"Fakhriiii, kenapa kamu bisa kayak gini sihh?" Tanya bunda tiba-tiba saat membuka pintu kamar inap anaknya.
"Bun, kok gak salam dulu?" Tanya papa dibelakangnya.
"Assalamualaikum, kamu kok bisa gini sih fakhrii?"
"Waalaikumsalam, aku gapapa bun"
"Gapapa gimana semuanya luka-luka, tuh tangan juga di gips"
"Bener gapapa bun, kan ada Kia disampingku" ucap Fakhri sambil melirik ke arah istrinya dengan senyuman manis.
"Marahin aja bun, ugal-ugalan kali tuh Kak Fakhri naik motornya" ucap Kia sambil memakan sepotong apel.
"Dulu waktu SMP kamu juga pernah kayak gini, terus sekarang udah mau jadi bapak-bapak kamu kayak gini lagi"
"Kan musibah gak ada yang tahu bun, betul gak semuanya?" Tanya papa ke semua orang yang ada di dalam ruangan.
"Betulll" ucap ayah, ibu, Kia dan Fakhri bersama-sama.
Bunda cemberut, semua kembali tertawa. Ternyata dibalik musibah pasti ada hikmahnya.
"Kamu gak usah ngojek lagi Ri" ucap papa tiba-tiba.
"Terus kalau gak ngojek aku ngapain pa? Sebentar lagi kan Kia mau lahiran" ucap Fakhri sambil mengambil sepotong apel yang ada dipiring.
"Fokus buat sembuh dulu" ucap Kia.
"Setelah sembuh kamu bisa kerja diperusahaan papa"
"Di ayah juga bisa" ucap Ayah Kia tiba-tiba.
"Maaf yah, maaf pa, aku mau usaha sendiri, gapapa dari nol kan ada Kia disamping ku. Papa sama ayah udah ngasih banyak ke aku, sekarang aku gak mau lagi nyusahin kalian berdua, aku pasti bisa sukses dengan usaha ku sendiri"
Semua diam, mereka tidak menyangka kalau seorang Fakhri Raditya bisa berbicara seperti itu.
"Yaudah kalau kamu mau seperti itu, papa bangga sama kamu"
"Anak bunda udah dewasa banget sekarang" ucap bunda sambil tersenyum.
"Kan Kia yang ngajarin bun"
"Ibu bangga sama kalian berdua" ucal ibu sambil tersenyum, "ayah bangga gak sama mereka?" Sambungnya bertanya pada sang suami.
"Ayah bangga sama ibu aja"
"Parah masa gak bangga sama anaknya sendiri" ucap Kia kesal.
Semua tertawa, ternyata bahagia itu sederhana ya, cukup melihat orang-orang yang disayang tertawa lepas dihadapan kita, bahagianya sampai luar angkasa.
"Ki, aku sayang kamu" ucap Fakhri sambil memegang tangan istrinya.
Kia tersenyum, "sayang Ka Fakhri jugaaa"
"Ish, ibu sebel masa udah sayang-sayangan masih manggil kakak sih"
"Tau ya" ucap bunda.
"Ganti dong panggilannya" ucap ibu sambil memakan apel yang ada di sebelahnya.
"Ganti jadi apa sih bu?" Tanya Kia ikut mengambil apel yang ada disebelah ibu.
"Aa bagus tuh" ucap bunda.
"Abang aja" ucap papa tiba-tiba.
"Jangan, honey aja lebih romantis" ucap Fakhri.
"Udah panggil bebep aja" ucap ayah dengan santai.
"Wah bebep bagus tuh" ucap Fakhri setelah meminum air putih miliknya.
"Eh jangan bebep deh, itu panggilan ayah ke ibu soalnya"
"Ayah jangan mulai ya...." ucap ibu memberi peringatan kepada ayah.
"Maaf beb"
Semua tertawa, ayah dan ibu memang aneh.
"Gimana kalau mas?" Tanya Kia.
"Mas Fakhri, bagus juga tuh" ucap Fakhri sambil tersenyum.
"Oke mas, mas mau apa?"
"Mau makan sayang, mas laper"
"Dunia serasa milik berdua yang lain mah cuma ngontrak" ucap papah sambil bermain handphone.
******
Halooo aku balik lagiiiMaaf ya kalau ada typo, jangan lupa vote sama komennya♡
Jaga kesehatan terus yaa, jangan lupa pakai masker teman-teman♡
Sayang kalian semua.
Dadahhhhh👋12/09/20
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember me
Teen FictionSLOW UPDATE? **** Fakhri Raditya Antariksa. Laki-laki yang terjebak pada suatu malam yang mengharuskan dia bertanggungjawab atas kesalahannya itu. Menjadi ayah diusianya yang masih terbilang muda. RizkiawidaPutri Wicaksono. Perempuan yang harus me...