Itachi mencarinya sampai sana, mencari dikontrakannya yang dulu, direstoran bahkan di kampus.

“Sakura, Kenapa kau tidak tinggal disini saja bersamaku? Kau kan sahabatku, kau bisa tinggal bersamaku selamanya, lagi pula aku selalu sendirian dirumah orang tuaku sibuk bekerja. Kau bisa terus menemaniku” Bujuk Ino kala itu. Sakura yang sedang berkemas hanya tersenyum tulus dan berterima kasih, keputusannya sudah bulat. Ia tak mau menyusahkan Ino. Sakura memutuskan untuk tinggal dirumah orang tuanya, karena itu satu-satunya kenangannya dengan orang tuanya, entah bagaimana ia akan menyambung hidup nantinya, namun ia akan berusaha dengan sisa uang tabungan peninggalan ibunya. Ya, selama ini uang yang Sakura kirim untuk ibunya ternyata ditabung oleh ibunya. Sakura tak pernah menyangka bahwa hidupnya akan jadi seperti ini, Sakura pun teringat akan janjinya kepada ayahnya bahwa ia akan menjadi seorang yang sukses dan berguna bagi orang lain, namun seakan takdir berpihak sebaliknya. Sakura merasa menjadi orang yang paling tidak berguna, ia merasa ia tak bisa menjaga ibunya dan calon anaknya. Semua pemikiran itu membuat hatinya kembali hancur mengingat ia sekarang benar-benar tak punya siapa-siapa. Tetes demi tetes air matanya kemabli mengalir dipipinya. Selama perjalanan pulang kerumahnya ia hanya diam dan menangis.
Sakura menghela nafas berat setelah ia sampai didepan rumahnya. Ia pandangi rumah tuanya dan tersenyum, entah harus dengan perasaan apa ia mengartikan senyumnya yang jelas ia akan meneruskan hidupnya kembali dirumah masa kecilnya, sampai kapan? Sakura pun tidak tahu. Sakura masuk kedalam rumahnya dan mulai membersihkan dan menata rumahnya. Sakura juga berniat akan buka usaha kecil-kecilan dengan modal uang tabungan ibunya. Setelah semua selesai Sakura pun pergi ke minimarket yang letaknya dipinggir jalan raya untuk membeli keperluan. Karena jarak minimarketnya tidak terlalu jauh ia memutuskan untuk jalan kaki saja, hitung-hitung menghemat biaya. Seselesainya belanja, Sakura bergegas pulang karena hari sudah sore dan terlihat mendung, sepertinya akan turun hujan. Sakura pun berjalan setengah berlari karena hujan mulai turun. Sesampainya dirumah Sakura menjatuhkan kantung belanjaannya karena kaget saat melihat ada laki-laki yang sangat ia kenal berdiri didepan rumahnya sambil sesekali menggedor pintu rumah dan memanggil nama Sakura. Menyadari ada orang dibelakangnya laki-laki itu pun menoleh.
Sasuke? Batin Sakura yang hanya berdiri mematung.
“Sakura? Ternyata benar kau disini, aku.....” Kata-kata Sasuke terhenti.

“Mau apa kau kesini? Belum cukup kau sudah membuatku menderita huh? Belum puas kau menyakitiku? Mau menghancukan hidupku lagi?” Ucap Sakura lantang penuh amarah.

“Sakura... Aku..”

“Pergi dari sini.!!”

“Sakura.. dengarkan aku! Aku kesini....”

“PERGI!!!”

“Sakura kumohon dengarkan aku dulu”

“Pergi atau aku akan teriak?”
“Sakura..., terserah kau mau teriak atau apapun lakukan semua yang kau mau... kau boleh pukul aku, kau boleh melakukan apapun padaku asal kau mau memaafkan aku... Sakura ku mohon maafkan aku”

“Tidak..., aku tidak akan memaafkanmu dan sebaiknya kau pergi sebelum kesabaranku habis”

“Tidak. Sampai kapan pun aku tidak akan pergi dari sini sebelum kau memaafkan aku”

So Late To Love You (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang