friendship

10 3 0
                                    

Hari ini datang. Hari yang aku tunggu. Kalau ditanya alasannya. Tanpa berfikir kujawab karena dia.

Aku datang memasuki gerbang sekolah dengan penuh semangat.

"Pagi pak" sapaku kepada satpam sekolahku.
"Pagi Farah" sapanya balik.

Aku memasuki lorong sekolah aku sudah ditunggu untuk mengikuti lomba. Semua nya bersiap bahkan sebelum berjalan kami berdoa bersama.

Diperjalanan semuanya berharap yang terbaik. Ada ka sam di mobil itu. Tapi ka sam hanya terdiam di mobil tidak berbicara sedikit pun hanya sesekali melihat hp nya.

"Apa dia gugup?" Batinku.
"Abrisam" panggil salah satu temanku.
"Yap" jawabnya.
"Gapapa test doang" ucapnya.
"Tersenyum kecil" tanggapnya.

Sampai disana kami semua turun. Kami memikirkan strategi yang akan dipakai. Tetapi ada satu kendala. Bahan-bahan yang kami butuhkan di perlombaan belum datang.

"Kok ka daffa belum datang ya?padahal tinggal setengah jam lagi" ucap salah satu temanku.
"Hah serius tinggal setengah jam lagi?" Tanyaku panik.
"Coba telfon" ucapku temanku sambil mencoba menenangkan.
"Gak bisa dihubungin" ucapnya.
"Kok kaya gini sih" jawabku panik.
"Jalan-jalan dulu yuk far nanti juga dia datang" ucap ka sam.

Aku terdiam waktu itu tapi ka sam menarik tanganku.

"Feeling ku gak enak" ucapku.
"Kenapa?" Tanyaku.
"Pasti ada hal buruk yang terjadi" jawabku.
"Gak boleh berfikiran buruk far" ucapnya.
"Hmm.." ucapku sambil menarik nafas.

Disela jalan-jalan tak terasa waktu sudah berjalan setengah jam.

"Ka udah waktunya" ucap ahmad.
"Tapi gak ada kabar dari ka daffa" ucap yang lain.
"Jadi kita sia-sia" jawabku panik.
"Engga far" jawab yang lain menenangkan.
"Mending tanya panitianya kita butuh waktu" ucap yang lain.

Berdua temanku berusaha membujuk panitia untuk memberi tambahan waktu tapi ternyata tidak diperbolehkan.

"Gak bisa katanya dia tidak bertanggung jawab" ucap temanku.

Rasanya seperti jantungku jatuh dan hancur. Aku menangis sejadi-jadinya.

"Jadi kemarin kita cape tidak ada artinya"ucapku.
"Percuma kalau begitu" sambungku.

Sambil menangis di keramaian. Teman temanku mencoba menenangkan.

"Udah far" ucap temanku.
"Nanti ada kesempatan lagi kok. Ayo semangat" ucap teman yang lain.

Salah satu temanku menghapus air mataku dan memberi sebuah minuman teh.

"Ini far,agar perasaan mu menjadi lebih tenang" ucapnya dengan hangat.

Tetapi ada salah satu temanku yang.... (gak bisa diungkapin dengan kata-kata)

"Apansi lo far lebay banget" ucapnya.

Aku hanya terdiam. Ya sepertinya aku terlalu lebay tapi dia tidak tahu apa yang aku rasakan.

"Kalo gatau apa-apa diem aja deh lo" jawab ka sam.

Mendengar ka sam marah semua terdiam.

"Lo tuh disini cuman ngikut doang jangan banyak ngomong.paham!"bentak ka sam.

Demi memecahkan suasana yang sudah tidak enak. Mereka dipisahkan.

"Udah yo ikut sini jalan-jalan aja" ucap temanku memecahkan suasana.
"Ikut ga far" ajak temanku.
"Ga disini aja" ucapku.
"Yaudah kamu temani ka sam ya. Aku dengan yang lain jalan-jalan dulu" tambahnya.
"Aku disini aja" ucap ahmad.

Hingga kami bertiga disini aku duduk terdiam sambil memeluk lutut.

"Aku belum siap dengan apa yang terjadi" pikirku.
"Kasih aku keberuntungan hari ini" pikirku lagi.

He's My DuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang