TLNE-11

182 15 0
                                    

Part sebelumnya

Wanita paruh baya yang masih cantik ini terlihat menyukai Zura. "Eh temen apa pacarnya David?" Tanyanya lagi.

Part 11
Selamat membaca❤

Sebelum Zura menjawab pertanyaan Mamah David sebuah suara menyuara terlebih dahulu. "Pacar Mah" Ucap seseorang di ambang pintu.

Zura menggeleng dengan senyuman terukir di wajahnya. "Bukan tante" Katanya mengelak halus. Seketika raut wajah Mamah David alias tante Risa berubah. Awalnya senyuman yang terukir di wajahnya kini berubah jadi sedih. Zura merasa tidak enak melihat eksprei Tante Risa. Seseorang yang baru ia kenal kini jadi sedih karenanya. Bukannya membuatnya senang tapi dia malah mengecewakannya. "Becanda kok tante hehe" Ucapnya lagi dengan tertawa kecil.

Tante Risa kembali mengembangkan senyumnya. Akhirnya anaknya itu membawa gadis ke rumah. Karena sepanjang dia tinggal bersama David, dia tidak pernah melihat David membawa seorang gadis. Walaupun hanya sekedar berteman. David pun ikut tersenyum tak lupa dengan seringaiannya, tetapi dia harus meminta tanggung jawab Zura karena dia telah membohongi Mamahnya.

Zura terpaksa meloloskan kata-katanya yang tak masuk diakal. Dia terpaksa harus membohongi Mamah David karena tak tega. Zura menatap cowok dengan senyuman seringaiannya yang berada di ambang pintu dengan dua gelas minuman dan ia yakin minuman itu untuknya dan..... Dia menghela nafas mengingat apa yang baru saja ia katakan.

"David mana minumnya?" Tanya Tante Risa

David berjalan mendekati Zura kemudian meletakkan minumannya. Ia mendudukan tubuhnya di sebelah Mamahnya.

"Diminum dulu cantik" suruh Tante Risa. Zura tersenyum lalu mengambil minuman di atas meja. "Namanya siapa cantik?" Tanya tante Risa.

"Zura tante" Kata Zura tersenyum manis.

Mereka bertiga berbincang-bincang sampai hampir sore dan David merasa bosan dan terkacangi oleh dua wanita di hadapannya. Keduanya terlihat sangat klop walaupun baru bertemu sampai tak menyadari ada seseorang yang tengah bosan melihat mereka.

"Ehemm" David berdeham keras membuat dua wanita di hadapannya kini menoleh ke arahnya.

"Kayaknya Zura harus pulang" Ujar David

"Ih David, kan Mamah mau ngobrol dulu sama Zura" protes Tante Risa.

David menggeleng. "Barusan Mamah juga udah ngobrol, waktu Zura buat Mamah terus dari tadi. Sekarang waktunya Zura buat aku"

Zura tersenyum melihat David dan Mamahnya.

"Ishh kamu ni, Yaudah deh" Ucap Mamah menatap David sedikit sedih. Kemudian mengalihkan perhatiannya kepada Zura. "Cantik, tante tinggal dulu ya. Besok-besok main kesini lagi" pamit Tante Risa tersenyum dan Zura mengangguk dengan senyuman yang terukir di bibirnya.

David mengantar Zura pulang ke rumahnya. Sepanjang jalan mereka hanya diam sampai David akhirnya memulai perbincangan. "Aku anggap ucapan kamu tadi beneran" Kata David.

"Hah?" Tanya Zura, dia samar-samar mendengar David mengajaknya berbicara. Entah mengapa hari ini di jalan seperti kedap suara. Mungkin karena cuacanya mendung.

"Aku anggap ucapan kamu tadi beneran" David mengulangi kata-katanya lebih keras lagi.

"Apa Kak?" Zura kembali mendengar suara David tetapi tak terlalu jelas.

Emang ya kalau lagi naik motor, penumpang seketika jadi tuli. David menghela nafas. Dia memutuskan untuk tidak mengajak Zura bicara. Mungkin karena angin yang kencang membuat suaranya tak terdengar oleh Zura.

TRUE LOVE NEVER ENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang