Sekarang Kia sedang berada di mall bersama ibu dan bundanya. Kandungannya sudah menginjak bulan yang kelima. Perutnya sudah terlihat buncit. Bunda dan ibunya sengaja mengajak dirinya untuk pergi ke mall agar melihat-lihat perlengkapan bayi.
"Kamu mau beli apa Ki?" tanya ibuku.
"Aku beli ini aja kali ya bu, bun"
Ucap Kia kepada kedua orang tuanya itu dengan menunjukan sebuah baju panjang bewarna biru."Bagus warnanya" ucap ibu.
"Bagus banget sih pilihan mantu bunda" ucap ibu mertuaku, ibunya Kak Fakhri.
"Anaknya siapa dulu dong"
"Mantu nya siapa dulu"
"Udah dong. Bunda sama ibu udah?"
Bunda Fakhri dan ibu menganggukan kepala sebagai jawabannya.
"Makan yuk" ajak ibu.
Kami bertiga pergi dari sana setelah membayar. Setelah itu berjalan menuju tempat makan.
Hari sudah sore, bunda, ibu, dan Kia sudah pulang. Kia pulang kerumah ibunya, karena ibu mertuanya itu akan pergi.
"Kamu nggak home scholling Ki?" tanya ibu saat kami sedang didapur.
"Aku belum bilang ke Kak Fakhri bu"
"Inget pesan ibu ya, harus nurut sama suamimu, kalau mau pergi harus izin dulu, jangan ngebantah"
"Iya bu"
"Kamu nginep disini?"
"Nanti Kak Fakhri jemput, kayaknya sih nggak nginep bu soalnya kan besok Kak Fakhri sekolah"
"Oh gitu yaudah, kamu mandi sana"
Kia mengangguk lalu pergi dari hadapan ibunya. Kiapergi kekamarnya rasanya baru kemarin dia menempati kamar ini tapi sekarang sudah beda kamar bahkan beda rumah.
Hari sudah malam.
Ayah Kia sudah pulang. Mereka bertiga sedang menghabiskan waktu bersama didepan tv, berbincang-bincang, tertawa, menonton televisi, bercerita dan masih banyak lagi yang mereka lakukan untuk melepas rindu.
Tok.
Tok.
Tok.
"Bukain sana, Fakhri kali yang datang" ucap ayah ku yang masih fokus ke acara bola yang ada di tv itu.
Kia menganggukan kepalanya dan pergi ke pintu untuk membukanya. Saat Kia membuka pintu, benar seperti yang ayahnya bilang yang datang itu Kak Fakhri masih dengan celana sekolah dan baju putihnya yang terbalut oleh jaket.
"Masuk kak, ada ayah didalem" ucap
Kia lalu dia masuk, dibelakangnya Fakhri mengikuti."Eh, nak Fakhri. Sini-sini duduk" ucap ibu.
"Iya bu"
"Kia ambilin minum sana" kata ayah, Kia menurutinya.
Ayah dan ibu sedang mengobrol bersama Fakhri, menantunya. Awalnya mereka sangat marah ketika mendengar Kia hamil karena dirinya Tapi, seiring waktu berjalan ayah dan ibunya sudah tidak semarah dulu.
Kia datang membawa dua gelas teh anget. Ditaruhnya diatas meja, lalu duduk disamping ibunya.
Mereka berempat berbicara membahas berbagai macam topik pembicaraan.
"Yah, bu. Kia sama Kak Fakhri mau pulang dulu" ucap Kia saat melihat Fakhri memberi kode.
"Nggak nginep disini aja, ri?" tanya ayah
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember me
Teen FictionSLOW UPDATE? **** Fakhri Raditya Antariksa. Laki-laki yang terjebak pada suatu malam yang mengharuskan dia bertanggungjawab atas kesalahannya itu. Menjadi ayah diusianya yang masih terbilang muda. RizkiawidaPutri Wicaksono. Perempuan yang harus me...