Zura tidak menjawabnya. Dia berpikiran kalau dia pulang diantar oleh David dan kalau dijalan ketemu sama murid Sunhigh School bisa jadi masalah.
"Yaudah kalo lo gamau. Hati-hati aja kalo entar ada preman yang gangguin elo, terus terjadi apa-apa sama elo gue ga ikut campur ya" ucap David menakut-nakuti Zura.
Zura masih memikirkan perkataan David. Benar adanya kalau ada preman, terlebih ini udah malem banget. Zura takut terjadi sesuatu sama dirinya.
David kembali ke motornya dan menghidupkannya. Suara motornya menyadarkan Zura.
"Eh eh Kak. Yaudah deh" Ucap Zura menghampir
"Yaudah apa nih?" Tanya David menggoda
David menyadari kelakuannya.
"Lah kenapa gue goda dia. Parah nih gue" batinnya."Yaudah gue mau" Jawab Zura sedikit kesal.
David tersenyum melihat tingkah Zura yang menurutnya sedikit menggemaskan.
"Kenapa gue suka kalo dia kesal gitu? Gue kenapa nih?"Baru kali ini David begini sama cewe semenjak enam tahun terakhir.
"Yaudah naik" David menyuruh Zura untuk naik ke motornya.
Zura menaiki motor David dengan hati-hati mengingat motor ini tinggi dan dia sedang menggunakan rok.
"Gue ga bawa helm Kak?" Tanya ZuraDavid melihat kearah Zura dan tertawa. Beda dari kebanyakan perempuan, hanya Zura yang terlihat biasa saja ketika di dekat David.
"Kok malah ketawa si?" Tanya Zura penasaran
David menggeleng
"Ga pake juga gapapa" Papar DavidZura mengernyitkan dahi
"Engga ah gue harus pake helm" elak Zura"Polisi jam segini udah pada tidur" ucap David ngelantur
Zura terekekeh mendengar dagelan David.
"Yaudah gausah pake" jawab Zura
David menghidupkan motornya dan melaju membelah keramaian kota.
"Kak nanti sampai depan komplek aja" Kata Zura sedikit keras. Mengingat karna mereka sedang dijalan
David hanya diam
Mereka sudah sampai di depan komplek Zura setelah Zura memberitahu alamat kompleknya.
"Ternyata komplek Zura sama kayak Rara" batin David. Rara adalah panggilan dari David untuk sahabat kecilnya dulu.
"Udah sampai sini aja kak...." Kata Zura. David menghentikan motornya. Kemudian Zura turun dari motor.
"Yaudah gue langsung aja" kata David
"Makasih kak"
David mengangguk lalu melajukan motornya dan kembali membelah kota.
***
"Ra ke lapangan liat tanding basket yuk" ajak Vika
Zura yang tengah asik membaca buku di kelas harus terhenti karena ajakan Vika.
"Males ah, gue lagi mager. Apalagi ni kelas ga rame-rame amat, suka gue" jawab Zura kembali membaca bukunya.
"Ihh ayo Ra, ayo... ayo ihh" rengek Vika
"Yaudah iya" jawab Zura terpaksa
Mereka berdua berjalan ke lapangan basket. Namun di sepanjang koridor mereka berjalan banyak kaum Adam yang menggoda Zura. Siapa yang tidak menyukai Zura. Gadis cantik dengan rambut lurus sebahu dengan warna dark coklat, tubuh ideal, dan kulit putihnya mampu membuat kaum adam terpukau.

KAMU SEDANG MEMBACA
TRUE LOVE NEVER ENDS
Teen FictionSahabat yang harus terpisah karena pekerjaan orang tuanya. Bersatu kembali setelah beberapa tahun. David dan Zura yang dulunya bersahabat. Harus berpisah karena orangtua Zura mendapat pekerjaan di luar kota. Beberapa tahun kemudian.... Zura kembal...