Enjoy! Next up 18 February 2018
Semua hal tak bisa hanya di lihat oleh mata,
Terkadang kita memerlukan suara dari hati kita sendiri
Lalu kau akan menemukan jawabannya***
Valen mengayuh sepedanya dengan cepat, keringat terlihat bercucuran di wajahnya.
Wajahnya menoleh ke belakang, rupanya mereka belum menyerah. Mereka berlari mengejar Valen dengan cepat.Karna sibuk menoleh ke belakang, tanpa sengaja sepeda Valen menabrak patung berbentuk serigala yang menyebabkan ia terjatuh.
"Aduh! Siapa sih yang menaruh patung ini." Lalu dengan cepat ia bangkit dan berlari.
Valen berlarian mengelilingi setiap lorong, tapi ia belum melihat satu pun pelayan maupun prajurit.
Karena lelah berlarian Valen memelankan langkahnya, akan tetapi orang-orang tadi seakan tidak membiarkannya beristirahat.
Ia memacu kakinya berlari kembali, lalu dengan cepat ia bersembunyi.
Kali ini ia selamat, mereka tidak melihat Valen yang bersembunyi didalam gudang lama.
Valen langsung menghembuskan nafasnya dengan cepat,
"Apa yang sebenarnya terjadi?"Ia keluar dari tempat persembunyiannya lalu berjalan dengan sangat pelan, ia pergi ke ruang makan.
Betapa terkejutnya Valen, begitu sampai di ruang makan bau anyir darah begitu pekat.
Beberapa prajurit dan pelayan dalam posisi tiduran dengan darah yang mengalir dari beberapa anggota tubuh mereka.Valen mendekatkan dirinya kepada mereka, tapi tanda sadar bahwa salah seorang diantara mereka masih hidup.
"N-o--na, --An-d-a har-u--s p-e--rgi ke ru--an-g t-e--nga-h tu-a-n Av-e--ry b-er--a-da di-s-a--na de-ng--an p--r-aj-u--r-i-t s-e--rt-a --p-ela--ya-n y-an-g se-l-am-at. An-d-a h-aru--s me-m--b-u--ka p-in--tu ra--h-a-sia, l-a--lu ber-ja--lan m-en-g--ku-t-i lo-r-o--ng. S-a--la-m hor--m-at N-o--na." Ucapan pelayan itu dengan terputus-putus, kemudian ia menghembuskan nafas terakhirnya sembari tersenyum lebar kepada Valen.
Tugas terakhir yang diberikan Tuan nya diselesaikan oleh pelayan tersebut. Walaupun ia tak bisa mengantar Nona nya secara langsung.
"Terima kasih telah mengabdi dengan tulus." Ucap Valen sebelum tangannya terulur untuk menutup mata pelayan tersebut yang masih terbuka.
Lalu kakinya ia segera langkahkan ke ruang tengah sembari melihat dengan waspada sekitarnya.
Tiba di ruang tengah, ruangan tersebut terlihat sangat kacau.Perabotan-perabotan ditempat itu berserakan dilantai dengan beberapa pecahan kaca.
"Dimana pintu rahasia itu?" Gumamnya kepada dirinya sendiri.Valen menutup pintu ruang tengah sembari menahan pintu tersebut dengan kursi.
Valen berjalan melihat-lihat ruangan tersebut sembari berjalan waspada,
Kakinya berjalan dengan perlahan menuju sudut ruangan.Tanpa sengaja pecahan guci yang terletak dilantai terinjak menyebabkan bunyi disusul dengan suara langkahan kaki yang mendekat.
Drap! Drap! Drap!
Dengan panik Valen berjalan ke sudut ruangan.
Bayangan beberapa orang terlihat melalui celah pintu, mereka menggedor pintu tersebut dengan kencang membuat suara menakutkan ditelinga Valen.Matanya tanpa sengaja menangkap sebuah tali yang berada dibawah ubin lantai, dengan cepat ia menarik tali tersebut.
Ubin tersebut terbuka menampakkan sebuah tempat gelap dengan tangga.Brak!
Valen menoleh dengan cepat, terlihat engsel pintu yang akan segera lepas. Tak banyak pilihan yang dapat ia buat selain turun ke tempat tersebut, lalu menutup kembali ubin.
Ia dengan cepat turun ke bawah Dan menarik tali yang menempel pada ubin, kemudian menutupnya.
Tepat saat ubin tertutup pintu terbuka dengan beberapa orang.
***
Sementara itu Avery sedang berada diujung lorong pintu rahasia dengan beberapa prajurit dan pelayan yang selamat.
"Apakah ia sampai disini?" Ucap Avery."Belum ada tanda-tanda dari Nona Valen, ataupun mereka yang menjemput Nona." Ucap salah satu prajurit yang berjaga.
"Kita harus kembali kesana, mungkin ia tersesat atau tidak melihat tanda yang kita buat, atau mereka dibunuh."
"Tidak Tuan, terlalu banyak resiko yang kita ambil apabila kita kembali ke tempat itu. Banyak kemungkinan yang dapat terjadi." Jawab prajurit tersebut.
"Baiklah, coba kau periksa sekali lagi. Kau pergi menyusuri lorong ini saja, jika kau tidak menemukan mereka, kita akan kembali." Tegas Avery.
"Baik Tuan." Prajurit tersebut membungkukkan badannya kemudian berjalan menyusuri lorong.
***
Valen berjalan menyusuri lorong yang gelap dan lembab itu dengan perlahan. Tangannya memegang obor yang ia ambil pada saat selesai menuruni tangga.
Tangannya menggenggam tali dengan erat.
Matanya menangkap beberapa jejak kaki, dengan cepat tangannya memegang jejak tersebut dan menciumnya."Avery! Ketemu!" Pekiknya pelan dengan gembira.
"Dimana kira-kira Avery berada? Jejak ini sudah mengering selama tiga jam disini." Tanyanya pada dirinya sendiri, kemudian melangkahkan kakinya menyusuri lorong tersebut.
Setelah lebih dari 45 menit yang tidak membuahkan hasil. Valen tetap berjalan menyusuri lorong yang terlihat tak memiliki ujung tersebut.
30 menit berlalu tanpa membuahkan hasil. Ia masih belum menemukan Avery. Valen masih meneruskan perjalanannya.
Karna lapar ia berjalan dengan perlahan, tanpa sengaja dilorong tersebut terlihat sebuah sungai kecil mengalir. Dengan cepat ia berjalan menuruni tangga mengikuti arah arus air.
Ia mendudukan kakinya, tangannya terulur menyentuh air tersebut,
"Arus yang deras." Ucapnya kemudian ia meminuminya.Setelah puas dengan air ia segera menyiram wajahnya, lalu melanjutkan perjalanannya, ia melangkahkan kakinya pergi mengikuti jalur yang ia tinggalkan.
Wajahnya terlihat segar kembali.
Tanpa sengaja kakinya menginjak Batu kerikil yang membuat ia terjatuh kearah sungai, segera ia mengambil tali yang ia bawa.
Melilitkannya ke tangannya kemudian mengaitkannya ke arah batu, sembari sebelah tangannya memegang batu agar tubuhnya tak terjatuh ke arus.
"Tolong!" Teriaknya menggema dilorong.Untuk sementara ia selamat, talinya sudah berhasil ia kaitkan.
Akan tetapi, tali tersebut dengan perlahan terlihat memutus."Selamat tinggal Dunia." Ucapnya dengan lirih kemudian memejamkan matanya menunggu tali tersebut putus, lalu dirinya terjatuh ke dalam sungai tersebut.
11.02.18

KAMU SEDANG MEMBACA
Luna Tears
Lupi mannari100% Fiksi Just hold me tight and Don't let go #Rank 16 in Werewolf (03/03/2017) #Rank 13 in Werewolf (02/03/2017) #Rank 20 in Werewolf (16/02/2017) Start ➡ 21.12.16