"Kamu boleh berjuang.
Tapi jangan lupa batasannya.
Kamu boleh bersabar.
Tapi tolong gunakan logikamu."Tulis Roni Komara di instagram pribadinya. Benar katanya.
Memperjuangkan dan bersabar itu ada batasnya.
Hari ini,pukul 21.00.
Kuputuskan...
Untuk tidak memperjuangkanmu lagi dan tidak bersabar lagi.
Kutanamkan niatku itu,walaupun aku tidak tahu sebenarnya apakah aku bisa melakukannya?
Sakit itu pasti ketika sudah lama berjuang dan menunggu tetapi, akhirnya mengecewakan.
"Aku menyesal pernah mengenalmu"
Tulisku di buku harian. Mengecewakan bukan bahkan sudah sejauh ini. Dan tanpa terasa tetesan air mata pun jatuh.
"Anggap saja dulu aku kehilangan logika hingga aku bertahan. Dan kemarin batas kesabaranku belum habis"
Kubaringkan tubuhku di tempat tidur. Kupusatkan pandanganku di langit-langit kamarku. Sambil membayangkan hal-hal kemarin yang mengesankan hingga hal mengecewakan. Banyak pertanyaan yang muncul di pikiranku.
"Siapa perempuan itu?kenapa dia gugup bertemu denganku?apa dia marah?kenapa dia sejahat itu?apa aku yang terlalu berharap selama ini?"
Hingga.... satu pertanyaan yang membuat ku meneteskan air mata.
"Apa aku bisa melupakannya?"
Aku menghapus air mataku. Bangun dari tempat tidurku dan mengambil hp tepat disebelahku. Tiba-tiba hp ku berdering. Renata sahabat lamaku.
"Halo Re." Ucapku.
"Halo Farah Fareh." Sapanya
"Jalan yuk besok." Ajaknya
"Ish..mau ngapain?" Tanyaku.
"Temenin...beli kado." Jawabnya manja.
"Buat?" Tanyaku lagi.
"Ibu ratu." Jawabnya.
"Oh iya ya tante ulang tahun besok." Ucapku.
"Temenin ya besok?" Tanyanya balik.
"Siap demi ibu ratu." Jawabku.
"Oke besok sore,oke?" Tegasnya.
"Okee." Jawabku menegaskan.Kubaringkan tubuhku lagi sambil memejamkan mata. Tapi anehnya setiap aku memejamkan mata terbayang kejadian kemarin. Terbayang wajahnya. Terbayang tingkahnya.
"I love you sam" lirih suara hatiku.
●●●
Tak terasa waktu sudah pagi hari. Kemarin aku tertidur dengan perasaan kecewa tapi,aku hari ini menyakinkan diriku untuk bahagia. Sambil berkaca untuk bersiap berangkat ke sekolah.
"Tak ada tangisan hari ini oke!" Ucapku semangat dibarengkan oleh angkatan jempol dan senyuman.
Aku berangkat sekolah hari ini seperti biasa dan dengan mata pelajaran yang paling kusuka dengan teman-teman yang membuat tertawa dengan lelucon-lelucon recehnya.
Ada satu hal yang tidak biasa aku lakukan hari ini. Aku tidak keluar kelas sama sekali sebetulnya untuk menghindari ka sam. Aku tidak kuat melihatnya.
Hingga pulang sekolah aku buru-buru karena sudah berjanji dengan renata. Aku meminta renata menjemputku disekolah.
"Far di samping sekolah." Pesan renata.
"Iya bawel." Balasku.
"Cepetan..males diliatin anak sekolah sini." Jawab lagi renata.
"Iya ini jalan keluar." Balasku.Saat aku keluar kelas dengan mengendong tas dan memegang buku serta sibuk dengan hp. Tak sengaja aku menabrak seseorang.
"Eh sorry gak sengaja." Ucapku sambil mengambil buku yang jatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Duck
Teen FictionSetiap waktu hati ini di adili Tanpa pengampunan Selalu dengan vonis yang sama Kau bersalah! Ini tidak adil.kenapa hanya aku yang salah? Karena kau terlalu mencintai nya! Baiklah.apa hukumannya? Kau akan dihukum seumur hidup mu akan menderita. Oke b...