"Gimana ujian nya ka?" Tanya Kia saat Fakhri masuk kedalam kamar.
"Lancar"
"Capek banget kayaknya, aku bikinin makanan buat kamu ya"
"Ga usah aku ngantuk mau tidur"
"Jangan langsung tidur ka, bersih-bersih dulu sana" ucap kia
Fakhri bangun dari kasur lalu berjalan menuju kamar mandi.
"Ki...." teriak fakhri dari dalam kamar mandi
"Kiaa..."
"Kiii..."
"Iya kak, kenapa? Aku lagi didapur" ucap kia sambil masuk kedalam kamar
"Ambilin aku handuk dong"
Kia berjalan keluar kamar, mengambil handuk yang sedang dijemur dibalkon rumahnya.
"Nih ka, buka pintunya"
Fakhri membuka sedikit pintunya lalu mengeluarkan tangan nya untuk menerima handuk dari Kia.
"Makasih ya, oh iya ki bikinin aku es teh dong" ucap Fakhri sambil menutup kembali pintu kamar mandi.
"Iya nanti aku bikinin" ucap Kia sambil kembali ke dapur.
Tidak lama setelah itu Fakhri keluar dari kamar dengan keadaan yang kembali segar, tidak seperti tadi saat pulang sekolah.
"Nih kak" ucap Kia sambil memberi es teh ke Fakhri.
"Ki"
"Ya?"
Fakhri kembali diam.
"Ki"
"Kenapa?"
Fakhri diam lagi.
"Aku bingung mau ngomong gimana sama kamu"
"Ha? Gimana maksudnya sih aku gak ngerti kak"
"Kamu perempuan yang baik. Aku minta maaf ya, aku jadi cowok brengsek banget ya ki" ucap Fakhri sambil menundukan kepalanya.
Kia berjalan ke arah Fakhri, memegang tangan suaminya sambil berkata, "dengerin aku, semua orang punya kesalahan bahkan ada yang lebih parah dari ka Fakhri. Aku sekarang gapapa, liat ka Fakhri udah berubah jadi lebih baik aja aku udah seneng kok"
"Kamu maafin aku apa nggak?"
"Iya aku maafin, tapi ka Fakhri janji ya gal boleh cuek sama aku. Sebel tau, aku dikacangin terus"
"Iya aku janji, jadi dimaafin nih?"
"Iya, kalau sekali lagi nanya gak jadi aku maafin"
"Dih kok gitu"
"Iyalahhh, capek aku ngomong mulu. Bagi ya kak es teh nya, kayaknya enak banget siang-siang minum es teh"
Fakhri bingung kemudian dia tertawa lalu memberikan es teh yang masih setengah gelas kepada Kia.
"Lain kali kalau mau bilang jangan diem aja"
Kia meminum nya sampai tinggal sedikit lalu ditaruh kembali diatas meja.
"Ki"
"Ya?"
"Kita mulai dari awal ya?"
Kia tersenyum, lalu menganggukkan kepalanya.
"Si utun apa kabar?" Tanya Fakhri sambil berjalan ke ruang tamu untuk menonton televisi.
"Utun siapa?" Tanya Kia setelah menaruh gelas di wastafel.
"Itu yang didalem perut" Fakhri menunjuk perut Kia yang sudah melendung.
"Ohhh sih oji, dia sehat kok, mamanya juga sehat. Semuanya sehat papa, papa gak usah khawatir" ucap Kia sambil memakan wafer yang ada didepannya.
"Oji? Oji siapa?" Tanya Fakhri sambil mengerutkan dahinya karena bingung.
"Anak kita lah, aku yang kasih nama. Bagus kan ya? Ya bagus lah pasti"
"Apa sih nanya kok dijawab sendiri, bagi wafernya dong" ucap Fakhri sambil mengambil kaleng wafer yang dari tadi dipeluk Kia.
"Terus kalau anaknya perempuan gimana?" Tanya Fakhri sambil memakan wafernya.
"Ya, cari nama perempuan lah kak. Hmm, kayaknya cindy bagus"
"Gak, ganti ganti"
"Susi?"
"Ganti"
"Siska?"
"Hm, ganti masih belum cocok"
"Alexa?"
"Ganti aku kurang suka"
"Aqila?"
"Ganti, aku masih belum suka"
"Jesika?"
"Ganti, kurang cocok ah"
"Dari tadi ganti-ganti terus, capek ah. Ka Fakhri aja yang ngasih nama, terserah aku mah ikut aja" ucap Kia kesal tetapi masih sibuk memakan wafernya.
"Gimana kalau namanya..." ucap Fakhri menggantung, Kia melihat ke arah Fakhri menunggu kata selanjutnya yang keluar dari bibir laki-laki itu.
"Bowo?"
"Ihh kan cewek bukan cowok, sebel aku sama ka Fakhri"
"Bapak selalu benar ya kia, inget itu. Hahahahaha" ucap Fakhri sambil tertawa geli karena melihat raut wajah Kia yang kaget tiba-tiba berubah kesal.
"Yang ada tuh ibu selalu benar bapak"
"Wo baik-baik disana yaa, jangan nakal-nakal nanti kalau udah lahir kita main bola di stadion" ucap Fakhri sambil memegang perut Kia
"Namanya oji bukan bowo"
****
Halooo
Apa kabar semuanya?Mohon maaf lahir dan batin ya🤗
Selamat lebaran🤗Dirumah aja gak usah kemana-mana!!!
23/5/20
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember me
Teen FictionSLOW UPDATE? **** Fakhri Raditya Antariksa. Laki-laki yang terjebak pada suatu malam yang mengharuskan dia bertanggungjawab atas kesalahannya itu. Menjadi ayah diusianya yang masih terbilang muda. RizkiawidaPutri Wicaksono. Perempuan yang harus me...