TLNE-10

184 17 0
                                    

Part sebelumnya

Tak lama kemudian Zura kembali dengan celana training hitam dan sweater putihnya. Kemudian mengambil sepatunya di rak sepatu. Ada sepatu yang menarik perhatiannya, tetapi sepatu itu hanya tinggal sebelah karena sebelahnya hilang entah kemana. Dia mengambil sepatu itu, dia sedih karena sepatu itu adalah sepatu kesayangannya. Tanpa sadar Vika ada dibelakang Zura.

Part 10

"Kok cuma sebelah ra?" Tanya Vika yang mengejutkan Zura.

Zura mengatur nafasnya akibat kejutan dari Vika. Ia menggeram kesal karena dia tidak suka dikejutkan. "Ih Vika lo ngagetin aja sih!" Katanya geram saat berbalik menghadapi sahabatnya yang menyebalkan itu.

"Apaan si, lebay lo!" Kata Vika seenaknya. Kemudian Vika kembali merebahkan tubuhnya di ranjang Zura tak menghiraukan pertanyaannya untuk Zura. "Udah cepetan keburu siang ni" Katanya lagi.

"Sepatu kesayangan gue huhu" Batin Zura sembari menatap sepatu putih yang tinggal sebelah itu. Tak ingin larut sedih, dia mengambil sneakers hitam putih miliknya lalu memakainya. Tak lama kemudian Zura dan Vika bersiap untuk lari. Mereka start dari rumah Zura sampai dimanapun mereka tak tau. Sampai mereka merasa lelah baru mereka akan menghentikan aksi lari mereka.

"Huh... huh... huh... Ra stop dulu Ra, gue engap banget ni huh huhh" Kata Vika dengan nafas yang terengah-engah. Sedangkan Zura menghentikan larinya dan menghampiri Vika yang lelah.

"Yaudah istirahat dulu deh bentar"

Vika hanya mengangguk mendengar ucapan Zura. Nafasnya memburu dengan kerasnya. Jantungnya memompa dengan cepat. Berbeda dengan Zura yang santai karena dia lari dengan cara yang benar. Mereka beristirahat selama 15 menit sebelum melanjutkan lari kembali. Tanpa terasa mereka memasuki perumahan lain yang lumayan jauh dari perumahan dimana Zura tinggal.

"Ra berhenti dulu deh ya, mau benerin tali sepatu ni" Kata Vika sembari berjongkok menali sepatunya dan Zura berdiri di depan tak jauh dari Vika untuk menunggunya.

Belum sempat menali sepatunya, Vika melihat dua cowok yang tak asing baginya sedang bermain basket di lapangan basket seberang mereka. Dia berdiri  berniat menghampiri Zura dan memberitahunya. Tapi naas karena tali sepatu yang masih terurai menyebabkan Vika jatuh.

"Eh Vika!!" Teriak Zura yang kelepasan keras.

***

Saat ini David dan Harris tengah bermain basket di kompleks David tinggal. Yah sekedar bermain sekalian berlatih didekat rumah.

Saat asik mendrible bola, Harris tiba-tiba menghentikan aksinya dan matanya fokus melihat dua cewek yang dikenalnya. Hal itu membuat David heran.

"Ris cepetan" Kata David. Tapi Harris tak menjawabnya dan matanya tetap fokus ke arah itu. "Lo liat apaan si?" Tanya David. Harris kembali tak menjawabnya.

"Eh Vika!!" Suara dari arah yang dipandangi oleh Harris. Tiba-tiba dia lari ke arah itu dan disusul oleh David.

"Zura, Vika kenapa?" Tanya Harris terengah-engah.

"Jatuh Kak" Serobot Vika dengan muka gemesnya. Zura yang ditanya, Vika yang jawab. Zura memutar bola matanya malas melihat drama percintaan di depannya. Dia tahu kalau Vika menyukai Harris dan dilihat seperti ini Harris juga sepertinya punya rasa sama Vika. Sepertinyaaa....

TRUE LOVE NEVER ENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang