TLNE-7

257 23 2
                                        

"Lo apa-ap...."

David membekap mulut Zura yang emosi itu. David mendekatkan wajahnya.
"Udah gausah seneng gitu, Makasih" Kata David
Sedangkan Zura semakin kesal dengan apa yang David lontarkan.

David memberi aba-aba pada Aldi untuk cabut dari lapangan. Dengan seenaknya saja mereka pergi tanpa rasa bersalah khususnya David.

"Gila dia!!" Umpat Zura

Vika mendekati Zura. "Ra lo gapapa kan?" Zura mengangguk

"Tapi tadi gue liatin kalian cocok loh" Kata Vika menggoda

Zura melirik Vika dengan tatapannya yang tajam. "Cocok apaan, jijik iya!"

Mereka mulai beranjak dari sana.

"Pake satu kelompok sama dia lagi, maless batt gue hiks..hikss" cerocos Zura

"Udah jangan benci-benci gitu ntar malah jadi suka loh" Goda Vika lagi

"VIKAAA!!" teriak Zura

Vika berlari menjauhi Zura. Semua Siswa dan guru yang ada disepanjang jalan memandangi Zura.

"Duhh malu gue" katanya pelan

***

Menit sebelumnya saat Juna membawa Riska pergi dari lapangan. Dia membawa Riska tak tentu arah yang penting ga keliatan David. Riska bingung kenapa Juna membawanya pergi seakan-akan dia tidak ingin Riska tenggelam kesedihan akibat adegan tadi. Sampai dirasa sudah jauh dari David, Juna melepaskan pegangan tanganya terhadap Riska.

"Kenapa lo bawa gue kesini?" Tanya Riska

Juna menggaruk rambutnya. "Gue tau lo pasti kesel dan sedih liat David sama Zura, gue ga mau liat lo nangis kaya tadi, gue tau perjuangan lo sampe sekarang, tapi lo tau kan cinta ga bisa dipaksain dan lo juga tau David ga pernah pacaran dari SMP, dia cuma mau nungguin sahabat dia, seharusnya lo udah paham lo harus apa?. Jangan biarin air mata lo kebuang sia-sia cuma buat nangisin dia"

Perkataan Juna meloloskan air mata Riska.

"Tapi gue suka, gue sayang, gue cinta sama David!! hiks.. hiks" Riska nangis sejadi-jadinya.

Juna memegang kedua bahu Riska. "Lo berhak suka, sayang atupun cinta tapi lo harus tau gimana respond orang yang lo suka itu, perjuangan lo ga sebentar Riska. Ada banyak yang masih mau sama lo Riska"

"Contohnya gue" ucap Juna dalam batin

Riska masih menangis.

Juna mengusap pelan bahu Riska. Mencoba menenangkannya.

***

Semua kelompok bazar sudah berkumpul di aula. Membentuk kubu-kubu ya berbeda dan terpisahkan jarak. Untuk tugas dan tempat juga sudah dibagi. Tinggal tunggu eventnya besok lusa.

"Guyss gue sebagai ketua bakal bagi tugas kalian. Gue, Aldi, Shinta, sama Sindy bagian makanan. Ntar kita tentuin makanannya yang gimana. Harris sama Vika bagian minuman...." Ucap Juna

"Duh sama dia lagi.... huhu" batin Vika

"David sama Zura bagian nanti terakhir. Ntar gue kasih tau" Ujar Juna

Saat mendengar namanya satu bagian dengan David, Zura terkejut. Bisa-bisanya dia satu bagian bersama Iblis sok kecakepan itu. Zura melirik David, namun memalukan David mengetahui itu. Zura mengalihkan pandangannya.

Zura mengacungkan jari "Kak, gimana kalo aku sama Kak Harris aja"

"Nah iya tuh, aku sama Kak David aja" timpal Vika

TRUE LOVE NEVER ENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang