Who Is Duck ?

166 97 77
                                    

KAMIS

Pagi ini seperti biasanya. Hari ini aku tidak telat masuk sekolah. Aku datang terlalu pagi. Di awali dengan apel pagi dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 stanza.

●●●

Hari ini adalah demo eskul sekolahku.

"Hmm...males sekali hari ini, buang-buang waktu saja." Pikirku.

Eskul demi eskul ditampilkan di lapangan tidak ada yang menarik perhatian sedikit pun. Aku pun kembali ke kelas dan membaca novel.

Dan.....tiba-tiba. Suara teriakan siswa/i di lapangan, "aaaaa, lucu sekali." Membuat aku ingin tahu apa yang terjadi. Ternyata itu adalah penampilan eskul yang entah itu eskul apa. Di tengah lapangan menampilkan dance tidak jelas. Bagiku dengan alunan lagu jepang sepertinya.

Banyak kakak kelas menghampiri untuk menawarkan eskul. Aku bingung harus memilih apa.

"Kamu ikut eskul apa Far?" Tanya Rendy sambil menghampiriku.
"Gatau, tak ada yang menarik." Jawabku singkat.

"Ayo ikut eskul Jepang saja." Ajak Rendy
"Hah? engga lah." Tolak jawabku.
"Ayo, hari ini ngumpul pertama kalinya." Jawab Rendy sambil menarik tanganku.

Setibanya aku di dalam kelas, di sana tidak banyak orang. Aku nyaman dengan suasana ini. Di sana kakak kelas memperkenalkan dirinya masing masing. Hingga aku terkejut seseorang yang memperkenalkan diri paling terakhir.

"Itu dia," gumamku terkejut
"Perkenalkan, namaku Abrisam Reynand dari anak kelas 11 ipa 2 biasa dipanggil Sam."
"Iya, dia orang yang menabrak ku waktu itu." Ucapku pelan.
"Apa Far? Dia nabrak kamu?" Tanya Rendy.
"Hah? Tidak kok." Jawabku sambil ragu.

Oh dia namanya Abrisam dari ipa 2. Pria menyebalkan itu. Sam nama panggilannya.

"Sam, sam, sam. Sampah hahaha." Memikirkan itu sambil tertawa.

Di eskul itu aku diminta untuk memperkenalkan diri dan kakak kakak kelas memperjelas apa saja yang dilakukan di eskul itu. Tapi aku tidak mendengarkannya. Karena ada yang lebih menarik.

"Dia, Abrisam! Sih Sam! Aku ingin lebih mengenalnya." Ucap hati nuraniku.

Kita semua berpamitan pulang dengan bersalaman. Untuk pertama kalinya aku menyentuh tangannya. Lembut sekali tak seperti tangan pria.

●●●

"Far cepat masuk!" Perintah kakakku dari dalam mobil. Aku pun segera masuk.

Di perjalanan, aku menulis di buku harian ku.

Dia pria dingin. Tapi entah mengapa aku ingin mengenalnya lebih dekat. Dia cukup tampan. Memiliki kulit putih, mancung, tinggi dan berkacamata.
Aku bahagia bisa bertemu dengannya saat ini.
Aku memikirkannya.

Aku menutup buku harianku tepat setibanya aku di rumah.
-

☆☆☆

Thankyou readers!jangan lupa vote ya!

❤❤❤

He's My DuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang