Kamis
pukul 16:32Aku terdiam melamun di kursi panjang depan kelas. Sudut pandangku hanya kedepan. Entah mengapa seperti kehilangan.
Sudah sebulan ka sam tidak hadir di eskul. Otak berusaha menolak memikirkannya tapi hati masih menyebut namanya. Kacau jiwa ku!
"Dia bukan siapa-siapa"
kalimat itu terus terulang dibibirku berusaha agar otak dan hatiku bersatu. Tetapi yang kudapat bukan itu hanya tangis yang membendung di kantong mataku.
Seseorang membangunkan lamunanku. Mungkin kata yang tepat untuk ku adalah GILA.
"Far" ucapnya menyebut namaku.
Aku tak membalas ucapannya. Tetap seperti awal berdiam diri.
"Kamu kenapa?" Lanjut ucapannya.
Aku tidak ingin menjawab pertanyaan itu sekarang. Aku tidak ingin menjelaskan apapun. Yang aku inginkan hanya sebuah pelukan hangat hingga tangisku reda.
"Aku tahu kamu mikirin ka sam" ucapnya dengan pelan.
Kalimat itu membuatku berucap.
"Tidak" ucapku berbohong.
"Bohong" ucapnya.
"Beneran" balasku.
"Yaudah aku mau kasih informasi tentang ka sam" ucapnya jelas.
"Apa?" Tanyaku hingga menengok ke arahnya.
"Ka sam baru jadian" ucapnya singkat."Deg" detak jantungku.
Kupaksakan untuk menahan air mataku yang mulai tebal.
"Sama siapa?" Tanyaku.
"Aku juga gatau" balasnya.Mataku memerah tak kuat menahan air mata. Jantungku berdetak kencang.
"Aku masuk dulu ya far" ucapnya yang terdengar pelan di telingaku.
Aku tetap terdiam dikursi itu.
"Sakit,sakit,sakit yang kurasakan dari segumpal daging ditubuhku. Menusuk jiwaku. Membuyarkan pikiranku.
Bohong,bohong,bohong yang kuharapkan semuanya bohong."Aku memberanikan diri untuk masuk ke ruang kelas. Hening kedatanganku.
"Far kami perlu bantuan" ucap salah satu orang dengan sopan.
"Hmm apa?" Tanyaku antusias.
"Kamu kerjain ini ya" ucapnya.
"Sekarang?" Tanyaku.
"Kalo kamu bisa sekarang sekalian di bahas bareng tapi kalo selesai besok ya gapapa" balasnya yang cukup panjang.Aku tidak memikirkannya.
"Aku ingin pulang" ucapku tanpa alasan.
"Hah,jadi gini kalau kita bahas sekarang kan nanti pada ngerti" alasannya mencegahku pulang.
"Aku ingin pulang sekarang" ucapku lagi.
"Aku kerjain dirumah. Nanti aku kirim lewat email besok" tambahku.
"Hmm,yaudah lah far.kamu boleh pulang" ucapnya merelakan.Aku mengambil tas,jaket dan kertas yang harus dikerjakan. Tanpa pamit aku keluar kelas.
Saat berjalan baru 5 langkah powerbank yang aku punya terjatuh.
Saat mengambil semua barangku terjatuh. Hingga aku harus merapikan semuanya. Saat itu blue yang kebetulan lewat langsung datang membantuku.
"Eh far,sini aku bantu" ucap blue dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Duck
Teen FictionSetiap waktu hati ini di adili Tanpa pengampunan Selalu dengan vonis yang sama Kau bersalah! Ini tidak adil.kenapa hanya aku yang salah? Karena kau terlalu mencintai nya! Baiklah.apa hukumannya? Kau akan dihukum seumur hidup mu akan menderita. Oke b...