Chapter 10: I'm coming home

1.7K 113 9
                                    

Enjoy! Next up 17 Maret 2018

Rumah...
Tempat kehangatan, kenyamanan, ketenangan, dan rasa aman datang tanpa diminta, mendekap dengan penuh perasaan.

Keluarga...
Sebuah kesatuan yang tercipta dari pekatnya darah yang mengalir, setiap tangan saling menggenggam tangan lainnya, dan seharusnya saling melindungi, mempercayai, tanpa takut akan adanya pengkhianatan.

***

'Selamat...' Batin Valen bernapas lega.

Dengan segera ia melihat nama kontak yang meneleponnya,
'Ibu!'

"Halo Valen! Kau baik-baik saja bukan? Seharusnya Nata tidak kemari." Ujar Ibunya saat ia mengangkat teleponnya.

"Aku baik-baik saja Bu, bagaimana keadaan disana Bu?"

"Syukurlah Ibu sangat mengkhawatirkan mu! Ibu akan menyuruh Nata segera kembali. Untung saja Ibu sudah mengirim beberapa prajurit saat itu! Anak itu benar-benar."

"Sudahlah Bu, Bu apa kami harus tetap tinggal di markas?" Tanya Valen.

"Untuk kebaikan kalian Ibu harus menjawab iya. Ayah juga sudah mengirimkan para prajurit kepercayaannya ke pack, mereka akan segera sampai dan memeriksa mansion terlebih dahulu. Bersabarlah."

"Baik Ibu. Bagaimana dengan kak Nata? Ia tak ikut kemari?"

"Ia akan berada disana setelah situasi aman, ia akan berada disana dengan Dariel dan para prajurit."

"Baik Bu."

"Bersabarlah sayang! Mereka akan segera sampai."

"Iya Ibu, aku akan menunggu."

"Jangan keluar dari markas apa pun yang terjadi."

"Tidak akan."

"Baiklah, ibu akan menanyakan pada Ayah dimana posisi para prajurit. Ibu akan menghubungi lagi."

"Iya Ibu, hati-hati."

"Kamu yang harus lebih berhati-hati Valen, kamu terlalu sering ceroboh. Jaga dirimu baik-baik."

Valen meringis,
"Iya Bu."

Tit!

"Semua akan baik-baik saja!" Semangat Valen pada dirinya sendiri.

Karna lelah Valen akhirnya memejamkan matanya sebentar.

***

Semua terasa menyenangkan.
Tenang... Damai... Aman... Bahagia menjadi pengantar Valen menuju satu tempat.

Valen melihat pantulan dirinya di depan cermin,
Ia memakai sebuah gaun putih indah dengan corak renda bunga.

"Mengapa aku berada disini?" Tanyanya pada dirinya sendiri.

Drap! Drap! Drap!
Gema langkah kaki beradu dengan lantai terdengar didekat Valen.

Disusul dengan teriakan,
"Kakak!"

Valen menolehkan kepalanya ke sebelah kirinya,
Anak perempuan berusia kisaran Lima tahunan dengan seorang anak lelaki yang berusia sekitar lima belas tahun.

Kemudian kilasan itu berganti,
Suara seseorang perempuan bernyanyi menggema dalam kilasannya.

Luna TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang