TLNE-8

225 20 4
                                    

Dengan terpaksa David dan Zura mengenakan kardus bertuliskan "Beli di kami gratis foto bareng" yang dikalungkan di leher mereka. Siapapun yang membeli dapat foto bareng Zura ataupun David jika mau. Ini merupakan strategi yang bagus menurut Juna.

"Yang bener aja lo" Umpat David

Juna mengangguk dan tersenyum tipis. Sedangkan David menatap Juna tajam.

"Udah Vid gapapa. Temenin Zura kasian kalo dia harus promosi sendirian" Kata Harris nimbrung

David melenggang pergi dengan Zura. Mereka entah kemana. Tak lama mereka pergi, akhirnya mereka kembali dengan banyak orang-orang yang bergelendot. Zura membawa banyak konsumen cowok semua. Sedangkan David, kalian pasti tau lah wkwk. Saking banyaknya konsumen yang dibawa David, sampai-sampai dirinya tidak terlihat. Satu persatu memesan di bazar mereka kemudian bersua foto dengan Zura dan David. Sangat lama mereka harus melayani orang-orang. Akhirnya konsumen terakhirpun memdapatkan pesanan dan fotonya.

"Asli gila paraaah ini" Ucap Vika

"Iya Alhamdulillah" Timpal Harris

"Hehe kerja kalian semua oke" Juna mengacungkan ibu jarinya

"Ngerii iki bro" Aldi mengelap keringatnya

"Capek banget huhu.." Keluh Sindy

"Sama" Timpal Shinta

Zura dan David enggan berbicara. Ga perlu ditanya pasti mereka berdua sangat capek. Mereka berdua duduk di bangku yang sama tanpa melepas kardus itu.

Terlihat dari jauh seorang lelaki menghampiri Zura. "Mbak pesen minuman dinginnya satu"

David memandangi Zura dan Mario dengan tatapan tajam. Ia benci dengan pria satu ini. Sebenarnya dia ingin menghajarnya, tetapi mengingat dia berada di sekolah dia mengurungkan niatnya.

Zura melotot "Mario?"
Ngapain juga dia disini batinnya

Zura berdiri lalu menuju stand mereka diikuti dengan Mario.
"Sindy, ada yang mau pesen tuh"

"Iya" Sindy berdiri melayani Mario "Pesen apa kak?" Tanyanya

"Orange jus satu" Kata Mario

"Tunggu sebentar ya kak"

Mario mengangguk
"Btw gue boleh foto bareng kan sama tu cewek" menunjuk Zura

"Iya boleh kak" Ucap Sindy

Lantas Mario mengangguk dan tersenyum. Setelah menunggu 10 menit, pesanannya pun sudah selesai.

"Ini kak" Sindy menyodorkan minuman itu

"Berapa?"

"15 ribu kak"

Mario mengeluarkan dompetnya. Mengambil uang berwarna hijau. Lalu memberikannya pada Sindy. "Kembaliannya buat lo aja"

"Makasih kak" Sindy hendak meninggalkan Mario. Tetapi Mario menahannya.
"Ehh sekalian bilangin sama Zura"

"Oke kak"

Sindy menghampiri Zura. Dia memberi tahu apa yang diminta Mario. Lalu Zura dengan terpaksa harus mengiyakan permintaan Mario.

"Iya gimana kak?" Tanya Zura malas

"Lah kok gimana. Beli di kami gratis foto bareng nih" Kata Mario sembari menunjuk kalung kardus yang dikenakan Zura.

"Yaudah ayo"

"Pake Hp lo lah. Gue ga bawa Hp" Ujar Mario menyeruput minumannya.

"Ga bawa Hp gausah minta foto" gerutu Zura

TRUE LOVE NEVER ENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang